d

2.7K 509 20
                                    

seperti yang udah dibilang wonwoo, pulang sekolah arin tidak langsung pulang. sekarang cewek itu lagi berdiri di gerbang sekolah menunggu dua orang kakak kelasnya. sebelumnya dia sudah meminta izin kepada mamanya bahwa dia akan pulang bersama kakak kelasnya hari ini.

"udah lama nunggu ya? tuh gara-gara si mingyu lama banget." wonwoo datang sembari mengendarai motor dan berhenti di samping arin. mingyu juga sudah berada di atas motornya.

"ya kan gue ke kamar mandi dulu," mingyu berusaha membela diri.

"ya udah. naik." suruh wonwoo.

arin menunjuk dirinya sendiri. "aku? naik kemana?" tanyanya polos.

"ke atap, rin. ke motor lah. pilih aja salah satu. mau naik motor gue atau motor wonwoo." ujar mingyu.

arin bisa merasakan tatapan mingyu dan wonwoo yang mengarah ke arahnya. "ngg," arin melangkahkan kaki, "sama wonwoo sunbae aja." kemudian dia perlahan naik ke atas motor wonwoo.

"gyu, lo ikutin gue aja. gue udah booking tempatnya." kata wonwoo lalu menjalankan motornya. mingyu mengangguk sebelum mengikuti wonwoo yang sudah jalan terlebih dahulu.

di jalan, entah kenapa arin tidak bisa berkonsentrasi. matanya tertuju pada punggung wonwoo yang ada di hadapannya. pundak lebar wonwoo adalah hal yang paling mencuri perhatiannya. setelah 15 menit, akhirnya mereka sampai di sebuah restaurant. baik wonwoo maupun mingyu langsung memarkirkan motor mereka masing-masing.

"udah tau belum kita kesini mau ngapain?" tanya mingyu sembari menghampiri arin. arin menggeleng pelan. "hari ini ulang tahun gue!" pekik mingyu senang.

"oh, selamat ulang tahun, mingyu sunbae." arin tersenyum. entah mingyu sadar atau tidak akan apa yang dia lakukan, cowok itu membelai lembut rambut arin.

"makasih ya." ujarnya.

mereka bertiga masuk ke dalam restaurant dan duduk di bangku yang sudah wonwoo pesan. sambil menunggu pesanan, mereka berbincang-bincang untuk lebih mengenal satu sama lain. "first impression gue ke wonwoo tuh anaknya cuek, gak punya ekspresi, gak seru deh pokoknya. tapi ternyata lumayan seru lah anaknya." cerita mingyu, mengenang saat pertama kali dia bertemu mingyu.

"omong-omong, lo dapet surat dari wonwoo gak yang isinya gombalan?" tanya mingyu kepada arin.

"iya."

tanpa alasan yang jelas, arin merasa malu-malu untuk menjawab pertanyaan itu. bahkan pipi-nya sedikit terasa panas. ih apaan sih kok gue jadi gini, batin arin.

"cie cie." mingyu menyenggol wonwoo yang langsung dibalas sebuah pukulan oleh wonwoo. "hati-hati dijadiin pacar,rin." goda mingyu.

dan lagi, tanpa alasan yang jelas, arin malah deg-degan mendengar apa yang dikatakan mingyu. dia bisa melihat wonwoo yang kini sedang menatapnya. rasanya arin ingin pingsan di tempat.

jatuh → wonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang