Ali ♥Prilly

4.5K 409 16
                                    

Ali membawa Prilly yang pingsan ke salah satu kamar yang ada dibase. Dia membaringkan Prilly di tempat tidur kemudian dia pergi mandi, sementara itu Prilly yang terbangun dari pingsannya mengedarkan pandangan ke seluruh kamar.

"Aduhh kepala aku pusing amat, tadi bang Ali ga kira-kira banget mukulnya ampe pingsan, eh kemana tu orang kok ga kelihatan?. Eh kok ada suara gemercik air lagi mandi kali tu tentara, mending aku kabur aja dulu sebelum dapet masalah.

Prilly mencoba membuka pintu kamar namun usahanya sia-sia karena pintu kamar itu dikunci..dan Prilly mendengar suara pintu terbuka dan ternyata itu adalah Ali yang baru selesai mandi dan hanya mengenakan handuk yang menutupi bagian bawahnya dengan tubuh yang masih basah. Buru-buru Prilly menundukan kepalanya karena Ali bukan muhrimnya dan memandang Ali apalagi dengan kondisi shirtless adalah haram.

"Nah kalau udah kayak gini, kamu ga bakalan kabur lagi. Diem disitu sampe aku selesai ganti pakaian, kalau kamu bergerak sedikit aja pisau ini bakal gores leher kamu..mau coba."kata Ali sambil menempelkan pisau mainan yang membuat Prilly gemetaran.

"A..ampun bang Ali, Prilly bakal nunggu disini tapi jangan di apa-apain Prilly mohon."kata Prilly yang membuat Ali menahan tawa apalagi menurutnya Prilly sangatlah menggemaskan.

"Bagus...kalau kayak gitu kamu tetep berdiri disitu, tunggu abang ganti baju atau mending kamu ambil air wudhu trus kita sholat bareng mau gak?.

"I..iya boleh, kebetulan tadi Prilly belum sholat ashar. Kalau begitu Prilly wudhu dulu baru setelah ini kita sholat berjamaah."kata Prilly buru-buru masuk ke kamar mandi.

Ali menyiapkan seluruh peralatan sholat bahkan mukena untuk Prilly juga iya siapkan, begitu mereka sudah siap, Ali memimpin sholat berjamaah, Prilly merasa hatinya tenang sekali setelah selesai sholat Prilly mencium tangan Ali dan Ali yang langsung mencium kening Prilly membuat wajah Prilly memerah.

"Kenapa selalu menundukan kepalamu?. Apa aku sebegitu menakutkannya untukmu...setiap kali bertemu kau selalu tidak mau memandangku.

"Maaf bang, Prilly ga maksud buat ga menghargai abang tapi..kita bukan muhrim dan Prilly hanya ingin menjaga pandangan saja pada lawan jenis takut menimbulkan zina mata.

"Begitu ya...jadi aku tidak menakutkan..syukurlah, ku fikir kau takut padaku ternyata hanya menjaga pandanganmu...tapi bisakah kau sekali saja memandangku Prilly.

"I..iya bang...Prilly bisa kok..maaf kalau selama ini bikin abang ga nyaman."kata Prilly sambil memandang Ali yang entah mengapa membuat pipinya memerah.

"Nah gitu dong..jangan nunduk mulu, Prilly bolehkah abang bertanya sesuatu padamu?.

"Tanya apa bang, insya allah kalau Prilly bisa jawab..Prilly bakal jawab pertanyaan abang.

"Apa yang dibilang Bunda tadi benar? kalau sebenarnya Bunda sudah kenal kamu dan teman-teman kamu, sebelum kamu dan teman-temanmu kenal sama aku dan saudara-saudaraku, dan apa tujuan kalian cuman mau permainin kita.

"Demi Allah bang..Prilly ama yang lainnya ga ada niatan seperti itu, kami ya baru kenal Bunda ya waktu datang ke rumah Abang..Prilly juga bingung kenapa Bunda bisa berkata seperti itu?. Tapi Prilly paham betapa terpukulnya Bunda saat dia tau kenyataan yang sebenarnya, apalagi Bunda sangat mencintai om..dan ternyata om punya rahasia kelam, belum lagi om itu kalau Prilly perhatiin dia cuman galak di luar tapi sebenarnya orangnya penyayang."kata Prilly yang membuat Ali merengut kesal.

"Segitunya kamu puji Ayah aku, giliran sama aku aja kamu ketakutan setengah mati, sana-sana kamu sama Ayah aku aja ga usah deket-deket aku yang ga seperti ayah aku."kata Ali yang membuat Prilly tersenyum melihat tingkahnya.

"Abang kenapa sih?. Kok tiba-tiba ngambek sama aku, kan tadi abang sendiri yang minta aku jawab. Giliran aku Kasih pendapat aku soal om Dava abang langsung ngambek gitu..kenapa bang cemburu ya?. Tapi kenapa abang harus cemburu kita ga ada hubungan apapun..eh kenapa aku jadi mikir kesitu maaf bang.

"Memangnya kenapa kalau abang cemburu ga boleh ya? Hanya karena kita ga ada status kayak Amar ama Risa atau Andra dan Agatha, jadi abang dilarang cemburu gitu kalau kamu muji cowo lain, abang rasa kamu udah tau apa yang pengen abang ungkapin ke kamu...Prilly mungkin ini terlalu cepat tapi bolehkan abang menta'aruf  dirimu.

"A..apa abang serius mau ta'aruf ama Prilly..abang ga ngigokan..ini mimpi atau bukan sih..aww sakit."kata Prilly sambil menatap Ali.

"Kamu apa-apaan sih? Tentu saja ini real..so bisakah kamu jawab pertanyaan abang tadi, setahu abang kamu masih single.

"Bismillah... oke bang Prilly terima hal itu, lagian cuman saling mengenal apa salahnya..tapi abang yakin? Keluarga Prilly cuman orang biasa Ayah Prilly cuman guru Sma sedangkan Ibu cuman seorang ibu rumah tangga beda jauh ama abang.

"Kamu ngomong apa sih? Ga usah ngomongin itu..sekarang abang tanya serius ama kamu..mohon kamu jawab dengan jujur.

"I...iya bang..apa yang pengen abang tanyakan sama aku..eh kok jadi gugup kayak gini ya."kata Prilly sambil tertawa kecil meruntuki dirinya yang gugup.

"Kalau seandainya nanti abang ama kamu melangkah kejenjang yang lebih jauh..apa kamu siap menjadi seorang istri Abdi Negara seperti abang.

"Insya allah Prilly siap...kalau abang dan aku memang berjodoh ya aku harus siap terima pekerjaan imamku yang penting itu halal.

"Makasih ya atas jawaban kamu, bikin abang lega jadi mulai sekarang kita ta'aruf kamu masih boleh kok deket ama siapapun abang ga ngelarang tapi tolong agak kamu batasi soalnya sekarang ada perasaan abang yang harus kamu jaga, begitupun abang akan jaga perasaan kamu.

"Iya Prilly ngerti banget hal itu abang..kalau memang kita berjodoh ini akan menjadi pijakan awal untuk hubungan kita dan mulai sekarang rintangannya akan lebih berat.

"Rintangan itu akan kita lalui bersama dan semoga kita bisa menjadi sebuah keluarga nanti."kata Ali sambil nemandang Prilly.

Three Soldier's and Three Hijab Girl'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang