Chapter 12 : The Truth

1.2K 116 31
                                    

Chapter 12 : The Truth

Tiffany melangkahkan kakinya untuk memasuki salah satu apartement ternama di seoul. Sebelum masuk ia menghembuskan nafas nya kasar. Kenapa juga Chanyeol harus memberinya tugas seperti ini?. Lihat dia sekarang,dia bahkan harus menyiapkan mental nya dahulu sebelum memasuki gedung apartement itu. Apa lagi ketika ia ada di depan pintu bernomor 209 itu. Rasanya ia menyiapkan jantung nya agar tidak pingsan ditempat.

"Sehun sakit,tolong bawakan bubur ini kepadanya..."

Itulah kata-kata Chanyeol yang membuatnya sangat kesal. Ia bahkan tidak bisa membantah atasannya itu.

"Ternyata dia juga bisa sakit..."

itulah yang dipikirkan Tiffany
saat pertama kali mendengar kalau Sehun sakit.

Sekali lagi ia menarik panjang nafasnya lalu menghembuskannya.

"Tenang Tiff...kau pasti bisa..."

ucap Tiffany menyemangati dirinya sendiri. Setelah yakin ia pun membunyikan bel apartement Sehun.

Dan betapa terkejutnya Tiffany ketika ia tahu bahwa bukannya Sehun yang keluar tetapi Irene yang keluar dan membukakan pintu.

Dari ia lihat Irene memakai Kemeja panjang selutut. Tampaknya dia menginap atau tinggal disini?. Tiffany sempat termenung sebentar,sampai akhirnya perkataan Irene menyadarkannya.

"Ouh,Tiffany-ssi...ada apa kau kemari?"

"E..eh? U-um...aku disuruh oleh Chanyeol untuk mengantar kan bubur ini untuk Sehun..."

"Oh,begitu...yasudah ayo masuk dahulu..."

"T...Tidak perlu aku akan segera kembali..."

"Oh,ayolah tidak apa...rasanya tidak enak kalau kau tidak melihat Sehun dahulu...walau bagaimana pun...kau...Menyukainya kan?"

Degh!

Mata Tiffany membulat sempurna bagaimana Irene bisa tahu?

"I-itu...b-bagaimana... kau bisa--"

"Tau? Yah...Sehun sendiri yang menceritakannya kepada ku...ia bilang itu menganggunya dan...kau tahu ketika aku tanya kepada nya ia menganggap mu sebagai apa?..."

"....."

"Pengusik ketenangan..."

Berhasil,Ya perkataan Irene tadi berhasil membuat air mata Tiffany hampir meledak. Tapi ia berusaha sekuat tenaga agar menahannya.

"Begitu...Terima Kasih kau sudah memberitahu ku...kau tahu? Sebaiknya aku pulang saja...ini buburnya..."

Irene mengambil tas kecil berisi kotak makan yg berisi bubur itu.

"Ouh,satu lagi Tiffany-ssi... karena itu...apakah aku boleh mengambil Sehun sepenuhnya darimu?"

"....terserah kau saja...lagipula apakah aku punya hak untuk menghentikan hubungan kalian? Aku hanya orang asing disini...jadi abaikan saja aku...Jika bersamamu membuat dia bahagia...kenapa tidak?"

"Terima Kasih Tiffany-ssi... dan aku harap dari sekarang kau menjaga jarak dengan Sehun..."

"Ya,tentu...kalau begitu aku pamit..."

"Ya,hati-hati dijalan Tiffany-ssi..."

Tiffany tersenyum lalu ia berbalik dan menuju ke lift untuk turun ke lobby.ia keluar dari gedung apartement Sehun dengan wajah yang lesu. Seakan-akan perkataan Irene kembali terngiang di telinga nya bahwa ia hanyalah pengusik ketenangan bagi sehun.entah kenapa ia mulai merasakan lemas di lututnya dan itu berhasil membuatnya jatuh terduduk.

[HUNFANY] LUCKY ONE MONSTER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang