Berharap hanya mimpi

56 3 2
                                    

wanita itu sedikit terkejut saat melihatku. Walau msh bingung, kucoba memberi senyum. Aku duduk tepat di depannya sehingga dapat melihat keseluruhan penampilannya.
"Maaf, apa kita pernah bertemu sebelumnya,"aku pun memulai pembicaraan.
Dengan tatapan ragu dan takut ia menggelengkan kepalanya.
"Lalu apa yang bisa saya perbuat untuk mbak? sepertinya saya tidak punya masalah dengan Mbak." lanjutku mulai kesal.
Dia tetap diam. Matanya menatap lantai.
Aku semakin bingung. Jam dinding berdetak 10 kali. Seharusnya aku sudah beristirahat agar terlihat bugar di acara pernikahan besok. Bisa saja aku menyuruhnya pulang tetapi ada rasa iba melihat anak dalam pangkuannya yang mulai gelisah.
"maaf Mbak, kalau memang gak ada yang mau disampaikan, aku istirahat dulu ya,''ucapku memecah kebisuan di antara kami.
Ia langsung menatapku. Dan aku melihat wajahnya berurai air mata. Aku semakin bertanya adaapa ini sebenarnya???
"Maafkan kelancangan saya. Saya tidak bermaksud untuk mengganggu. saya hanya ingin meminta hak anak ini".
"Memang ada hubungan apa aku dengan anak Mbak?" kataku dengan lelah.
Lalu bergulirlah kisah itu.
Membuatku tak sanggup untuk mendengarnya. hatiku benar-benar hancur. Aku terhempas. Tubuhku meluruh ke lantai. Aku tak sanggup menerima ini. Mengapa tinggal hitungan jam kureguk bahagia itu, tapi harus terhenti sebelun dimulai?? Bagaimana harus kutatap hari esok setelah kenyataan ini?? mampukah aku meniti hari jika seluruh nafas ini tlah kupersembahkan untuknya. Haruskah kuakhiri langkah kaki ini dalam kesendirian dan kesedihan??
Tatapanku mulai redup. Wanita itu tak memberiku kesempatan untuk menyela. Bahkan tangis wanita itu semakin larut menanggung beratnya penderitaan.
Akhirnya aku hanya pasrah pada kegelapan yang merangkulku. Masih sempat kudengar jeritan ibu dan sanak keluarga. Aku sudah tak peduli. Biarlah kunikmati dulu lelap yang tak kutahu ujungnya ini.




hai...hai... aku update lg. walau blm bnyk yg kasih vote or komen tp aku ttp semangat kok....
akankah cerita ini mengharu biru?? kita liat aja y part selanjutnya...
thanks all
Medan, 18 September 2015

Mungkinkah....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang