arin menghela nafas. jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. perpustakaan sekolah sebentar lagi akan tutup. walaupun dia masih ingin berlama-lama di perpustakaan yang sangat nyaman (menurut opininya), dia harus segera bergegas keluar.
"arin, ini buku yang kamu cari kemarin." panggil woohyun, si penjaga perpustakaan. dengan wajah senang, arin menerima buku tersebut.
"wah! terimakasih, oppa!" pekik arin riang. untung perpustakaan sudah sepi. kalau tidak, mungkin sudah banyak yang protes.
"tapi aku belum menemukan edisi kedua dari buku ini mengingat buku ini sudah lama sekali terbitnya." ujar woohyun dengan intonasi sedih.
"ah tidak apa. aku bisa mencarinya sendiri. aku tidak mau merepotkanmu." arin tersenyum manis.
"aku bisa meminjamkan punyaku jika kau mau." suara berat seseorang terdengar. baik woohyun maupun arin langsung menolehkan kepala mereka ke sumber suara.
"oh wonwoo! nah iya, wonwoo ini suka banget mengoleksi buku. kamu bisa pinjam apapun kepadanya." kata woohyun.
arin terdiam menatap wonwoo sebelum akhirnya dia menggelengkan kepala. "tidak perlu. aku akan berusaha dulu untuk mencarinya." tolak arin sopan. kemudian arin berjalan ke luar perpustakaan karna kakaknya baru saja mengirimkan sms bahwa dia sudah ada di depan sekolah arin.
arin baru saja hendak keluar gerbang ketika wonwoo memanggilnya. cowok itu berlari kecil untuk menghampiri arin. "kamu udah terima surat dariku?" tanya wonwoo. arin mengangguk kecil. wonwoo tersenyum. "bagus deh kalau gitu. aku pulang duluan ya."
setelah itu wonwoo pergi begitu saja meninggalkan arin. "aku kira dia ingin menjelaskan kenapa dia mengirimkan surat itu padaku." gumam arin. sepertinya jawaban dari teka-teki kenapa wonwoo mengirimkan surat kepada arin, belum bisa arin dapatkan hari ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
jatuh → wonwoo
Fiksi Penggemar"dimana-dimana yang namanya jatuh itu sakit. jatuh dari pohon. jatuh dari sepeda. jatuh terus ketimpa tangga. tapi jatuh cinta sama gue gak sakit kok."