"Menurut lo, dia kesambet apa?" tanyaku pada Angel, si tempat curhat yang pas soal cinta.
"Menurut gue, dia kesambet kaktus. Abis makan kaktus kan dia? Sampe perkataannya tajam dan misterius"
Aku tertawa terbahak-bahak dengan perkataannya yang menurutku bisa masuk dalam list-ku. List of Jokes. "Suer? Demi apa? Makan kaktus kali dia? Emangnya muat makan kaktus tajem gitu. Lol"
"Ya elah" Angel membenarkan posisinya duduk sila. "Lo gak ngerti ya? Dia itu kek kaktus, tajem gitu diluarnya padahal didalemnya baik. Gak ngerti sih, gue gak kenal dia banget. Menurut gue, dia baik. Nganggep lo spesial"
Aku hanya diam dengan meminum air putih dan memegang handphone. Karena, kita lagi vidcall! Gak beneran dicafe kok!
"Bentar" aku menaruh gelasku disamping meja dekatku. "Oke, lanjut"
"Ya, dari screenshoot(ss) yang gue liat, dia suka sama lo. Lo-nya aja gak peka, Sel" cetus Angel.
Aku mendesah, dan sebenarnya setelah Erwin mengirim pesan itu, aku sudah mengerti perkataannya. "Gue udah tau"
"Lo tau apa?"
"Gue tau dia suka sama gue, dan gue sadar akan hal itu"
"Terus? Perjuangin lah. Eh tapi, menurut lo, dia yang terbaik gak?"
"Ya, gue yakin itu. Tapi~ dia kakak kelas."
"Astaga? Sebegitu takutnya lo sama kakak kelas? Gak semuanya nyeremin kayak ekspetasi lo"
"Gue inget trauma dulu, 'tau'!" aku menekankan pada kalian 'tau'.
Traumaku saat sd, adalah mengetahui kakak kelas yang duduk dikelas 6 menyukaiku dan saat itu aku dikelas 4 . Ada kakak kelas, cowok, yang datangnya berjamaah. Badannya subur, dan tinggi. Ya, katanya salah satu dari mereka suka denganku, dan itu membuatku takut setengah mati. Entah kenapa merasa takut saat mereka berkumpul bersama untuk kekelas 4. Waktu itu, aku langsung menangis tanpa sadar. Membuat teman dikelas mengerumuniku dan menenangku sambil bertanya-tanya. Sunpah, ini malu banget. Bisa dikatakan aibnya Selin.
"Ooh itu, iya gue masih inget banget. Heran sih kenapa lo tiba-tiba nangis gitu, untung gak diapa-apain" jawab Angel sambil menghela napas.
Aku tersenyum tipis, "ya. Untunglah"
"Yaudah gue mau makan dulu, ketemu honey bebebku didapur. Bye!" Angel melambaikan tangan kepadaku dan aku membalas lambaiannya juga "Bye!"
***
Erwin-Kaktus-Suka-Awan.
Siklus yang gak pernah kumengerti. Erwin yang seperti kaktus suka dengan awan. Awannya adalah aku. Awan, yang meneduhkan. Walaupun kalau ngambek, suka ngumpul jadi awan hitam yang siap turunin hujan dan petir. Freak banget gak sih?
Ngomong-ngomong, hari ini natal! 25 Desember. Pasti deh sosmedku penuh dengan ucapan Merry Christmas plus God bless You. Always. Tapi itu senengnya, berasa rame karena ruang chat gak bakal sepi! Yeepie!
Ting!
Dari : Audi
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster And Little Girl
Novela JuvenilDisaat kamu tidak mengenal dia, tiba tiba saja mengenal persis apa sifat dan karakternya. Disitulah timbulnya cinta. Walau hanya lewat sosmed, tapi ini kisah cinta kita. Berbeda dari yang lain tapi mempunyai makna yang sama. Kami sangat mencintai sa...