t

3K 532 7
                                    

wonwoo memperhatikan arin yang kini sedang mengantri untuk mengambil makan siang. jari-nya mengetuk-ngetuk meja. mingyu yang baru saja selesai mengambil makan siang, duduk di hadapan wonwoo.

"apa yang sedang kau lihat?" tanya mingyu mulai melahap makanannya.

"ini aneh. arin belum pernah sama sekali ikut pelatihan debat selama 5 hari kita latihan. dia selalu izin tanpa alasan yang jelas. bukankah itu aneh menurutmu?" wonwoo meneguk minumannya dan kembali berfikir keras.

mingyu mengangguk. "ya, aku fikir itu juga aneh. maksudku, aku kira dia anak yang semangat mengikuti lomba-lomba seperti ini. bahkan dia menang lomba pidato dua bulan yang lalu." ujar mingyu.

karena sudah tidak bisa menahan rasa penasarannya, akhirnya wonwoo memilih untuk menghampiri arin sebelum gadis itu berhasil sampai ke tempat duduknya.

"arin, aku mau ngomong sama kamu." kata wonwoo tegas. arin tentu saja terkejut karena wonwoo tiba-tiba menghampirinya.

"se-sekarang, sunbae?"

wonwoo meletakkan makanan arin di atas meja dan menarik tangan adik kelasnya itu keluar dari kantin. tak memperdulikan siswa-siswi yang memperhatikan mereka, wonwoo membawa arin menuju tempat yang sepi. tempat dimana mereka bisa berbicara dengan serius.

"arin--"

"ini tentang aku yang tidak pernah datang pelatihan debat kan?"

wonwoo menatap arin yang kini sedang menatapnya juga. dia mengangguk pelan yang langsung disambut dengan helaan nafas arin. "sunbae, aku akan berbicara jujur denganmu. aku, tidak mendapatkan izin untuk ikut lomba debat. mama menyuruhku untuk mengundurkan diri. tapi jujur, sulit untuk melakukannya. karena aku sendiri sebenarnya sangat ingin mengikuti lomba ini. jadi maaf, jika aku tidak pernah mengikuti pelatihan debat. aku minta maaf sekali." ujar arin dengan suara yang memelan di akhir kalimat.

wonwoo diam. "oke, aku akan membantumu agar bisa ikut lomba debat." ujarnya yakin. arin awalnya tidak tau, wonwoo akan melakukan hal apa untuk membantunya ikut lomba debat. tapi hal itu terjawab ketika tiba-tiba saja, wonwoo berdiri di depan rumahnya keesokan harinya.

jatuh → wonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang