Terus Melangkah

27 2 0
                                    

Pagi ini aku terbangun dengan hati yang lebih ringan. Aku merasa begitu bersemangat. Dan tadi malam aku merasakan tidurku begitu nyenyak. padahal sejak kegagalan pernikahanku aku lupa kapan bisa tertidur tanpa mimpi buruk. Sungguh sudut hatiku mulai tersenyum. Suasana hatiku benar-benar baik pagi ini. Mungkin kehadiran sahabatku, David, yang juga bos ku salah satu penyebabnya.
Segera aku bergegas dan bersiap-siap untuk berangkat kerja. Ku tak mau terlambat walaupun bosku adalah sahabatku. Aku harus menghargainya dan bersikap profesional.

Hari-hari terus bergulir. Sudah 6 bulan aku bekerja. Aku dan David tetap bersahabat. Namun kami bekerja secara profesional. rekan-rekan kerja juga mengetahui persahabatan kami dan hal itu malah membuat suasana kantor makin akrab seperti keluarga. Mereka senang karena David memimpin dengan jiwa muda, tanpa tekanan dan menganggap bawannya adalah teman. Sungguh pimpinan yg bijak dan berwibawa di mata kami. Tak jarang temanku menjodohkan kami berdua tapi gak mungkin kan aku dan David terlalu berat mengubah status kami ke hubungan lain. 
Ya, akhirnya David mengetahui statusku. Setelah hampir sebulan bekerja aku curhat padanya. Aku memang tak sanggup menyimpan rahasia darinya.

Flashback on
" Kita makan siang sama ya, Ran?'' ajak David kala itu."Oke, sapa yang nolak diajak makan gratis." kataku sambil tertawa.
Lalu kami makan siang di resto yang tak jauh dari kantor.
"Ran, aku masih sahabat kamu kan?
"Apa sih, Vid, kamu ada ada aja.. emang kamu mau memutus persahabatan kita gitu?
"Aku nanya kok malah ditanya balik sih.
"Kamu masih sahabat aku. kok sampai kapanpun."
"Trus sampai kapan kami nyimpan sendiri kesedihan kamu?" apa kamu pikir aku gak sedih liat kamu sering melamun, tak jarang kamu menangis dalam diam dan aku gak bisa berbuat apa- apa Ran, karna aku gak tau masalah kamu apa??
"Maaaf,,,maaf, Vid, kalau aku udah membuat kamu sedih tapi aku benar- benar belum sanggup, aku masih sangat terluka bahkan aku malu sama kamu Vid?"jawabku dwngan derai air mata yang tak lagi bisa aku tahan.
Lalu David merangkulku berusaha menguatkan dengan menepuk pundakku.
"Menangislah Ran, sepuasnya tapi untuk uang tetakhir kali. Setelah ini aku tak akan membiarkan kamu menangis lagi."
"Aku memang bodoh, Vid, terlalu dalam memberikan hati dan cintaku padanya, namun ia menengelamkan aku dalam kehancuran. bukan hanya aku, keluargaku juga hancur, Vid, sakit rasanya. Dia membuatku gak percaya lagi adanya cinta. Aku takut, Vid, bisakah aku menjadi diriku yang dulu yang menjadi kebanggan keluarga? hanya itu impianku sekarang ..
"sssttt, tenaglah aku yakin kamu wanita yang kuat. Kamu ingat, Ran, dulu waktu kita kuliah kamu jadi tempat curhat kami. Kamu bisa nyimpan rahasia dan menenangkan kami yang lagi banyak masalah. bahkan kamu mau berkorban. Jadi aku yakin kamu pasti bisa bahagiin Om dan Tante. Kamu harus percaya itu. Hanya laki-laki brengsek  yang menyia-nyiakan wanita sebaik kamu, Ran."
hampir setahun masa sulit itu berlalu. Aku memang masih menikmati kesendirianku. Mencoba menata hati. Merekatkan puing-puing hatiku yang sempat berkeping tak berbentuk. Syukurlah aku memiliki  kesibukan. Bahkan keluarga serta sahabat yang seolah mengerti kesedihanku. Aku hanya bisa berucap syukur.

Malam minggu ini, sahabat sekaligus bosku, Bravo, mengajakku ke pesta pertunangan temannya. Sebenarnya aku malas. Bagiku lebih baik quality time dengan kluargaku. Tapi tak apalah. Menyenangkan hati sahabat. Tapi aku yakin dia pasti punya modus tertentu.
Bravo menjemputku. Kami menuju rumah temannya. Cukup luas dan terkesan mewah. Para mu sudah banyak. Terlihat dari kenderaan yang sudah terparkir. Kami memasuki rumah. Sejenak perasaanku tidak nyaman. Rasanya ingin pulang saja. Bravo melirikku sekilas seakan mengerti keresahannku. Aku mencoba meyakinkan. Ia menggenggam tanganku. Terasa hangat dan menenangkan.

Lalu....
Mataku menatap sepasang insan di depan ruangan. Keduanya tersenyum penuh cinta. Saling menatap dan berpegangn erat. Duniaku serasa runtuh. Aku ingin berlari, menghilang. Nafasku serasa berhenti saat mata itu menatapku..

Maaf ya slow update.,
Ditunggu dukungannya
Tbc
Medan, 10 Oktober 2016

Mungkinkah....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang