1-Abstrak

1.3K 117 10
                                    

Hello, Mewhee bawa cerita nih.. Sedikit absurd dan ngebosenin, maybe kkk~ maaf ya kalau ceritanya aneh dan ga nyambung atau blablablabla -tapi percayalah Mewhee bikin cerita ini setelah bertapa di gua Hiro selama 7hari 7tahun-_- abaikan..

Ceritanya laknat banget! buat yang masih di bawah umur, please jangan baca fanfiction laknat ini:( FF aku yang pertama ini cast nya Sehun dan Seulgi. Entah kenapa kepikiran mereka dan jadilah FF ini. Menurut Mewhee mereka cocok banget^^ (menurut Mewhee). Yaudah dari pada jadi curhat mending baca kkk~ Enjoy the story gaes^^

Author POV

Suara dentuman musik bergema begitu kerasnya masuk dalam telinga setiap orang yang datang di club malam hari ini. Begitu yang di rasakan oleh Oh Sehun, sebagai pelanggan wanita-wanita yang menjual dirinya di club ini, Sehun bisa dengan leluasa keluar masuk club ini tanpa memperlihatkan identitasnya. Memang tak perlu dibutuhkan lagi, Sehun pun sudah cukup dewasa untuk memasuki sebuah club malam.

Baru saja Sehun melangkahkan kakinya masuk lebih dalam, semua wanita sudah mengelilinginya, memasang wajah 'meminta' Sehun untuk memuaskannya malam ini. Sehun malas, seperti tak berniat untuk memilih salah satu jalang yang menawarkan dirinya.

Mata Sehun mengedar, melihat teman-temannya asyik meminum di depan meja bar tender, dia berniat untuk mendekati teman-temannya itu.

"yo! What's up Bro!" sapa salah satu teman Sehun, Junmyeon, yang menyadari kehadiran Sehun.

"Aku kira, kau tidak akan ke sini." Ucap Chanyeol yang juga teman Sehun.

"aku sangat bosan. Aku butuh hiburan" balas Sehun yang duduk di pinggir teman-temannya.

"apa kau ingin minum?" tawar Chanyeol "dia adalah bar tender terkenal. Jarang-jarang ada di club ini"

Sehun melirik bar tender yang di maksud oleh Chanyeol.

"tubuhnya indah, apa dia menjual tubuhnya?" ucap Sehun yang masih melihat seorang bar tender di depannya.

Bar tender itu merasa risi karena Sehun terus menatapnya dengan tatapan intensif.

"ada yang bisa saya bantu?" Ucap bar tender itu kepada Sehun.

"siapa namamu?" tanya Sehun

"Seulgi. Kang Seulgi"

"nama yang indah, seperti tubuhnya" ucap Sehun seraya tersenyum menaikkan ujung bibirnya.

"apa maksudmu?" Seulgi mengerutkan dahinya.

"apa kau ingin memuaskan ku malam ini?"

Mata Seulgi membulat sempurna, sekian lama Seulgi menjadi bar tender tidak ada yang berani blak-blakan mengajaknya untuk menghabisi malam bersama.

"maaf, kau bukan tipe-ku"

"apa kau meragukan kehebatan-ku di atas ranjang?" Sehun bangkit dan mendekatkan wajahnya ke wajah Seulgi.

"ya, dan aku juga meragukan adik kecil-mu yang sepertinya tak sesuai dengan harapan" Seulgi berucap tepat di depan wajah Sehun.

Junmyeon dan Chanyeol yang mendengar perdebatan teman-nya itu pun hanya bisa tertawa geli.

"jangan menyesal dengan ucapanmu" ucap Sehun diiringi dengan smirk khasnya.

"itu tidak akan pernah terjadi, Tuan" Seulgi tersenyum meremehkan lelaki yang sedang mengajaknya berbicara.

Pembicaraan mereka tidak berlangsung lama, Seulgi melihat jam tangan silver The Lady Datejust miliknya yang sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Buru-buru ia memasukkan barang-barangnya ke dalam tas Gucci Victor Embos yang berwarna senada dengan jamnya, lalu ia pergi begitu saja meninggalkan club. Sehun yang memperhatikan gerak-gerik Seulgi pun heran dan berencana untuk mengikutinya.

"yak! Kau mau ke mana?" tanya Junmyeon.

"ada urusan." Sehun membalas singkat lalu buru-buru pergi meninggalkan kedua teman-nya.

Di tengah kerumunan orang-orang yang menikmati dentuman musik yang di sajikan oleh DJ, mata Sehun mengedar mencari sesosok Seulgi yang menarik perhatiannya. Pandangannya seketika berhenti di depan pintu keluar, di sana ada Seulgi yang sedang mengecek ponsel-nya sebentar, lalu berlalu dan benar-benar meninggalkan club. Sehun mempercepat langkahnya agar tidak kehilangan Seulgi.

***

"ya, ada apa?"

"...."

"iya"

"...."

"aku akan pulang sendiri"

"...."

"ya sudah. Cepat. Aku benci menunggu"

Seulgi POV

Baru saja aku mendapat telepon dari Jongin. Entahlah, status kita adalah sepasang kekasih, tetapi setiap aku bersamanya aku tidak merasakan apapun. Aku menunggunya agak jauh dari club, dia akan menjemput-ku, awalnya aku menolak, tetapi dia memaksa. Ck, aku benar-benar benci menunggu.

Selang beberapa menit, dia datang mengendarai mobil sport Zenvo ST1 berwarna putih miliknya. Jongin keluar dari mobilnya dan menghampiri-ku.

"apa kau lama menunggu-ku?"

"ani. Kau sangat cepat."

Jongin memperhatikan-ku dari bawah sampai atas. Lalu dia melepas jas hitam yang dipakainya.

"apa kau tidak kedinginan?" tanyanya seraya memasangkan jas miliknya di tubuhku. "pakaianmu sangat minim."

Aku menatapnya dan tersenyum. "terima kasih untuk jas ini. Iya aku sangat kedinginan."

Jongin menarik pinggang-ku, benar sudah tidak ada jarak lagi antara tubuhnya dan tubuhku.

"aku merindukanmu" bisik-nya tepat di telingaku.

Aku terkekeh mendengarnya. Jongin mendekatkan wajahnya ke wajahku, aku tahu maksud Jongin saat ini. Hidung kami saling bersentuhan, menandakan jarak wajah kami sangat dekat. Aku memalingkan wajahku saat dirasa Jongin hendak mencium-ku, alhasil dia hanya mencium pipiku.

"aku tahu kau merindukan-ku. Tetapi bukan-kah ini tempat terbuka, Jongin-ah.."

"apa kau mau melakukannya di tempat tertutup?"

Aku menyikut pelan perut Jongin, dan berhasil membuat dia melepaskan-ku dari pelukannya. Dia benar-benar blak-blakan.

"ayo pulang. Aku lelah"

"baiklah tuan putri. Silahkan masuk" Jongin dengan romantisnya membukakan pintu mobilnya untukku.

Jongin pun langsung menancapkan pedal gasnya dan mengantarkan-ku pulang.

***

Sehun POV

Entah kenapa aku sangat penasaran dengan bar tender yang baru ku temui tadi. Bukan-bukan karena aku menginginkan tubuhnya, tetapi dia benar-benar menarik-ku untuk mengetahuinya lebih dalam.

Aku mengikutinya sampai keluar club. Aku bersembunyi di balik bangunan yang kedap cahaya, aku melihatnya sedang menerima telepon dari seseorang. Entah apa yang mereka bicarakan, aku hanya bisa mendengar suaranya samar-samar.

Tak berlangsung lama, sebuah mobil sport mewah mendekatinya. Seorang lelaki tinggi, memakai jas hitam dengan Up hairstyles turun dari mobil dan mendekatinya.

Ah ternyata dia tak jauh beda dengan jalang-jalang yang ada di club. Dengan beraninya dia bermesraan di pinggir jalan. Ck, sepertinya wanita itu gila uang dan hanya lelaki yang berjas-lah yang dapat menidurinya? Benar-benar seorang jalang yang berkelas.

TBC

Like and Comment juseyo~

Gimana? Ga jelas kan ceritanya? Ga sesuai EYD dan banyak typonya? Maklum, amatiran:( kritik dan sarannya juseyo. Terima kasih buat kalian yang udah Like and Comment atau kasih kritik dan saran. Mewhee bakalan lebih keras lagi buat ngasih cerita yang terbaik!! (gak) hehehe..

Sampai ketemu di chapter selanjutnya yaa^^

See you..

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang