eunha menghampiri arin yang kini sedang membereskan buku-bukunya. "hari ini jadi ke mall gak? naik mobil gue aja." ujar eunha. arin terdiam sejenak sebelum menepuk keningnya.
"oh iya! gue udah janji sama lo buat nonton bareng ya? aduh maaf banget, eunha. gue--"
"lomba debat kan? gue udah tau kok kalau lo kepilih. ya udah selaw aja kali. yang semangat ya," eunha menepuk pundak arin sebanyak dua kali. arin mengangguk singkat dan eunha pun meninggalkan kelas.
arin kembali sibuk memasukkan beberapa buku ke dalam kelas. tak lupa dia memeriksa kolong meja-nya untuk memeriksa jika ada barangnya yang tertinggal. setelah itu, dia keluar dari kelasnya yang sudah sepi.
"loh? kak wonwoo?"
dua kata itu meluncur dari mulut arin begitu dia melihat wonwoo berdiri di depan kelasnya. yang dipanggil menoleh. "lama banget keluar dari kelasnya. aku udah lama nunggu," ujar wonwoo membenarkan rambutnya.
"kakak gak latihan debat?" tanya arin bingung.
wonwoo menggeleng, "tadi aku yang minta ke pelatihnya biar jangan mulai dulu sebelum kamu ada. jadi aku nyamperin kamu kesini."
arin menundukkan kepalanya. dia jadi teringat kejadian tadi malam. tadi malam dia sudah berusaha meminta izin kepada mamanya, tapi mamanya tak mengizinkannya untuk mengikuti lomba debat ini. "such a waste of time." itu lah yang dikatakan mamanya semalam.
"um, maaf kak. kayaknya aku gak bisa ikut latihan hari ini. tolong sampaikan izinku. aku pulang duluan ya." pamit arin. gadis itu berlari ke arah gerbang secepat yang dia bisa. disisi lain, wonwoo menatap arin dengan tatapan bingung.

KAMU SEDANG MEMBACA
jatuh → wonwoo
Fanfiction"dimana-dimana yang namanya jatuh itu sakit. jatuh dari pohon. jatuh dari sepeda. jatuh terus ketimpa tangga. tapi jatuh cinta sama gue gak sakit kok."