Jeng jeng jeng jeng!!!! Update nih wkwkwk..
Ini mewhee bela-belain update loh sblm lebaran wkwk, kangen tydack sama ff ini? Maaf ya kalo dikit up nya, ngirit biar bikin kalian tambah penasaran wkwk..
Skip aja lah ya Mewhee gak penting juga cuap cuap di sini, kalian kan cuma fokus sama ff nya bukan sama Mewhee wkwkwk. /baperan ya gua:v
Yaudah deh silakan menikmati..
(hayoloh, bukan takjil ini, maghrib masih lama)
Bekicot... ehh cekidott:v
***
Author POV
"ahh waee? –"
"yak! Kang Seulgi!"
"aish! Jangan berteriak sudah mala –"
"apa semua karena aku?"
Seulgi menjeda percakapannya dengan Sehun, "apanya?" tanya Seulgi pura-pura tak mengerti.
"obat.." Sehun mendesah pelan, "jangan memakannya lagi, aku tak mau kau kecanduan obat itu"
"aku memakannya karena belakangan ini sangat susah tidur" Seulgi mengomel pada Sehun.
"ku bilang jangan! Berhenti memakannya." Seulgi tertawa ringan, "kau terlihat seperti dokter" Sehun lagi-lagi mendesah kesal "aku memang calon dokter, Kang Seulgi"
Terjadi keheningan diantara mereka berdua, "kau ada waktu hari ini?" tanya Sehun, "entahlah, sepertinya tidak" kali ini Sehun yang membuat jeda diantara pembicaraan keduanya, "bagus! Ayo jalan-jalan"
Ya tuhan, "ke mana?" tanya Seulgi penasaran, ini pertama kalinya Sehun mengajak Seulgi jalan-jalan tanpa embel-embel di belakangnya, "taman bermain, aku tahu kau tak akan menolaknya"
Sial. Dia tahu Seulgi tak akan bisa menolak jika seseorang mengajaknya ke taman bermain, "bagaimana kalau aku menolak?" Seulgi dengan percaya dirinya.
"kau tak akan menolaknya."
"berlagak seperti pacarku, um?"
Sehun lagi-lagi tertawa ringan, "aku memang pacarmu" kali ini Seulgi pun ikut-ikutan tertawa ringan.
"baiklah, istirahatkan matamu sebentar. Beberapa jam lagi aku akan menjemputmu," ucap Sehun tegas "pasang alarmmu!"
"mwoya? Untuk apa?" tanya Seulgi heran, "aku tak mau kau masih tidur saat aku sampai apartemenmu" jelas Sehun dengan sedikit meringis kesal.
"arraseo arraseo, ya sudah ku tutup"
"jalja –"
PIP
Sehun terheran melihat sambungan teleponnya dengan Seulgi terputus, wanita itu! Dia benar-benar mematikannya! Baru saja Sehun ingin terlihat menjadi lelakinya dengan mengucapkan selamat tidur. Sehun hanya mendesah kesal.
***
Srakk..
Sehun menyerit, ada sesuatu yang mengganggu tidur nyenyaknya. Dengan gusar Sehun berusaha melihat sesuatu yang telah membangunkannya itu, dengan mata yang lengket dia mulai memfokuskan pandangannya. Sesosok wanita berambut panjang sedang melipatkan kedua tangannya menyilang di dada, Seulgi? Apa itu dia? Batin Sehun.
"Oppa ireona.."
Berbarengan dengan suara yang dikeluarkan oleh wanita itu, pandangan mata Sehun sudah mulai menjelas. Bukan Seulgi yang datang, itu Krystal. Entah mengapa baru kali ini Sehun merasa kecewa melihat yang datang adalah Krystal. "oh, kau.. ada apa?" terlihat Sehun sedikit malas untuk bertanya. "ayo kita jalan-jalan, sudah lama 'kan kita tak jalan-jalan" ajak Krystal, "bagaimana ini, aku sudah punya janji dengan seseorang," Krystal mengembungkan pipinya merasa kecewa, "apa tidak bisa dibatal –" "–dan tidak bisa dibatalkan" cela Sehun.
Krystal terdiam, wajahnya masih sama, menunjukkan kekecewaannya. Bagaimana bisa dia menolak permintaanku? Batin Krystal. Apa jangan-jangan dia sudah mulai jatuh cinta dengan wanita yang dijodohkan dengannya?
"kau pasti sangat sibuk, ya. Baiklah aku tak akan mengganggu janjimu. Kalau kau ada waktu luang dan ingin jalan-jalan, jangan sungkan untuk menghubungiku, oke?" Krystal bergegas meninggalkan kamar lelaki yang bernama Oh Sehun itu.
Sehun mengusap wajahnya gusar saat Krystal sudah tidak ada di kamarnya.
***
Sehun sudah siap untuk berjalan-jalan dengan Seulgi, sebelum menjemput perempuan itu, Sehun menghubungi Seulgi terlebih dahulu dengan maksud agar tidak menunggu wanita yang biasanya akan sangat lama jika berdandan.
"Kau sudah siap?" tanya Sehun
"....."
"Arraseo, aku akan menjemputmu sekarang."
Seperti yang sudah kalian tahu, Seulgi sudah siap dan Sehun segera menjemputnya untuk pergi ke taman bermain. Ya, taman bermain adalah salah satu tempat favorit Seulgi. Dan terlebih lagi sekarang baik Seulgi maupun Sehun sudah tak mengunjungi club malam yang biasa mereka singgahi. Mungkin Seulgi tak akan berani lagi ke sana karena siapa tahu Jongin selama ini menunggu kedatangannya di sana, Sehun? Entahlah, mungkin sekarang dia harus memprioritaskan Seulgi.
***
"huhh.. apa ini tidak terlalu simple?" tanya Seulgi pada dirinya sendiri yang sedang berkaca memperhatikan pakaian yang dia kenakan untuk bertemu Sehun nanti. Seulgi memang sudah cantik, dia memakai pakaian seperti apapun akan terlihat cantik, tetapi beda dengan sekarang –dia malah bingung dengan baju mana yang harus dia kenakan.
"ah, ani. Begini saja, aku tak mau Sehun menjadi curiga kalau aku berdandan cantik untuknya." Seulgi menggelengkan kepalanya –yah dia hanya memakai dress biru muda pendek yang memperlihatkan kaki mulusnya –jam tangan putih pun terpasang di tangan kanannya sebagai tambahan aksesoris. Rambutnya ia biarkan tergerai memanjang dan sedikit bergelombang. Seulgi mencoba sesimple mungkin untuk hari ini setelah hampir dua jam dia bergulat dengan pikirannya sendiri untuk memilih baju dan make up.
Drrtt..drttt
Ponsel Seulgi bergetar, Seulgi tahu benar –itu pasti Sehun. Mungkin dia sudah menunggunya.
"aku sudah sampai"
Yah, Sehun memang seperti itu, kadang bersikap dingin, kadang sangat perhatian pada Seulgi, tapi bagaimana pun Seulgi sudah terlanjur mencintai Sehun. Secuek apapun Sehun, Seulgi tetap mencintai lelaki itu.
***
"kau berdandan hari ini?" tanya Sehun yang sudah bersama Seulgi di dalam mobil. Seulgi ingin mengelak tetapi tidak bisa "tidak, dan kau!" bentak Seulgi "ada apa?" tanya Sehun masih dengan sikap dinginnya, "bukannya besok adalah hari pernikahan kita? Kenapa kau kita harus jalan-jalan? Seharusnya kita mengistirahatkan seluruh tubuh kita bukan malah pergi jalan-jalan, terlebih ke taman bermain. Pasti itu akan menguras tenaga kita." Ucap Seulgi bertubi-tubi "seharusnya kita mempersiapkan semuanya, Sehun. Mulai dari pakaian, hidangan makanan, gereja, dan tempat –"
"sudah ada ayah, ibu-dan ayahmu juga 'kan? Tenanglah Kang Seulgi" ucap Sehun berniat memotong ucapan Seulgi. "ya aku tahu, tetapi kita juga tidak bisa mengandalkan mereka begitu saja" rengek Seulgi.
"itu sudah konsekuensi mereka, karena mereka yang menginginkan kita menikah"
Ucapan terakhir Sehun membuat Seulgi diam seribu bahasa, Seulgi mulai berpikir bahwa dirinya saja yang hanya mencintai Sehun, sedangkan Sehun? Sehun mana mungkin menyukainya. Batin Kang Seulgi.
Tbc sayang q
kapan-kapan kalau ada waktu Mewhee update lagi. Gimana mood sih wkwk, skrg lagi greget aja pgn update wkwk. See you:*

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Teen FictionOh Sehun, lelaki berkulit pucat, berwajah datar, dan seorang player harus mau berurusan dengan gadis cantik, mahasiswa jurusan Psikologi yang menyandang gelar sebagai seorang bar tender, Kang Seulgi, yang dijodohkan dengannya. Akankah mereka hidup b...