Hijaber's Vs Thief

4K 432 34
                                    

Di luar rumah Dava para rampok sudah bersiap untuk menembak dari luar,perkiraan mereka target mereka mudah dibunuh.

"Semua unit,hujani rumah ini dengan tembakan dan kubur mereka bersama rumah mereka"kata Pimpinan mereka.

Mereka mulai menembaki rumah Dava dan menghancurkan banyak sekali isi rumah itu.

"Periksa dengan pemindai apakah mereka semua sudah mati"perintah pemimpin rampok.

"Mereka semua masih..hidup"kata salah satu anak buahnya yang tumbang karena tembakan Prilly.

"SERBUU"KATA pemimpin Rampok.

Sementara di dalam rumah tembak-menembak terjadi dengan topografi Risa mereka bisa mengetahui posisi musuh secara tepat,hidung Prilly juga beberapa kali membantu mereka menemukan granat yang dilempar musuh.

"Mereka mulai menerobos masuk ke dalam Rumah,jumlah yang masuk 10 orang"kata Risa.

"Bau...ini mereka membawa senapan otomatis,ada bau lain dari arah samping rumah"kata Prilly.

"Musuh baru lagi,kelihatannya udah ga bisa diajak main-main pasang ini ditelinga kalian,mereka bakal tau rasa karena gangguin bunda"kata Gendis sambil mulai memberondong tembakan.

"Weh musuh dari samping udah abis bun,mereka masih hidup hanya luka parah"kata Risa.

"Ris. ...gimana kak Livna ama Agatha mereka udah sampe diposisi belum"tanya Prilly.

"Mereka baru sampe di kontrol room,ada musuh yang baru masuk mereka menuju ke arah kak Livna dan Agatha"kata Risa.

"Ada bau yang lain lagi,kali ini mereka datang dari atas rumah,banyak banget...baunya ih busuk"kata Prilly.

"Weh...ni rampok apa apose,kok kayak pasukan terlatih mana mereka bawa helikopter,bunda gimana dong,jumlah mereka terlalu banyak"kata Risa.

"Jangan menyerah,jumlah tidak menentukan akan menang atau kalah,dan bunda yakin mereka bukan Rampok,mereka pasti mafia atau semacamnya"kata Gendis.

Sementara itu Livna dan Agatha yang baru sampe dikontrol room,harus berjibaku dengan musuh yang ingin menghancurkan perlatan komunikasi,Livna yang memang jago bela diri harus melindungi Agatha yang sedang mencoba menghubungi bala bantuan.

"Hadeh...ga kesambung lagi,sialan ni rampok bikin kesabaran gue abis,ni rasain"kata Agatha melempar hellsnya dan mengenai salah seorang rampok sampe pingsan.

"Tha,loe fokus aja cari bantuan,malah ikutan ngehajar mereka gimana sih"kata Livna.

"Abisnya mereka bikin sebel kak,mana ga nyambung-nyambung lagi"kata Agatha.

"Udah loe fokus aja cari bantuan,gue rasa Bunda,Prilly ama Risa udah ga bisa bertahan lagi"kata Livna.

Dan benar saja,Gendis,Prilly dan Risa mundur mendekati kontrol room.

"Bunda,bunda baik-baik aja atau ada yang luka"tanya Livna.

"Bunda baik-baik aja kok,tapi capek banget,untung ada Prilly dan Risa yang bantuin bunda"kata Gendis.

"Loe berdua ga apa-apa,atau ada yang luka"tanya Livna pada Prilly dan Risa.

"Kita baik-baik aja kok kak,cuman gue rada pusing gunain kemampuan gue lebih dari setengah jam"kata Risa.

"Baunya mereka makin menyengat,mereka pasti menuju ke mari"kata Prilly.

"Berhasil,gue berhasil hubungin bala bantuan,moga aja mereka segera dateng,Ris minum ni obat biar pusingnya ilang"kata Agatha.

"Pelurunya tinggal 6 cuman sebentar lagi sebelum abis"kata Prilly.

"Prill,gue mau tanya ama loe,loe itu biasanya kalem,tapi kenapa loe tau cara gunain pistol"tanya Livna.

"Dulu aku punya cita-cita jadi polwan kak,tapi karena akunya pendek dan dulu polwan dilarang pake hijab ya ga jadi deh"kata Prilly.

"Pantes,loe bisa berubah kayak gitu,cocok banget ama bang Ali yang juga bringas kalau di Medan perang"kata Livna.

"Emm...cocok...cocok ama siapa kak"tanya Prilly.

"Emm..udah lupain aja omongan gue tadi,gue cuman ngelantur aja"kata Livna sambil memandang sang bunda sambil tersenyum.

Tiba-tiba saja beberapa rampok menembak ke arah mereka,mereka bisa menghindar dan melanjutkan baku tembak,tapi jumlah musuh yang semakin banyak menyulitkan mereka ditambah lagi,mereka berlima sudah kelelahan membuat keadaan mereka tambah terdesak.

"Aduh...gue udah ga kuat lagi,tenaga gue udah terkuras"kata Agatha.

"Sama...gue juga udah ga kuat"kata Risa menyerah.

"Bunda,gimana nih Risa ama Agatha udah di ambang batas,Prilly kelihatannya juga hampir capai batasnya,kita berdua juga udah kelelahan...gimana nih"tanya Livna.

"Gini,kamu bawa mereka bertiga keluar dari sini,bunda yang akan ngalihin perhatian mereka"kata Gendis.

"Mana bisa bun..semua jalan keluar udah diblokir...maju kena mundur juga kena bun"kata Livna.

"Kamu kira ini film warkop yang ketemu sama rombongan ibu-ibu pake motor,dasar malah ngelawak kamu"kata Gendis.

"Ya biar gak terlalu serius bun,abisnya kalau ditekan terus mental mereka juga down"kata Livna.

"Hadeh...dasar kak Livna,malah ngelawak...padahal dikejar kak Andre aja udah ketakutan...eh baru diomongin udah dateng...panjang umur tu orang"kata Prilly.

"Siapa Prill yang dateng,pake acara panjang umur loe kata ini ultah"kata Agatha.

"Jangan bilang yang dateng...calon mantunya bunda...si kak Andre"tanya Risa.

"Bener banget Ris,tu calon mantu bunda lagi kayak maling manjat pohon segala"kata Gendis.

"Ihh...bunda...ama loe bertiga kompak benar,malah bahas si Andre lagi,fokus ama musuh"kata Livna.

Andre yang bisa bela diri melumpuhkan beberapa musuh dan menuju tempat Livna dan yang lainnya.

"Lapor ibu mertua...mantu anda yang ganteng ini,siap menolong"kata Andre.

"Laporan diterima mantu,bantu kita keluar dari sini,dan kamu Bunda Kasih izin jadiin Livna istri kamu"kata Gendis.

"Bundaaa...tega bener"kata Livna.

"Siap bunda,ayo Livna sayang,kamu akan aku bawa keluar"kata Andre sambil menarik Livna.

Mereka melawan para perampok itu,tapi karena faktor kelelahan mereka kembali terkepung,bahkan Andre terkena peluru di lengan kirinya,karena melindungi Livna.

"Sial,andai aja gue ga gegabah,ga bakal dikepung lagi kalau kayak gini gawat"kata Andre.

"Ndre,jangan banyak gerak,pelurunya masih bersarang di lengan kamu"kata Livna sambil menangis.

"Hei,jangan nangis ini cuman luka kecil aja kok,mending kamu senyum aja ya"kata Andre.

"Kamu yang luka,kenapa malah hibur aku sih,ini semua salah aku,coba aja tadi aku dengerin kamu,pasti ga bakal kayak gini,tha apa lukannya parah "tanya  Livna.

"Tenang kak,pelurunya udah hampir keluar,kak Livna pegangin kak Andre ini rada sakit"kata Agatha sambil mengeluarkan peluru itu.

"Ohh...ada 6 orang,menarik kita dapat order ngebunuh 2 orang tapi malah dapet 6 orang"kata Pimpinan rampok itu.

"Kau memang belum jera,setelah dulu kalah,kau berani berulah lagi"kata Gendis.

"Masih tidak berubah seperti dulu,kau masih pemberani,tapi sekarang kau sudah berakhir saatnya membalaskan dendamku 24 tahun yang lalu,saat kau dan suamimu menggagalkan rencanaku"kata Pimpinan perampok itu.

Three Soldier's and Three Hijab Girl'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang