2

127 7 5
                                    

Selanjutnya, apa? setelah aku membalas pesan itu, apa ia akan membalasnya?

'Anak angkatan 19 ya?'

'Iya'

Setelah itu, dia juga membalas sebuah pesan dariku.

'Salam kenal! Gue angkatan 18'

"Ah! Kakak kelas! Namanya... Erwin Susanto? " aku berbicara sendiri dan mengingat ingat apa aku kenal dengannya. Setelah lama berfikir, fix! Aku tidak kenal dia!

'Ah salam kenal! Nama Gue Selin! Sesuai yang lo bilang tadi, gw angkatan 19' aku mengirimkan pesan tentang pengenalan diriku kepada kakak kelas yang bernama Erwin itu.

Biasanya, setiap ada orang yang tidak kukenal, aku meminta foto dirinya agar aku bisa mengenali wajahnya dan siapa tau kita bisa berbicara secara langsung untuk sesuatu yang mendadak.

'kirimin foto lo dong! Gue pengen tau Erwin susanto itu yang mana orangnya'

'Oh? Tunggu ya!' balasnya dan ya, kurasa dia sedang mencari fotonya untuk memperlihatkannya padaku.

Ting! Suara dari handphone ku berbunyi dan aku mendapatkan pesan darinya.

ERWIN MENGIRIMKAN FOTO. (Klik!)

Saat aku melihat foto itu, ada pesan masuk lagi darinya. Dan pesan itu semacam clue. Bahwa dia ada disebelah kanan foto yang ia berikan.

'Oh.. Jadi lo yang itu ya?' balasku kepadanya sambil tersenyum.

'Ya, itu gue' dia membalas pesanku dengan cepat! Seperti 0,99 detik cepatnya setelah aku menyelesaikan kiriman pesanku

***


Entah kenapa, disaat pertama kali kami mengirimkan pesan itu, tiada celah yang bisa menghentikan sebuah percakapan ini, walau hanya lewat sosmed. Ya, aku merasakan, bahwa kakak kelas ini, selalu membuatku nyaman ketika aku bisa menceritakan sedikit hidupku padanya.

Setelah pagi berganti siang, dan siang berganti malam, aku masih saja mengirimkan pesanku lewat sosmed yang sedang online ini. Disaat malam tiba, kita berhenti melakukan pengiriman pesan. 

'Eh! Udah malem nih. Jadi keterusan. Maap yak!' permintaan maafnya membuatku sedikit tidak menerima kalimatnya.

'Gapapa kok!' lalu aku mengirimkan stiker tersenyum.

'Ga mau tidur nih?' tanyanya.

Hah? Tidur? Jam segini? Ha! Mustahil bagi perempuan yang bernama Selin ini. Karena, setiap malam, aku tidur jam 11an hanya karena aku membalas pesanku dengan orang yang pernah mengisi hidupku dulu. Jadi, aku sudah biasa tidur malam. Sedangkan ini baru jam 10!

'Ok, gue mau tidur deh!' kataku berbohong.

'Kok pake deh sih? Tandanya terpaksa dong? ' sial! Dia tau kalau aku benar benar terpaksa menjawab itu.

'Um~ soalnya gue itu kalau tidur suka malem malem. Bahkan sampe jam 12 loh gue tidurnya.' akhirnya aku terus terang padanya.

'What? Jam 12? Eh, lo itu cewek, gak baik tidur malem malem!' cetusnya. 'Tapi terserah sih' balasnya lagi.

Kurasa dia berfikir dia itu bukan siapa siapa aku dan gak berhak mengatur atur aku. Maka dari itu, dia menjawab itu. Baiklah, untuk hari ini aku mau tidur cepat saja!

'Yaudah gue tidur ya! Bye' aku mengakhiri percakapan

'Ya, bye.Goodnight' balasnya.

Goodnight:)

***

Pagi ini, aku menjalani hariku seperti biasa. Tapi, yang tidak biasa adalah aku akan bertemu kakak kelas yang semalam chat denganku!

"Oh noo! Apa yang harus kulakukan bila dia bertemu denganku dan menganggapku aneh saat aku mulai bertingkah??" otakku mulai berfikir macam macam.

