Chapter 4

347 33 0
                                    


Byeol seperti tidak sadar dengan apa yang telah dilakukannya. Ia mencium Wonwoo, suaminya, yang tak pernah menyentuhnya. Ini bukan pertama kalinya mereka berciuman. Mereka pernah melakukannya sekali, yaitu setahun yang lalu di depan altar pernikahan mereka.

Matanya bahkan terpejam, Byeol membuka mulutnya lagi untuk merasakan seperti apa rasanya bibir tipis Wonwoo. Namun, di saat Byeol baru ingin menikmatinya dengan kasar Wonwoo melepaskan ciuman mereka dan mendorong Byeol.

Sampai gadis itu jatuh kembali ke tempat tidur.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Wonwoo. Mata tajamnya menyorot tepat ke gadis yang sepertinya menyesal telah melakukan hal tadi.

"Kenapa? Aku istrimu... aku jelas boleh menciummu seperti tadi!" seru Byeol.

Wonwoo hanya pergi tanpa berkata apapun. Ia keluar dari kamar, membanting pintu dengan sangat kuat. Lalu Byeol mendengar suara pintu masuk apartment juga terbuka. Namja itu pergi. Pergi meninggalkan dirinya yang sudah tak bisa menahan tangisannya lagi.

.

.

.

.

.

"Mingyu, malam ini aku menginap di tempatmu..." kata Wonwoo begitu Mingyu mengangkat teleponnya.

Dengan kesal Wonwoo melempar ponselnya ke tempat duduk kosong di sebelahnya. Wonwoo pun menghidupkan mesin mobil, lalu mengendarainya meninggalkan basement.

Sepanjang perjalanan pikiran Wonwoo tak bisa lepas dari apa yang dilakukan Byeol tadi. Bahkan Wonwoo masih bisa merasakan bibir wanita itu di bibirnya.

Sekalipun Wonwoo 'berbeda', Byeol bukanlah gadis pertama yang pernah menciumnya. Wonwoo juga pernah menyukai perempuan. Dulu, saat dia duduk di kelas dua SMA. Cinta pertamanya adalah adik kelasnya yang sangat cantik dan menarik. Gadis itu pula yang menjadi ciuman pertama Wonwoo. Namun, sayangnya hati gadis itu tak secantik wajahnya. Gadis itu berselingkuh dengan teman sekelas Wonwoo.

Wonwoo yang begitu sakit hati mengalami trauma terhadap perempuan. Wonwoo tak berani lagi jatuh cinta. Karna di saat ia jatuh cinta, dia selalu mengingat ketulusan cintanya yang dikhianati oleh cinta pertamanya. Sejak saat itu Wonwoo tak pernah lagi percaya cinta dari seorang perempuan. Wonwoo menganggap semua yeoja hanya akan menyakitinya.

Tapi entah kenapa Wonwoo merasa ada yang aneh dalam dirinya saat Byeol menciumnya. Wonwoo seperti merasakan sebuah ketulusan yang sama seperti yang pernah ia berikan pada cinta pertamanya dulu.

Dan Wonwoo tak mau memikirkannya lagi karena sekarang dia sudah sampai di apartment Mingyu.

.

.

.

.

.

.

"Lee Chaaannnn!!!"

Betapa shock­-nya Seolri saat menemukan tubuh adiknya terbaring tak berdaya di lantai rumah kecil mereka. Tubuh adiknya dipenuhi dengan luka lebam, seperti habis dipukuli oleh benda tumpul secara bertubi-tubi.

"Channiee-yaa!!!!" teriak Seolri menangisi adiknya. Ia memeluk adiknya yang setengah sadar.

"Noo...na..."

"NUGUUU? Siapa yang melakukan ini padamu????" teriak Seolri lagi.

"Kami yang melakukannya..."

Seolri langsung berbalik ke arah pintu masuk dan menemukan segerombolan pria tersenyum licik ke arahnya. Ada pria yang sangat ia kenal sedang berdiri di barisan paling depan. Pria itu kemudian menghampiri Seolri.

Because of Love (Sequel of Between Love and Gender)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang