Selamat membaca guys📖
Maaf typo bertebaran
NAUFAL POV
Hay guys, perkenalkan nama gue Naufal Cakradinata. Gue biasa di panggil Ufal sama temen-temen gue. Selain Ufal, gue juga sering di panggil Opang atau Cakra. Gue adalah siswa kelas XI-2 di SMA terfavorit di Depok.
Yup, gue satu sekolah dan juga satu kelas sama Deli. Gue itu jahil kata temen-temen terdekat gue. Segitu dulu ya perkenalannya, guys.Pagi ini rumahnya Deli gempar sama paduan teriak antara gue, Deli dan Bang Rafa. Yahh... begitulah setiap hari minggu. Tapi seru tau wkwkwk....
Sekarang gue dan Deli ada di ruang makan. Setelah lelah gue dan Deli lari terbirit-birit takut kena amukan Bang Rafa dan Papanya deli, akhirnya gue dan Deli pergi ke ruangan ini untuk mengungsi takut terkena amukan Bang Rafa. Beeh... Bang Rafa kalau mengamuk tuh serem bingits. Kayak tsunami gitu memprokporandakan seisi rumah. Ihh... serem mendingan mencegah dari pada mengobati kan, guys? Udah iya aja ya. hihihi...
"Kalian berdua nih ya. Kasihan tuh abang kamu, dia baru pulang tengah malam tadi dari kantor. Dan dia juga...," ucap Mama Deli mengomel sambil mengoles selai cokelat ke roti dan menggantungkan ucapannya.
"Dan dia juga apa, Ma?" tanya Deli kepada Mamanya.
Jangankan Deli, gue juga kepo pengen tau kenapa Bang Rafa kayak gitu. Bisanya dia nyantai aja kalau gue dan Deli paduan teriak di pagi hari. Kok ini sensi banget, kayak perempuan lagi PMS. Ups... sori Bang hihihi.....
"Kenapa, Ma?" tanya gue karena Mama Deli tak kunjung menjawab pertanyaan Deli.
Gue biasa memanggil Mamanya Deli dengan sebutan Mama, sama seperti Deli. Tante Aliya atau biasa disebut Mamanya Deli pun menatap gue dan Deli bergantian. Gue menghentikan aktivitas memakan sedangkan Deli tetap melanjutkan makannya.
"Dan dia juga baru aja melihat pacarnya yang selingkuh, Deli! Ufal! Dia juga sudah putus sama pacarnya." Ucap Mama Deli tenang. Namun, terlihat di wajahnya bahwa ada kesenduan di sana.
1 menit
2 menit
3 menit
4 menit
5 menit
"HAHAHA... " tawa gue menggema.
Uhukk... uhukk...
Deli tersedak akibat mendengar penuturan Mamanya. Gue pun memberikan segelas air untuk diminum Deli. Dia pun meminum segelas air yang gue berikan.
"Gak salah tuh, Mam? Abang sensi gara-gara putus sama ayang beb nya?" tanya Deli tak percaya.
Mama Deli hanya menganggukkan kepalanya tanda benar.
"Hahaha... " tawa Deli dan gue semakin menggema.
Sehingga...
"Aw...." teriak gue dan Deli kesakitan saat ada yang menjewer telinga gue dan Deli.
Saat gue menoleh...
"Huwaaaaa sakit, Bang!" ucap Deli mengeluh kesakitan.
"Njir! Lo berdua bisanya ketawain hidup gue ya. Harusnya lo Deli sebagai adik hibur gue, bukannya malah bikin gue tambah sengsara!" ucap Bang Rafa marah.
"Aw... ampun Bang. Itu tuh gara-gara Ufal, Bang!" ucap Deli menunjuk gue yang juga sama dijewer.
"Ihh....enggak, Bang. Gue kan cuma mau bangunin Deli, Bang!" ucap gue yang membela diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inginku (Bukan Hanya Jadi Temanmu)
Teen Fiction[Slow Update] Di Revisi Setelah Tamat Kamu, satu kata yang mampu membuatku tersenyum Kamu, yang selalu ada di setiap hariku Namun salahku membuatmu menjauh dariku Penyesalan hanyalah ada di akhir cerita Jika ku bisa memutar waktu Aku ingin bersama d...