"Bagaimana dia lihat aku saat ini kalau aku mulai gila karena berfikir tentang dia?" aku mulai membayangkan sesuatu dan menggeleng gelengkan kepala berharap itu semua mustahil.

Ketika aku masuk kelas, aku sudah disambut temanku, Audi. Dia ini suka Jepang. Termasuk anime. Bahkan bahasanya seperti jepang.

"Yo!"sapanya sambil membuka telapak tangan seperti ingin tos.

"Yoo!" balasku dan melakukan hal yang sama seperti Audi.

"Oh iya sel, kamu tau gak? Anime akagami udah keluar season 2 nya? Katanya ya di endingnya itu-" ucapan Audi terputus. Karena aku langsung menutup mulutnya untuk tidak berbicara. Aku mulai berbicara padanya

"Pliss! Jangan Spoiler!" ocehku padanya. Dan melepaskan tanganku dari mulutnya.

"Hehe! Bercanda!" tawa kecil darinya.

Lalu aku melihat temanku sekaligus sahabatku masuk dan langsung duduk sambil menarik dan membuang nafas.

"Yoo! Karin! Kenapa?" sapaku dan bertanya tentang keadaannya.

"Tadi, aku pergi lagi kerumah dan lupa bawa barang. Aku bawa sepedaku ngebut! Makanya sekarang kecapekan" ceritanya

"Emang apa yang lupa?" tanyaku kembali.

"Tongkat!" jawabnya sambil ngos ngosan.

Hanya demi tongkat dia rela ngos ngosan dari sekolah kerumahnya lagi. Kebetulan hari ini hari Jumat, dan kita ada pramuka. Jadi, diwajibkan membawa tongkat satu regu.

Akhirnya, jam eskul pramuka dimulai. Kami masuk dalam barisan dan melakukan apel seperti biasa. Dibawah teriknya panas matahari, pegang tongkat, lihat kedepan dan baris paling depan karena aku ketua diregu kami.

Selesai apel, kita duduk dihall dan mendengarkan pesan dari kakak pembina.

"Baik adek adek, salam pramuka!" kakak pembina mengawali

"Salam!!" kita berteriak sambil menghormati kakak pembina.

"Baik, 4 minggu lagi, kita akan mengadakan camping. Jadi, jadwal hari ini, kami akan mengajari kalian membuat nasi. Bawa kan alat alatnya?"

"Ya bu! Bawaa"kami membalas pertanyaan kakak pembina.

***

Sesampainya dirumah, aku melanjutkan hobiku yang tidak bisa membuatku pergi jauh, yaitu tidur! Entah kenapa aku suka sekali tidur, apalagi disaat aku mulai jenuh dan tidak melakukan apa apa. Ya, aku mulai tidur..

"Kenapa kamu ada disini?" aku mendengar suara seseorang dari belakangku.

"Ka-kamu??" aku terbata bata karena melihat dia kembali yang sudah berusaha melupakannya. Ya, nama orang itu Kevin.

"Aku tidak tau kenapa kamu disini, yang pasti, aku merindukanmu saat ini."

Dia merindukanku? padahal dia sudah menyakitiku dengan perkataannya tahun lalu. Kenapa aku dipertemukan lagi olehnya,Tuhan?

"Ya, kamu masih ingatkan? dulu kita-" kalimatnya tidak terdengar lagi setelah kalimat itu. Apa yang dia ucapkan?

Aku tiba tiba saja terkejut karena Kevin mendekatiku. Aku dengan sigap langsung mundur dan berusaha menjauhinya. "Kamu mau apa?? hei!!"

"AH!" aku terbangun. "Aku bermimpi. Astaga, kenapa harus dia? bisa kah aku bermimpi yang lebih indah dari ini? aku muak sekali" lirih ku dengan memegang keningku berharap tidak datang lagi mimpi itu.

"Selin, oii" panggil mamaku dari dapur.

"Ya, ma?"

"Ayo, bangun! sudah sore, kamu mau mama sirem pakai air?" canda dari mamaku.

"Ah, tidak perlu ma! aku habis ini mau mandi kok.. nanti disana juga ketemu air" jawabku dengan nada bercanda. Mamaku hanya tersenyum menahan geli.

Monster And Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang