Chapter 12

317 29 0
                                    



"Aku berhak mencampuri urusanmu, karena aku suamimu..."

.

.

.

.

.

.

"Csh!" gerutu Byeol saat pikirannya masih dipenuhi oleh perkataan Wonwoo tadi siang.

Byeol memang tak habis pikir. Sejak kapan Wonwoo mengakui dirinya sebagai seorang suami. Dan apa maksud perlakuannya di hadapan Chanyeol juga? Apa dia ingin terlihat normal?

Byeol berusaha untuk menegatifkan pikirannya tentang Wonwoo. Wonwoo melakukannya karena ingin menyembunyikan identitasnya sebagai seorang pria gay. Dia juga terlihat baik di Jeju-do karena dia tahu sang nenek selalu memperhatikan mereka. Ya, itulah yang ingin Byeol pikirkan sekarang.

Sekalipun sebenarnya jauh di lubuk hati gadis itu, ada sedikit rasa lega yang membuat sebuah pertanyaan muncul. Apa Wonwoo sudah mulai berubah?

"Eung, aku mengerti. Kau boleh meminta mereka mempresentasikannya besok pagi..." suara Wonwoo yang baru masuk ke dalam apartment mereka tiba-tiba mengagetkan Byeol. Gadis itu dengan segera membilas piring yang sedang dicucinya. Pura-pura tidak sadar dengan kepulangan sang suami.

Di sisi lain Wonwoo menghentikan langkahnya begitu melihat Byeol. Pria itu tampak membawa sesuatu di tangannya. Sebuah plastik belanjaan – dari merek yang tertera di plastik tersebut itu tampaknya Wonwoo baru saja membeli sebuah pakaian.

"Aku sudah menyiapkan makan malam. Kalau kau tidak suka dengan menunya kau boleh memesan makanan luar..." kata Byeol jutek dari dapur. Gadis itu pun terlihat ingin masuk ke dalam kamar.

"Makanlah bersamaku..." kata Wonwoo membuat Byeol menghentikan langkah kakinya.

.

.

.

.

.

Pertama kalinya dalam sejarah pernikahan mereka, Byeol dan Wonwoo makan malam bersama. Mungkin inilah yang membuat keduanya terus diam sejak tadi. Byeol hanya fokus pada makanan masakannya. Sedangkan Wonwoo sekali-sekali melirik istrinya berharap wanita itu mau melihat wajahnya. Selama kurang lebih lima menit suasana di antara mereka hening, sampai akhirnya Wonwoo mulai berbicara.

"Besok aku akan mengantarmu ke kantor..."

Mendengar perkataan Wonwoo, Byeol langsung berhenti mengunyah. Wanita itu menaikkan kepalanya melihat Wonwoo yang terlihat serius, "Aku bisa pergi sendiri..."

"Tidak, aku akan mengantarmu... besok dan seterusnya... aku akan mengantarmu ke kantor. Dan menjemputmu juga..."

Byeol meletakkan sendok dan garpunya ke atas piring. Sesuatu membuat nafsu makannya tiba-tiba menghilang, "Sebaiknya kau hentikan ini. Apa maumu sebenarnya?"

Dan entah kenapa pertanyaan Byeol membuat Wonwoo lagi-lagi membisu. Wonwoo mengalihkan pandangannya ke tempat lain. Otaknya sedang berpikir untuk mengeluarkan jawaban seperti apa atas pertanyaan Byeol. Pertanyaan yang sebenarnya tak bisa ia jawab. Byeol benar. Apa maunya? Kenapa dia tiba-tiba seperti ini?

"Kau bahkan tak bisa menjawabku..." lanjut Byeol. "Tidak bertemu dengan Mingyu ternyata membuatmu aneh seperti ini, eoh?"

Dan Wonwoo mengembalikan pandangannya ke Byeol. Kali ini dengan wajah yang tidak senang. Semua karena satu nama yang keluar dari mulut wanita itu.

Because of Love (Sequel of Between Love and Gender)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang