Mungkinkah....

Rasa yang terpendam

Resah jiwaku menanti
Memendam rasaku di sini
Coba tuk lupakan bayangan dirimu
Yang selalu memaksa tuk merindumu

Sekian lama aku mencoba
Menepikan dirimu direlungnya hatiku
Letih menahan perih yang kurasakan
Walau kutahu ku masih mendambamu
(Terendap lara by Naff)

Pov David

Rania hanya terdiam saat aku ungkapkan perasaanku tadi. Tak dapat kutebak perasaan yang menguasai hatinya. Ia menatapku sesaat. Ada keterkejutan dan sedih yang bergelayut dalam tatapannya. Dan itu cukup membuatku menyesali tindakanku. Salahkah aku yang mencoba mengungkapkan perasaanku. Yahhh, perasaan yang tak dapat kucegah masuk dan tumbuh subur dalam hatiku. Aku juga tak mengerti mengapa aku menyukainya. Bahkan kapan rasa ini singgah tanpa kusadari dalam hati. Namun yang kutahu kepolosan dan ketulusannya mampu membuatku mengkhianati persahabatan kami. Katakanlah aku pengecut. Hanya mampu memendam rasa ini. Mengaguminya dan melindunginya dalam payung persahabatan. Yah,  persahabatan yang mampu membuatku berdekatan dalam cinta tak berbalas.
Rania, selalu tulus dalam setiap sikapnya. Masih ingatkan kalau Rania terkejut dengan penampilanku sekarang. Yah, dulu hanya lelaki cupu dan berpenampilan sedikit feminim. Sangat tidak menggambarkan kalau keluargaku cukup mapan. Bahkan dapat dikatakan golongan pebisnis di kota ini. Namun, hal itu tak membuat Rania menjauhiku. Padahal ia juga berasal dari keluarga yang cukup kaya dan menerapkan hidup sederhana.

Akhhhhhh.... 
Apa aku harus menyesal sekarang??
Mungkinkah Rania akan membenciku??
Adakah kesempatan bagiku untuk memdampinginya??
Ataukah persahabatan kami akanberakhir karena ini???

Kalau bisa inginku meluapakan amarah begitu mengetahui Dion lahlelaki yang melukai gadisku. Gadisku??? Pantaskah aku menyebutnya begitu??
Ada desir dalam dada saat mengatakannya.
Sungguh aku menyesal tak berada di sisisnya saat itu. Aku harus membantu usaha Papa yang lagi sibuk dan mengalami kemajuan pesat. Sungguhaku hanya bisa menyesalinya sekarang.

Andai masih diberi kesempatan kuingin habiskan sisa usia bersamanya..
Tuhan, jika dia memang Rania pemilik tulang rusukku izinkan aku mengarungi hidup bersamanya...
Rania,..  Karena hanya kamu yang kuingin menjadi ibu dari anak-anak kita.

Aku akhiri malam ini dalam doa dan harapan akan kelanjutan kisah ini.
Walau sedikit takut aku ingin pagi segra datang agar aku bertemu dengannya. Mengetahui hatinya...
Tiba-tiba aku merindukannya..  Gadisku...

Update lagi...
Maap buat reader yang setia menunggu...
Rania punya perasaan yang sama gak ya???
Mau mendekati end lho.
So, give me your appreciate...
Byeerr

Medan, 26 April 2017