Blossoming of Love

4.2K 413 20
                                    

Ali mengantar Prilly sampai ke kampusnya, tentu saja pemandangan itu menjadi buah bibir mahasiswa dan mahasiswi kampus, karena mereka tau siapa Prilly dia hanya seorang gadis miskin yang lugu, meskipun parasnya banyak membuat para lelaki terpesona, tentu saja melihat Prilly diantar oleh seorang tentara ganteng mengejutkan mereka.

"Nah udah sampe ni dikelas kamu belajar yang rajin ya biar pinter dan cepet lulus kuliahnya."kata Ali sambil tersenyum ke arah Prilly.

"Makasih bang udah disemangatin dan makasih juga udah nganterin aku, maaf soal yang tadi itu reflek bang. "Kata Prilly malu-malu.

"Udah aku bilang jangan nunduk, kamu ih ntar dikira aku ngapa-ngapain kamu lagi, kuliah kamu hari ini full atau enggak."tanya Ali.

"Cuman sampe siang, memangnya kenapa bang? Tumben tanya aku kuliah sampe jam berapa."tanya Prilly.

"Enggak apa-apa, ampe siang ya heemm...oke aku tungguin kamu sampe selesai kuliah deh soalnya ada yang pengen aku bicarain sama kamu."kata Ali.

"Ehh...jangan ntar bang Ali bosen lagi kalau nungguin aku ampe kelar kuliah, gini aja bang Ali pulang dulu ntar kalau Prilly selesai kuliah, nanti Prilly sms bang Ali dan bang Ali tentuin tempat ketemuannya gimana."tawar Prilly.

"Enggak pokoknya abang tungguin kamu ampe kelar kuliah, udah sana kamu masuk biar ga telat. "Kata Ali sambil mencium kening Prilly.

Ali dengan Setia menunggui Prilly kuliah, sebenarnya ini bisa dibilang Ali melakukan satu perintah dan mendapat bayarannya, dia mengawasi Prilly karena perintah tapi dia juga senang karena dengan begitu tidak ada lelaki yang akan mendekati Prilly, katakanlah Ali posesif tapi dia tidak perduli yang penting Prilly adalah miliknya.

Selesai kuliah Prilly langsung menghampiri Ali di Taman kampus, tapi dia kaget saat melihat Ali berlumuran darah bahkan beberapa security kampus juga mengalami hal yang sama dan tidak jauh dari mereka ada beberapa orang berpakaian serba hitam yang sudah dalam kondisi sekarat.

"Bang Ali...bang....abang baik-baik aja."tanya Prilly hati-hati karena kalau dalam kondisi seperti ini Ali akan menjadi lebih dingin dan menyeramkan.

"Telfon Amar,Andra serta Livna suruh mereka segera membawa Risa,Agatha dan Andre ke rumah, terlalu lama disini mereka bisa celaka."perintah Ali sambil melemparkan handphone ke arah Prilly.

Prilly langsung menuruti Perintah Ali dan setelah selesai dia mengembalikan handphone itu pada Ali dengan gemetaran karena Ali memandanginya begitu tajam.

"Bang...Ali, jangan mandangin kayak gitu sumpah Prilly takut."kata Prilly dengan gemetaran.

"Takut...kamu takut ya, menarik jangan mundur-mundur terus nanti nabrak."kata Ali sambil memandang Prilly tajam meskipun di dalam hati Ali tertawa melihat ekspresi Prilly.

"Bang Ali ih...abang udah takut nih beneran, abang aku lari nih satu...dua...ti"kata Prilly terpotong karena Ali lagi-lagi menciumnya.

"Abangg...ih mesum, mesum abis..ih rasain nih rasain, aku cubitin, rasain...biar kapok."kata Prilly yang membuat Ali tertawa geli.

"Prill...Prill udah geli geli Prill sumpah...udah ya kita Pulang, tadinya abang mau ngajakin kamu jalan tapi ga mungkin kalau abang aja berlumuran darah kayak gini."kata Ali sambil ketawa.

"Jalan??? Jalan kemana bang, eh emang boleh tentara jalan-jalan emangnya abang ga tugas."tanya Prilly.

"Siapa bilang abang ga tugas, ni abang lagi tugas jagain kamu biar ga diembat cowok lain."kata Ali sambil mainkan Alisnya.

"Gombal...ternyata abang bisa gombal juga, aku kira cuman bisa serem aja, yaudah ayo pulang lama-lama disini berabe lagi, suasananya mencekam."kata Prilly.

Mereka berdua menuju rumah Ali tapi ditengah perjalanan ada lagi yang mencegat mereka.

"Ck..kunyuk ga berguna lagi, kelihatannya mereka bener-bener pengen dihabisi."kata Ali.

"Bang mereka masih ada hubungannya ama yang semalem ya, perasaan banyak amat dan kenapa kita yang diincer mulu."tanya Prilly.

"Iya mereka masih ada hubungannya ama yang semalem, mereka itu incer abang bukan kamu, kamu tunggu disini biar abang yang hadapi mereka."kata Ali sambil keluar dari mobil.

"Wes...loe semua kayaknya ga takut gue bikin mampus kayak temen-temen loe yang udah nyerang rumah gue."kata Ali.

"Diem loe kapten Ali, lebih baik loe bersiap mati ditangan kita"kata salah satu penjahat.

Ali dan penjahat-penjahat kelas teri itu berkelahi, Prilly yang melihat hal itu dari dalam mobil hanya cengo melihatnya, Ali benar-benar sangat keren dimatanya apalagi saat baju yang dikenakan Ali robek dan menampilkan perut six packnya membuat Prilly malu-malu mau.

"Astaghfirullah maafkan hamba ya Allah karena begitu terpesona dengan ciptaanmu yang satu itu."ucap Prilly.

Ali yang sudah selesai berkelahi dengan bedebah-bedebah itu langsung kembali ke mobil dan mengemudikan mobil ke rumahnya tanpa memperdulikan Prilly yang gelisah karena melihat bentuk tubuhnya.

"Kena kau sayang, kalau begini sudah dipastikan aku akan mengkhitbah dirimu secepatnya dan kau akan segera menyandang status nyonya Ali."batin Ali dalam hati.

Three Soldier's and Three Hijab Girl'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang