jatuh → wonwoo

-

"eh bentar ya."

wonwoo yang tadinya duduk di hadapan arin, beranjak pergi meninggalkan meja. kini hanya tersisa mingyu dan arin. "rin, gue boleh nanya sesuatu gak ke lo?" mingyu tiba-tiba mengeluarkan suara.

"hm? kenapa kak?"

"lo suka sama wonwoo?"

arin bergeming. dia sendiri tidak tau jawaban apa yang bisa mengekspresikan perasaannya. tapi akhirnya dia menggeleng. "enggak. aku cuma nganggep kak wonwoo kayak kakak sendiri aja. gak lebih." jawab arin.

mingyu tersenyum simpul. "baguslah kalau gitu. gue seneng dengernya."

tak lama wonwoo datang dan dengan cepat mengambil tasnya. "arin, maaf banget aku harus pulang duluan. nanti kamu pulang bareng mingyu ya," ujar wonwoo kepada arin. kemudian dia mengalihkan pandangan ke arah wonwoo. "gyu, anterin arin pulang ya. gue duluan."

setelahnya wonwoo langsung berlari cepat ke luar restaurant seperti sedang dikejar anjing. mingyu dan arin saling melemparkan tatapan bingung kepada satu sama lain. keduanya mengedikkan bahu sebelum menghabiskan makanan mereka.

19:58 PM

motor mingyu melaju dengan cepat membelah lautan kendaraan yang cukup padat. angin malam yang bertiup lumayan kencang, membuat tubuh arin sedikit menggigil merasakan dinginnya.

"belok kanan aja kak di ujung sana," arin menunjuk belokan yang dia maksud.

mingyu membelokkan motornya menuju jalanan yang lebih sepi. mereka masuk ke sebuah perumahan. arin meminta mingyu untuk menghentikan laju motornya ketika mereka sampai di depan rumah bercat putih.

"makasih sunbae." ujar arin seraya turun dari motor. mingyu melepas helm-nya.

"sama-sama. jangan tidur malem-malem, lusa kita lomba. nanti sakit." nasihat mingyu. arin mengangguk dan melangkah masuk ke dalam rumah.

"arin!" teriak mingyu persis sebelum arin membuka pintu rumahnya. "gue ada rasa sama lo." mingyu tersenyum di akhir kalimat.

arin tertegun. "rasa? maksudnya rasa apa?" batin arin bingung. arin hanya diam menatap mingyu bingung. sementara itu, mingyu kembali menghidupkan mesin motornya.

"gue duluan ya."

dan setelah itu, mingyu pergi begitu saja meninggalkan arin yang masih bingung dengan maksud pertanyaannya.