15-The Day

845 66 16
                                    

Hari telah berganti, dan hari ini adalah tepat hari pernikahanku dengan Sehun. Aku begitu gugup, mengingat hanya aku seorang diri yang ada di ruang tunggu pengantin duduk manis menunggu tamu yang datang untuk berfoto dengan pengantin wanita dengan gaun putih nan cantik rancangan Baekhyun yang kini sudah membungkus tubuhku. Ku ambil handphone ku untuk melihat diriku sendiri, aku bahkan memuja diriku dengan gaun ini, apakah ini seorang Kang Seulgi? Batinku. Tiba-tiba aku mendengar suara ketukan pintu pertanda seseorang datang untuk menemuiku.

"masuk saja" kataku lembut. Entah apa yang menguasai diriku, hari ini aku hanya ingin saja terlihat anggun di depan siapapun, entah itu teman, saudara, orangtuaku, maupun calon suamiku, Sehun. Memikirkan Sehun saja sudah membuatku tak sadar dan hanya mengembangkan senyumanku.

"wah, kau sama sekali tidak terlihat gugup" ucap suara seorang lelaki di balik pintu sana, "sebegitu bahagia kah dirimu yang akan menjadi istri orang lain?" suara itu, suara yang belakangan ini membuat hati seorang Kang Seulgi cemas sekaligus takut -ya, itu suara Jongin. Lelaki yang hampir saja membunuhnya di bar, sosok yang dulu Seulgi sayang, sekarang telah menjadi sosok yang bahkan Seulgi enggan untuk mendengar namanya.

Seketika senyum ceria Seulgi menghilang, "kumohon pergi dari hadapanku sekarang" ucap Seulgi datar yang sebenarnya wanita itu tengah menahan rasa takutnya. "calm down, sayang. Aku ke sini hanya ingin memberimu selamat -" lelaki itu menjeda "-dan juga himbauan." Ucapnya di akhiri tawa kecil yang sangat menyeramkan. "angkat kaki dari sini sekarang juga" titah Seulgi yang mulai kesal. "hey, tuan putriku. Bukankah aku sudah memperingatkan dirimu?" wajah lelaki itu berubah menjadi menyeramkan, "aku tak bisa kehilangan dirimu" dia makin mendekat ke arah Seulgi. "berhenti di situ atau aku akan berteriak?!" Seulgi mulai mengancam Jongin. Jongin berhenti, dia melipat kedua tangan di dadanya. "kau tak bisa berbahagia dengan orang lain" Seulgi menyela "tidak, aku bisa" ucapnya mantap. "apa kau yakin?" Jongin mencondongkan badannya ke depan, "tentu saja! Aku akan sangat bahagia dengannya"

"akan katamu? Apa saat ini kau bahagia dengannya? Apa kau bahagia dengan perjodohan ini? Apa dia memberimu kasih sayang setiap harinya seperti apa yang aku lakukan padamu dulu?"

Deg! Seulgi diam membeku.

"Hey, sadarlah. Kau tak mendapatkannya." Ucapnya di akhiri dengan tertawa puas. "Dengar Kang Seulgi, kau dan aku sudah ditakdirkan bersama, kau tak bisa menolaknya. Sudah ku katakan bukan? Lebih baik kau mati dari pada harus bersama dengan orang lain selain diriku dan sepertinya kau telah menyepelekan ucapanku ya, sayang?"

"aku serius! Benar-benar serius dengan ucapanku." Mimik mukanya berubah dengan ucapan yang dia katakan.

"Untuk saat ini aku ucapkan selamat padamu. Tetapi nanti, lihat saja nanti Kang Seulgi, kau akan kembali menjadi milikku atau mati di tanganku." Inilah ucapan selamat sekaligus ancaman yang Jongin ingin sampaikan. Seulgi mengepalkan kedua tangannya menahan tangis.

"selamat, dan sampai jumpa." Ucapnya dengan senyum lebar dan pergi meninggalkan Seulgi yang hampir menangis.

***

Sehun POV

Aku baru ingat jikalau aku belum sempat mengunjungi Seulgi yang sedang berada di ruang pengantin wanita. Aku pun memutuskan untuk mendatanginya sekedar untuk melihat kondisi Seulgi yang notabene akan aku nikahi.

Tetapi beberapa meter dari pintu ruang pengantin itu aku melihat seorang pria yang tampaknya tidak asing di mataku, keluar dari ruangan yang sedang Seulgi tempati. Pria itu melihatku dan juga berjalan ke arah ku. Setelah kami berpapasan, pria itu seperti menyeringai dengan senyumnya yang seperti merendahkan diriku.

Awalnya, aku tak mempedulikan lelaki itu, tetapi setelah diperhatikan sekali lagi, lelaki itu -mantan pacar Seulgi? Akhirnya aku buru-burur menemui Seulgi yang mungkin saja berakhir sama seperti terakhir kali dirinya bertemu dengan pacarnya itu.

Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, aku langsung menerobos masuk ke dalam ruangan itu, "yak! Kau tidak apa-apa?" Seulgi yang melihat kedatanganku tentu saja kaget bukan main. "ahh. Kau mengejutkanku." Sambil mengusap dadanya yang berdegup kencang.

"siapa lelaki tadi?" tanya Sehun tanpa basa-basi, "siapa?" tanya Seulgi pura-pura tidak tau.

"lelaki tadi yang dulu hampir mencelakaimu, bukan?" tanya Sehun sebari mencengkran kedua bahu Seulgi, Seulgi begitu terkejut dan menaikkan bahunya karena kuatnya cengkraman tangan Sehun di bahu Seulgi. Seulgi berusaha rileks dan melepas kedua tangan Sehun dari punggungnya dan menggenggam tanggan itu, "aku tidak apa-apa, dia hanya sedikit mengucapkan selamat. Itu saja." Seulgi mencoba tersenyum kepada Sehun.

Tetapi lelaki itu tidak bisa dibohongi, dia melihat jalur bekas aliran matanya di pipi besar gadis itu. Dan itu sedikit merusak make up Seulgi.

Tetapi Sehun mencoba untuk mengerti Seulgi, dia pura-pura percaya bahwa Seulgi baik-baik saja. Sehun langsung menarik Seulgi ke dalam pelukannya. Seulgi yang mendapat perlakuan mendadak tersebut pun tidak bisa menghindari rasa terkejutnya, "yak! Apa-apaan ini?" tanya Seulgi, "bodoh! Kau lupa aku ini suamimu? Memelukmu saja masih kau tanya aku ini sedang apa?" Sehun menggeleng mendengar apa yang diucapkan Seulgi dengan masih terus memeluk gadis itu.

***
Tbc

Fiuhhh, akhirnya bisa lanjutin ff ini. Makasih buat kalian yang udh setia nunggu ff ini dr zaman firaun msh bujang, iluvu💕
Nah loh Jongin dtg tuh, gimana ya nasib Seulgi diancam gitu:(
Eitsss, tp msh ada kejutan lagi loh di chapter selanjutnya, kira2 bakalan ada apa ya? Ayo2 comment!
Ga sabar? Ya ampun, sama. Mewhee juga ga sabar update, tapi.. Tahan dulu aja yaa.
See you💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang