(2) - Persetujuan

245 8 0
                                    

"ups terlalu kenceng ya sorry deh." Ucapku menyadari tatapan tatapan orang karena perkataanku yang terlalu keras.

'Iya aku harus pindah ke sana lagipula letaknya ga terlalu jauh kan dari Inggris dan mama sama papa bisa minta tolong keluarga Smith untuk menemaniku. Dan seharusnya tak ada orang yang menyadari bahwa aku adalah seorang bangsawan.' Gumamku dalam hati.

'Kringggggg....' Bel berbunyi, namun aku masih berlarut dalam lamunanku. Tiba tiba seseorang menyadarkanku.

"Udah masuk tuh neng." Kata abang tukang bakso ( kayak lagu ).

" Ya ampun udah masuk ya, telat lagi nih. Makasih Bang." Jawabku seraya berlari ke kelas.

-----------------------------------------------------(Skip Pulang Sekolah)-----------------------------------------------------

" Aku Pulangggggggg............... Mama  dimana kakak kakak ku tercinta." Teriakku lantang yang membuat kedua kakakku langsung menutup telinga.

" Lo tuh ya dek baru pulang langsung teriak teriak, apalagi lo nyariin mama kayak anak SD aja payah lo dek." Kata Kak Dann dengan nada mencemooh.

"Ih mending dong gue nyariin mama lo baru pulang langsung teriak teriak di Club nyariin cewek lagi." Jawabku tak kalah sengit.

" Yah biarin aja kan gue udah gede emang lo, tidur aja masih harus ditemenin boneka." Kata Kak Dann untuk membalas perkataan ku.

" Ihhhh..... gue emang masih kecil, emang lo masih kecil aja udah sok gede huuuu......" Jawabku mencemooh.

"Tapi kannnn....." Ucapan kak Dann terpotong dengan teriakan kak Vanny.

" Lo berdua tuh ya berisik aja sih. Flo mama ada di kebun lagi ngurusin taneman, udah san pergi gih." Kata kak Vanny yang membuatku langsung cemberut sambil berjalan menuju kebun.

Begitu samapai teriakan kencang bin lantang pun keluar dari mulutku.

" Mama......... Udah Selesai belum ????? Aku mau ngomong NIHHHHH........." teriakanku langsung disambut dengan tutupan telinga mama.

" Flooooo......... Kamu tuh mau bikin telinga mama rusak apa ? Sakit nih." Jawab mama dengan wajah cemberutnya.

" Yah, mama jangan ngambek dong, aku kan lagi semangat aja." Kataku dengan puppy eyes ku.

" Yaudah ada apa ?" Tanya mama seraya berjalan menuju kursi taman.

"Gini ma, bentar lagi kan aku mau lulus SMP nih, nah ceritanya aku mau mandiri dan bebas jdi aku pengen ngelanjutin SMA di luar negri yaitu Indonesia. Soalnya kalau aku pikir pikir itu kan gak jauh jauh amat jadi boleh dong." Ceritaku panjang lebar yang langsung disambut wajah cemas mama.

" Ya ampun Flo kamu tuh masih kecil cewek lagi, kalau kenapa kenapa gimana."Kata mama.

" Yah mama kan ada keluarga Smith yang bisa ikut pindah kesana. Lagipula aku ini udah 15 tahun malah sebentar lai ulang tahun, aku itu udah gede kok. " Jawabku memelas.

"Hayo siap yang tadi bilang kalau dirinya masih kecil. Lagipula ya dek lo tuh ceroboh pake banget dua kali. Nanti kalau terjadi sesuatu yang buruk sama lo, kan kita yang repot. Bener ga pa ?" Kata Kak Dann yang tiba  tiba dateng bersama papa, Kak Vanny, dan Kak John.

" Iya sayang kamu kan anak bungsu." Jawab Papa dengan wajah bijaksananya.

" Tapi kan aku pengen bebas, lagipula kalau aku terus terusan disini aku bisa ngerusak image kalian jadi mendingan aku pergi aja oke ? " Jawabku mencari cari alasan.

" Ya udah nanti mama sama papa bicarakan." Kata papa untuk menenangkanku yang bersedih.

'" Udah ga usah nangis dek, kita main PS aja yuk. Lo berdua ikut nggak ?" Ucap kak Dann menengkan ku sekaligus bertanhya pada Kak Vanny dan Kak John.

"Ayo deh gue ikut udah lama ga main, kalo lo Van ?" Jawab Kak John.

" Nggak ah gue mau jalan dulu sama Nathan." Kata kak Vann.

Mendengar itu kita langsung melirik satu sama lain, kemudian berlomba lari menuju ruang keluarga. Dan memilih permainan kesukaan kami lalu langsung bermain. Setelah berjam jam main, perut kami sudah mulai minta diisi. Lalu aku berinisiatif untuk makan dulu. Jadi kami kembali berlomba lari menuju ruang makan.

"Anak anak, jangan lari larian ah. Ntar jatoh lo." Ujar mama melihat kami berlari larian menuju ruang makan.

" Oke sip ma, BTW mama sama papa udah ngomongin tentang kepindahanku belom ?" Tanya ku tak sabar.

Mama sama papa langsung lirik lirik an gitu deh, ngomong pake telepati kali ya. Setelah itu mereka menghela napas.

" Udah dan kepetusan kami adalah...." Kata mama yang langsung kupotong.

" Iya ?" Teriakku dengan nada tanya dan senang.

" Tidak......" Kata mama dengan wajah serius yang langsung disambut dengan helaan nafas dariku.

" Tidak boleh melarang." Lanjut mama.

"Yesss... makasih mama papa." Langsung kucium mama dan papaku tersayang itu.

" Gue nggak dicium nih dek ?" Tanya Kak John sambil menepuk nepuk pipinya.

" Ga ah ntar gue dimarahin kak Valen." Jawabku usil yang langsung disamnbut dengan semburat merah dipipi kak John.

" Cie yang blushing cie......." Kataku ketawa.

" Sialan lo dek " Jawab kakak yang kemudian secara tak terduga menggelitiku.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah makan aku langsung naik ke atas dan merenung cukup lama tentang keputusan yang kubuaat. Setelah itu aku siap siap tidur karena besok akan jadi hari yang besar, hari pengumuman hasil ujian nasional.

" Semoga aja aku lulus!!!! "

------------------------------------------------

Pic : Aaron Miller

The Story Of Us ( On Hold )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang