Annyeonghaseyo.. Mewhee balik lagi^^ Ada yang kangen? Gak, okey.
Jujur, awalnya Mewhee berasa ragu banget publish FF ini. Mewhee juga belum siap-siap banget sih buat publish FF ini, tapi berkat seseorang di sana -sahabat sekaligus orang pertama yang baca FF Mewhee ini sebelum di publish semangatin Mewhee buat publish FF ini. Ya gitulah intinya.. Mewhee cuma berani kasih lihat FF ini ke dia-_- tapi seiring berjalannya waktu Mewhee mulai berani publish FF ini dan di baca sama kalian^^
Mewhee mau bilang terima kasih banget buat kalian yang udah vote dan comment di FF ini. Semoga kalian suka yaa sama ceritanya. Jangan jadi silent reader dong:( vote dan comment juga:( Sekali lagi Mewhee ingetin yaa, FF ini FF laknat! dan untuk yang di bawah umur, Mewhee mohon dengan sangat jangan baca FF ini, karena banyak banget unsur-unsur dewasa yang ga seharusnya kalian (yang di bawah umur) baca. Mewhee juga sok-sokan banget sih publish FF pertama dan langsung rated Mature gini wkkwk. Maafin ya gaes^^ yaudah deh dari pada banyak blablablabla mending baca. Enjoy the story^^
Seulgi POV
Matahari hari ini begitu cerah menyinari Korea University, ya itu kampus ku, tempatku menuntut ilmu. Aku adalah salah satu mahasiswi jurusan Psikologi tingkat akhir, seperti yang kalian tahu, mahasiswa tingkat akhir seperti ku ini pasti akan sibuk mengerjakan skripsi. Berbeda denganku, aku malah tidak memikirkan kalau skripsi itu sulit, maka dari itu sampai saat ini pun aku tidak bingung dengan ide apa yang nantinya akan aku gunakan untuk mengerjakan skripsiku.
"apa kau akan datang ke club malam ini?" tanya Seungwan, sahabatku. Kita sudah berteman hampir 5 tahun. Dan Seungwan juga adalah sahabatku ketika kami masih duduk di bangku menengah atas. Kepribadian Seungwan sangat-sangat ceria, sekalipun dia sedang sedih, dia tetap akan terlihat ceria. Berbeda denganku yang terkesan cuek dan angkuh.
"umm, ya" jawabku singkat
"aku akan ikut."
"Keman-apa?" aku terkejut mendengar Seungwan yang ingin ikut ke club denganku. Selama ini Seungwan benar-benar tak suka, bahkan benci untuk datang ke tempat hina seperti itu. "Hya! Apa yang kau bicarakan? Kau terlihat seperti bukan Seungwan yang aku kenal."
"bukan begitu. Hanya ingin saja."
Aku mengerutkan kedua alis-ku. Sepertinya Seungwan sedang menyembunyikan sesuatu dariku.
"ada apa? Kau mencurigai-ku?"
"Ohh!" jawabku jujur.
"lupakan! Nanti malam kau harus menjemput-ku! Ya ya ya?" pinta Seungwan dengan wajah memelas
"yaaa"
"aigoo. Kau terlihat cantik hari ini" Seungwan memeluk-ku. Ya dia memang seperti ini jika sedang dalam Mood yang baik.
"aku tahu.."
***
Author POV
Hari ini Sehun sedang asyik berbincang dengan teman-temannya di sudut kelas. Terlihat di sana ada Chanyeol, Junmyeon, Jongdae, juga Sehun tentunya. Mereka bisa di katakan adalah kalangan mahasiswa populer di antara para wanita. Bukan. Tidak hanya wanita, para lelaki pun mengenali mereka. Bagaimana tidak populer, mereka adalah anak dari pada orang tua mereka yang terkenal dengan harta yang di miliki-nya. Di mulai dengan Sehun yang adalah seorang anak dari pemilik rumah sakit terkenal di Korea, Hansin Hospital Center, Chanyeol anak pemilik saham terbesar di pusat perbelanjaan Hyundai Department Store, Junmyeon adalah calon CEO dari importir dan distributor obat-obatan Union Medical yang di kelola ayahnya, dan Jongdae anak dari wakil ketua Lotte Holdings. Dia juga merangkap sebagai wakil presiden Lotte Group di Jepang. Bisa kalian bayangkan betapa populernya mereka di Korea University ini. Kembali pada topik, mereka tengah asyik berbincang, apalagi yang mereka bicarakan kalau bukan wanita. Mereka berempat memang seorang player, maka dari itu yang mereka pikirkan hanya seks dan wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Teen FictionOh Sehun, lelaki berkulit pucat, berwajah datar, dan seorang player harus mau berurusan dengan gadis cantik, mahasiswa jurusan Psikologi yang menyandang gelar sebagai seorang bar tender, Kang Seulgi, yang dijodohkan dengannya. Akankah mereka hidup b...