Mentari mulai perlahan bergerak ke arah barat. Memberi efek warna oranye di langit. Entah kenapa, Dara merasa cuaca sore kali ini cukup dingin. Atau mungkin juga dingin itu terasa karena rasa groginya sore ini.
Panggung pensi bediri megah di tengah halaman sekolahnya. Halaman sekolah yang cukup luas memungkinkan pihak sekolah untuk melaksanakan acaranya tanpa harus menyewa tempat.
Hari ini SMA Bakti Negara merayakan Hari ulang tahunnya. Dan Dara adalah salah satu pengisi acara tersebut. Kemampuannya dalam bernyanyi tidak diragukan.
Dara di daulat untuk menyanyikan 3 lagu bersama teman teman nya di eskul musik.
" Ra, yuk jalan ke back stage. Lo tampil abis tari daerah sama stand up comedy" kata Dea, salah satu pengurus Osis yang ikut andil penting dalam penyelenggaraan acara ini.
Dara bangkit dari duduknya dan berjalan mengikuti Dea. Dari arah berlawanan berjalan Deva, Bisma, Arya dan Elang. Geng yang katanya penguasa sekolah. Yang digilai seantero sekolah. Tapi sorry nih, Dara mah ogah!
Keempat cowok itu bercanda tanpa melihat lingkungan sekitar. Dan tanpa sengaja, Elang oleng dan menabrak Dara saat berpapasan. Otomatis, Jaket yang kini dikenakan Dara basah akibat minuman yang tumpah saat mereka bertabrakan tadi.
Dara menghela nafas kesal. Sial. Dara membatin.
" Eh, sorry! Nggak sengaja, ini si kunyuk dorong - dorong gue " kata Elang sambil mengangkat tangannya.
Takut - takut adik kelasnya itu akan meledak. Menurut kabar yang Elang dengar, Dara adalah cewek yang bisa dikategorikan sebagai macan jadi - jadian.
" Kok gue? Bilang aja mau modus, elah " sahut Bisma sambil menaik - turunkan alisnya. Alhasil, Bisma mendapat pelototan tajam dari Elang. Yang disusul suara tawa dari ketiga teman gilanya tersebut.
" Nggak apa - apa Kak. Kan nggak sengaja " kata Dara sambil menahan emosinya. Mencoba tersenyum di depan kakak kelasnya itu. Dara tidak mau berurusan dengan mereka.
Ketiga teman Elang yang lain hanya menampilkan senyum yang kata cewek - cewek SMA Bakti Negara, mampu melumerkan hati mereka.
Bagi Dara, biasa saja sih. Lebih Ganteng Shawn Mendes kemana - mana.
Saat Dara hendak berjalan lagi, Elang mencekal pergelangan tangan Dara.
" Eh, bentar. Gue nggak enak gara - gara ngebasahin jaket lo. Pake jaket gue aja ya. Cuaca dingin " kata Elang sambil melepas jaketnya.
" Sejak kapan dia tau tanggung jawab" desis Dara dalam hati.
Buru - buru Dara menolak, " Nggak usah Kak" kata Dara sambil menolak uluran jaket Elang.
Tapi sayangnya, nasib Dara sepertinya sedang tidak baik. Setidaknya itulah yang ada di pikiran Dara saat ini. Elang memaksa Dara menerima jaket milik Elang.
" Astaga, ambil aja kali Ra. Bentar lagi lo tampil, entar telat " kata Dea menginterupsi drama terima - tolak jaket tersebut.
Dengan dengusan pelan, dan dengan sangat amat terpaksa, Dara menerima jaket milik Elang.
" Oh iya, kenalin gue Elang" Elang mengulurkan tangannya bermaksud bersalaman dengan target Dare nya tersebut.
Ya, target barunya yang ditentukan oleh ketiga sahabat gilanya itu. Awalnya, Elang menentang mati - matian saat ketiga sahabatnya itu memberi tau tantangan saat TOD mereka itu, mendekati Dara, anak kelas XI IPS1.
Dara sebenarnya cukup terkenal. Lumayan cantik sih menurut Elang, tapi kalahlah sama beberapa mantan Elang.
Tapi dia katanya pinter dan ramah, katanya juga sih kalo marah Dara kayak Macan yang siap nerkam mangsanya! Elang kan jadi ngeri, entar kalo dia udah dapetin cewek itu dan ketahuan cuma jadi target Dare nya, terus dia marah. Kan berabe.
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Words
Genç KurguKetika itu, aku hanya perlu mengatakan bahwa aku menyukaimu Namun, semua akan tetap sama kan? Kau memilih dia. Dan aku yang harus pergi. ---- Cerita ini klise, tentang cinta dalam diam, tentang persahabatan, tentang sesorang yang merelakan, dan tent...