(6) Sifat Asli Andrew

559 51 8
                                    

Gilaa!! Ini gila... bagaimana bisa dengan lantang nya Kiara menerima perjodohan itu? Tapi   bukankah Kiara menyukai pria itu? Tidak... Kiara hanya mengaguminya, dia menyukai kepribadian pria itu tanpa tahu sifat dan kebiasaannya. Kiara menerima perjodohan itu hanya karena ayahnya, yaaa AYAH nya...

Berkali-kali Kiara menghirup udara dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.
Beberapa menit lalu saat Kiara menyetujui perjodohan gila itu, ia langsung pengundurkan diri dan pergi ke kamar. Jantungnya tidak berhenti berdetak, antara takut gugup dan sedikit.... senang?

Tadinya Kiara masih ingin menanyakan semua yang telah terjadi kepada ayahnya, namun setelah difikir-fikir dia akan menanyakan ini semua besok. Yaa besok!!!

Kiara beranjak dari ranjangnya dan segera mandi untuk menjernihkan fikirannya.

Tok tok tok

"Masuk" pintu terbuka menampilkan Kiara yang masih dengan piyama pink nya meskipun waktu sudah menunjukan pukul 7 pagi. Dengan ragu Kiara memasuki ruang kerja ayahnya tak lupa menutup pintunya kembali.

"Ayah sibuk?"

"Tidak terlalu.. ada apa Ra?"

"Emmm... tante sama om yang kemarin udah pulang?"

"Iyaa, kemarin pulangnya jam 11, ada apa?" Kiara menggigit bibirnya gugup.

"Ayah selama ini kemana? Terus kenapa waktu ayah pulang tiba-tiba Kiara dijodohin sama anaknya temen ayah. Terus kenapa ayah keliatan... pucat" Kiara langsung merapatkan bibirnya saat pertanyaan itu terlontar. Rahmat hanya menghela nafas panjang, ia sudah menduga bahwa anak nya akan menanyakan ini semua.

"Ayah kan sudah bilang kalau kemarin itu dari Banten, tentang perjodohan itu ayah dan om Thomas sudah membicarakan ini saat kamu masih kecil."

"Bohong" tandas nya cepat.

"Gak mungkin ayah ke Banten kalau papa Ando gatau. Selama ini kan ayah selalu bilang sama papa nya Ando"

"Ayah memang sengaja gak bilang papa nya Ando karena keadaan nya mendesak Kiara. Sudah.... sana mandi, ayah nyium bau gak enak disini" ucapnya sambil menutup hidung mencoba menggoda anak nya.

"Ayahhhhh..." rajuk nya manja membuat Rahmat tertawa sumbang.

"Mandilah... dan jangan lupa nanti malam kita ada acara makan malam dengan keluarga om Thomas"

Lagi??? Apa-apaan ini, dia belum siap bertemu dengan pria itu... Ya Tuhan

"Ehh... Kiara ada acara sama temen-temen, jadi gabisa" bohongnya

"Mau mencoba berbohong, nona??"

Aishhh apa ini? Kenapa ayah nya selalu tahu apa yang Kiara fikirkan. Dengan gontai Kiara meninggalkan ruang itu tanpa berkata apapun membuat Rahmat menggelengkan kepala sambil tersenyum simpul.

********

Hari ini Andrew dikejutkan oleh laporan mengenai karyawan yang berulah. Bagaimana tidak? Karyawan yang ditempatkan sebagai SPG di bagian super market itu tidak sengaja menjatuhkan barang yang berjejer di rak, membuat Andrew geram dan segera turun tangan ke lokasi. Jika orang lain akan menganggap ini hal sepele maka tidak dengan seorang Andrew Trevor. Bawaan nya yang perfectionis dan ambisius membuatnya selalu menyingkirkan apapun yang membuatnya kesal atau tidak berjalan sesuai dengan apa yang dia inginkan.

Tangan kanan nya menutup sambungan telepon dengan kasar, dia langsung bangkit dari kursi presdir nya dan berjalan cepat menuju tempat karyawan ceroboh itu berada.

"Kau... benar kau yang membuat onar disini? Apa benar kau yang menjatuhkan barang-barang ini?" Tanya Andrew dingin ke arah lelaki bertubuh kurus yang sedang meletak kan kaleng ke rak untuk dijajakan. Pria itu memandang tuan nya takut, dia menundukan kepalanya dengan gemetar tidak berani menatap mata coklat tuannya.

My Destiny (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang