Chapter 14 : The Tears are falling

1K 102 17
                                    

Chapter 14 : The Tears Are Falling.

---♢♢♢---

Author 's pov

Tiffany nampak panik dan ia juga berusaha menghubungi orang-orang terdekat yuri dan menanyakan apakah mereka mengetahui keberadaan yuri atau tidak. namun nihil hasilnya,Mereka tidak tahu yuri ada dimana.

Tiffany mulai memikirkan hal yang tidak-tidak dan ia sangat cemas dengan yuri. Ia merasa menyesal mungkin jika ia tidak pergi,yuri tidak akan menghilang seperti ini. Dan pasti ia tahu yuri pergi kemana.

Tiffany perlahan-lahan meneteskan airmatanya. Sehun yang sedang berada di samping Tiffany pun menenangkan Tiffany.

"Kau dimana yul...dasar bodoh...aku mencemaskanmu..."

-oOo-

Yuri membuka matanya perlahan. Ia mencoba beradaptasi dengan cahaya lampu yang sangat menyilaukannya. Kepala nya terasa pusing. Ia mencoba kembali mengingat apa yang terjadi tadi. Ia hanya ingat ia sedang menunggu taxi untuk menuju cafe namun tiba-tiba ada seseorang yang menyekap mulutnya menggunakan sapu tangan dan membuatnya tidak sadarkan diri.

Ia mencoba melihat ke sekitarnya dan ternyata tangan dan kakinya sudah di ikat. Yuri berusaha melepaskan ikatannya itu. Namun sia-sia hasilnya. Namun bukan Yuri namanya kalau ia menyerah begitu saja. Ia terus berusaha agar,ikatan yang ada di tangannya lepas. Tak lama kemudian kegiatannya berhenti karena ada seseorang yang berdiri di belakangnya lalu menutup matanya menggunakan seikat kain.

"Yakkk! Lepaskan aku!!"

"Ouw...diamlah yuri-ssi... kau ini berisik sekali eoh?"

"Siapa kau?!"

"Kau tidak boleh melihatku Yuri-ssi maka dari itu aku menutup mata mu... "

"Sebenarnya apa yang kau mau eoh?!!"

"Aku menginginkan...sesuatu yang telah di ambil dariku..."

-***-

Sekarang semua orang telah berkumpul di cafe mereka mencoba mencari keberadaan yuri. Bahkan mereka juga sudah menghubungi polisi.

Tiffany terlihat sedang menelpon orang tua yuri yang berada di canada. Mereka shock dan langsung memesan tiket untuk ke korea. Mereka juga meminta bantuan Tiffany untuk mencari Yuri.

Sesudah mengabari kedua orang tua yuri Tiffany duduk di salah satu kursi cafe ia tertunduk dan memegangi kepala nya yang terasa sangat sakit,mungkin karena ia terlalu banyak menangis.

Sehun yang melihat Tiffany langsung menghampirinya. Ia mengusap bahu tiffany.

"Tiff... kau harus makan..."

"Tidak hun...aku tidak lapar.."

"Kalau kau tidak makan,bagaiman kau bisa mempunyai tenaga untuk mencari yuri eoh?"

"Baiklah...aku akan makan..."

"Nah...kalau begitu aku akan membuatkan sesuatu untukmu...tunggu eoh?..."

"Ne..."

Sehun tersenyum lalu menuju ke dapur cafe. Selang beberapa detik kemudian ada panggilan yang masuk di handphone Tiffany. Itu dari nomor yang tidak di kenal. Tiffany sempat ragu-ragu mengangkatnya. Namun ia memutuskan untuk mengangkatnya juga. Mungkin saja itu nomor salah satu anggota kepolisian yang menemukan yuri. Pikir Tiffany.

"Halo..."

"T...Tiff..."

"Yuri?!!"

Sontak semua orang termasuk sehun yang sedang berada di dapur menghampiri Tiffany.

[HUNFANY] LUCKY ONE MONSTER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang