1 Maret 2002
Tepat setelah jam pelajaran sekolah berakhir, Stefan buru-buru mencari Yuki kedalam kelasnya. Dia bahkan sudah masuk sebelum Bu Tiur, guru pelajaran geografi, keluar dari kelas 3 IPS 1, kelasnya Yuki. Dan saat dia menemukan Yuki yang sedang merapikan buku-bukunya kedalam tas, Stefan langsung menghampiri gadis itu ke mejanya.
"Hai, Yuk," sapanya pada Yuki yang langsung memberikannya senyuman manis.
"Hai, Stef. Cepet banget keluar kelasnya. Baru aja bel," kata Yuki sambil memasukan buku paket geografinya kedalam ransel.
"Kebetulan barusan mata pelajaran terakhir kelas gue KTK. Biasa, Pak Muhari, belum bel juga udah disuruh beberes sama dia," jawab Stefan tertawa. "Habis ini lo mau ngapain?"
"Mau latian cheers, Stef. Kenapa?"
Ditengah obrolan Yuki dan Stefan, ketiga sahabat Yuki datang ke meja Yuki. "Hai, Stef," sapa ketiganya pada Stefan yang juga tersenyum pada tiga anggota cheers sahabat Yuki itu.
"Hai juga," sapa Stefan balik.
"Udah ngapel aja lo, Stef. Bel baru bunyi, tuh. Bu Tiur aja belum keluar, lo udah nongol duluan," ledek Chika. Stefan jadi nyengir sambil mengusap tengkuknya gugup. Sementara Yuki cuma tersenyum malu. "Eh, Yuk, kalau emang lo masih ngobrol sama Stefan, gue, Nina, sama Febi duluan ganti baju, ya. Bye." Chika, Nina, dan Febi pun kompak melambaikan tangan dan meninggalkan Stefan juga Yuki berdua.
"Sahabat lo pengertian juga, ya, Yuk," ujar Stefan sepeninggalnya ketiga sahabat Yuki.
"Maksud lo?"
"Nggak, ngerti aja gitu kalau gue mau ngobrol sama elo."
Yuki tersenyum malu-malu.
"Eh, ikut gue bentar, yuk." Stefan menggenggam pergelangan tangan Yuki.
"Hah? Mau kemana?" tanya Yuki kebingungan.
"Udah, ikut aja. Yuk?" Dan tanpa menunggu jawaban Yuki, Stefan langsung mengambil ransel Yuki dan menyampirkan satu tali lengannya di pundaknya sendiri, kemudian menarik tangan pemiliknya meninggalkan kelas. Yuki hanya bisa mengikutinya dengan kebingungan.
Dan ternyata, Stefan membawa Yuki ke taman belakang sekolah. Dan disana, Yuki terperangah. Bermacam-macam bunga mengelilingi mereka dengan sebuah boneka beruang besar ada disana. Disana juga semua sahabat-sahabat mereka sudah berkumpul. Ada dua sahabat Stefan, Aldo dan Nakula. Juga ketiga sahabat Yuki yang ngakunya mau ganti baju duluan barusan bersama pacar-pacar mereka. Semuanya sedang tersenyum menatap Yuki yang sedang berdiri kikuk dihadapan Stefan.
Dan tiba-tiba, Stefan menyodorkan satu tangkai bunga mawar berwarna kuning, warna kesukaan Yuki dan tersenyum penuh kehangatan, menatap Yuki lekat-lekat. Kemudian dia mulai bicara yang sukses membuat Yuki terkejut.
"Yuk, gue suka sama lo. Mau kan jadi pacar gue?"
Yuki terkejut mendengar pernyataan cinta Stefan yang tiba-tiba itu. Tetapi ketika dia melihat kesungguhan dalam wajah Stefan, Yuki jadi terharu. Sejujurnya, Yuki juga menyukai Stefan sejak lama, dan sekarang Yuki amat bahagia karena Stefan akhirnya menembaknya juga.
Maka akhirnya, pelan-pelan Yuki mengambil bunga itu, kemudian dia mendekatkan bunga itu dan menciumnya. "Gue mau kok jadi pacar lo," ucap Yuki yang langsung membuat Stefan pun terperangah bahagia dan semua sahabat-sahabatnya berseru senang. Stefan pun bangkit berdiri dan menarik Yuki kedalam pelukannya degan bahagia.
-------------------------------------
20 Januari 2008
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Hati Melodi
RomanceKeluarga yang bahagia adalah keluarga yang utuh, saling menyayangi, saling melindungi. Ayah, Ibu, dan Putrinya saling mencintai satu sama lain. Tetapi bagaimana jika keluarga itu terpecah? Ego dan kepahitan hati menghancurkan istana yang indah itu...