CHAPTER 7

333 49 4
                                    

Lima Tahun Lalu

Beberapa hari setelah Penggulingan Kekuasaan

2021, Kamp Pelarian Alas Roban

Mau tahu sebuah kebenaran terungkap tepat di depan batang hidungmu? Itu lebih seperti air panas yang disiram langsung ke atas kepalamu. Meriang, pening tidak terkira, pedih, terkejut bukan main, dan sakit karena merasa terbodohi. Setidaknya itu yang kurasakan dengan penuturan Rusya.

"Kau bercanda??" Septian nyengir dan setengah kaget mendengar bahwa Harman Sastranagara, adalah pemimpin persaudaraan Anak Kuasa.

"Tidak. Itu benar adanya," jelas Rusya.

"Apa!? Bagaimana mungkin? Orang paling dermawan dan orang paling kaya sejagad Indonesia adalah seorang pemimpin kelompok haus akan kekuatan mistis??" tanya Septian.

"Kau tidak akan pernah tahu isi dari orang, jika kau tidak mengulitinya. Ini seperti kaudapati apel berwarna kinclong, tetapi dalamnya kaudapati busuk ...," celetuk Vido.

"Mungkin kalian akan bereaksi seperti ini, bila kukatakan tentang hal itu. Namun, ini adalah kenyataan yang telah terjadi," jelas Rusya.

"Kenyataan yang telah terjadi? Kau hanya menjelaskan bahwa Harman Sastranagara adalah seorang dedengkot dari Anak Kuasa, yang bahkan kita tidak tahu apakah mereka ada di muka bumi ini!?" Septian mulai meracau panik.

"Mereka benar-benar ada, tetapi terselubung. Harman Sastranagara adalah orang yang sangat diwaspadai oleh ayahku, seiring dengan gerakannya, yang tidak lagi mengincar Serat Terakhir Jayabaya. Kecurigaan ayahku ini berdasar, atas perubahan yang sedikit demi sedikit terjadi di negara ini. Lamban, tetapi berproses cukup signifikan. Digerakkan oleh satu komando terselubung. Anak Kuasa," jelas Rusya.

"Jadi, kita sekarang dalam cengkraman Anak Kuasa?" tanyaku menyindir.

"Memang. SMA Harman Sastranagara adalah 'tempat pendaftaran' ajang besar-besaran yang dilakukan oleh Harman Corporation. Para pejabat, petinggi perusahaan, dan lain-lain. Anak Kuasa memiliki jaringan yang luas. Tidak terlalu erat, tetapi luas dan mematikan. Mereka menguasai banyak sektor di negara ini," jelas Rusya menggebu-gebu.

"Kurang lebih ada tiga puluh lima sekolah yang terdaftar dalam program kerja sama dengan Harman Foundation," celetuk Vido.

"Lalu mengapa Anak Kuasa melakukan itu?" tanya Septian masih bingung. Aku menepuk pundak Septian, berusaha untuk menekan kegoblokannya dalam mengumbar rasa ingin tahu yang berlebihan.

"Siapa pun dengan kekuatan yang mampu membuat sejarah apa pun di masa depan, menuliskan ulang kembali sejarah, maka dia menguasai negara ini. Ada pepatah bahwa sejarah ditulis oleh pemenang. Voila! Kita dapatkan pemenang perebutan ilmu hitam pengubah masa depan, Anak Kuasa. Katakanlah kau akan jadi babu mereka!" timpal Vido.

"Kurasa itu konspirasi paling besar yang pernah kudengar ...," celetuk Septian.

"Sshht! Diamlah. Kita sedang ada masalah serius di sini, kaulupa?" sahutku. Septian merengut dan membuang napas panjang sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

Biar kuceritakan sedikit mengenai bagaimana Harman Sastranagara, seorang pemimpin Anak Kuasa yang sangat ambisius untuk melakukan 'perubahan' sesuai dengan kehendak Anak Kuasa. Anak Kuasa, tujuannya sendiri sudah jelas, ingin menguasai tanah Indonesia ini. Mereka ingin menguasai setiap jengkal tanah, setiap nyawa yang ada di tanah itu, serta setiap sistem yang membentuk negara itu.

Harman Sastranagara mendirikan Harman Corporation, menyingkirkan segala kompetitor perusahaannya dengan cara licik dan sangat tertutup rapi. Dibuat bangkrut, diakuisisi, atau bahkan dibuat tersandung kasus. Harman sendiri sangat licik dalam praktik menjalankan perusahaannya. Dengan bantuan Anak Kuasa, mereka melebarkan sayap, menguasai tempat-tempat strategis di pemerintahan. Salah satu orang terhebat mereka adalah Du Luoyac, bangsat tua bangka sang penghasut Presiden Jaya.

CIVITAS : ALEGORI SIMULACRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang