Part 9 - Party 1

437 13 0
                                    

Rafa kembali menuangkan wine di gelasnya Bimo, "Thanks bro.. ini baru namanya party..". Matanya kembali mengabsen setiap sudut ruangan, memastikan teman dan para koleganya menikmati pesta kali ini. Wanita yang sibuk dengan piringan hitam itu pun tak luput dari perhatianannya dan sengaja mengerling genit ke arah Bimo.

"Bro..! kode nihh..," teriak Bimo girang, Rafa tersenyum miring melihat tingkah laku temannya, "Mata lo, kalo ada yang bening responnya cepet banget!"

"Bukan salah gue bro, dia itu yang terpesona sama ketampanan gue.. " ucapnya dramatis, Rafa menggelengkan kepala pasrah. Tiba-tiba tatapannya tertuju pada sosok wanita bergaun biru dengan rambut hitamnya digerai. Sweet..

"Itu beneran gebetan baru si Juna?"

"Pantes Juna mencampakkan Syeril, cakepan dia," ucap Rudi yang tiba-tiba menghampiri Rafa dan Bimo.

"Setuju, tapi kayaknya dia cewek baik-baik, lihatlah gayanya kaku gitu.." celetuk Bimo.

"Cewek baik-baik mana mungkin mau diajak kemari" timpal Rudi.

"Sudahlah, kalian ini kaya tante-tante sukanya ngegosip,"

"Tuh..! si Juna semakin alim, biasanya nggak anteng-anteng amat. Lihatlah, sekarang dia lebih memilih memandangi wanita itu daripada ngumpul sama kita...," lanjut Rafa yang sedari tadi memperhatikan gerak-geriknya.

Flash back

Semua berjalan sesuai dengan rencana, akhirnya Shinta mendapat ijin dari orang tuanya. Meskipun awalnya harus perang argument dengan Suhardja dan Ambalika, akan tetapi Dila turun sebagai juru selamat begitu piawai untuk meyakinkan mereka. Bahwa anak semata wayangnya butuh liburan sebelum bertolak ke paman sam.

Dua hari sebelumnya, Shinta sudah menceritakan tentang studinya ke negeri seberang. Ia juga cerita kepergiannya semata-mata untuk menghindari perjodohannya dengan pria yang sama sekali tidak ia kenal. Alih-alih Dila merasa prihatin dengan keadaan sahabatnya itu, ternyata sebaliknya ia justru tertawa puas. Seolah-olah keinginannya telah tersalurkan, apalagi kalau bukan untuk mendesak Shinta segera menjalin hubungan serius dengan sosok pria.

Versi Dila tentang sahabatnya, Shinta, meskipun dia pribadi ekstrovert akan tetapi dia kurang peka dengan kode-kode para pria yang ingin menjalin hubungan dengannya. Dia selalu menganggapnya sebatas teman, alhasil para pria itu harus menerima nasib tatkala kodenya itu dimentahkan.

Mungkin ia menginginkan sosok pria yang benar-benar tangguh memperjuangkan hati dan cintanya, talk less do more – prinsip yang selalu dipegang teguh. Memang butuh perjuangan untuk menemukan tipe pria seperti itu. Euh...

Lalu bagaimana dengan Juna?

Entahlah... semua masih tanda tanya.

Flash back off

Rafa menghampiri Juna yang masih terpaku dengan segelas tequila ditangannya. Tampak ia sedang membayangkan sesuatu karena tatapan matanya sama sekali tak berkedip. Tatapan yang tertuju pada wanita yang sedang tertawa dengan sahabat wanitanya.

"Itu cewek yang lo maksud?" pertanyaan Rafa menyadarkan Juna, ia menoleh dan membalasnya dengan senyuman.

"Boleh juga selera lo.. tapi sepertinya dia tidak menikmati pesta ini, lihatlah apa yang dia bawa.." ucap Rafa dengan menunjuk kaleng susu yang masih berada digenggaman Shinta. Juna pun tertawa renyah, ia memang sudah berjanji akan menyediakan minuman non-alkohol selama di party.

"Yaa.. itulah dia, bukan gadis klub, makanya gue berusaha ngedapetin dia..." Juna kembali menoleh ke Rafa.

"Sepertinya lo harus membuang jauh-jauh impian lo, dia nggak mungkin suka sama lo.. meskipun dia mau ikut kemari itu hanya sebagai balas budi karena lo udah mau hadir ke wisudanya. Ingat, gadis baik-baik itu dapetnya juga pria yang baik.." terang Rafa sambil menepuk Juna dan berusaha menyadarkannya.

Stay With Me...(Triangle Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang