Warning!!! Typo everywhere
Happy reading^^
Semilir angin menerpa kulit putih Kiara, rambut nya bergerak mengikuti arah angin dengan teratur. Pandangan nya memicing ke depan mendapati seorang wanita yang sangat di cintai nya kini tersenyum tipis. Jarak nya cukup jauh namun Kiara dapat melihat raut kebahagiaan wanita itu.
Wanita yang berdiri tepat diseberang sana perlahan melambaikan tangan nya. Kiara mengangkat tangan nya seolah memberi kode “tunggu sebentar”. Dengan sedikit tak sabaran Kiara menanti lampu hijau berganti menjadi merah agar dirinya dapat menyebrang dan mendekati wanita tersebut.namun tiba-tiba seseorang mendorong nya dari belakang, tubuh nya terhuyang ke tengah jalan tepat ketika sebuah mobil melaju sangat cepat.
Brakkk
Tubuh nya terhempas, Kiara dapat merasakan dengan jelas kepala nya terbentur cukup keras dan darah mengalir dari kepala nya.
Pandangan nya tertuju ke depan menangkap sosok wanita yang sangat dirindukan nya kini menitikkan air mata.
“B-bunda…” lirih nya sedih saat menyadari wanita itu malah meninggalkan nya sendirian. Bukan ini yang dia inginkan. Dia sungguh berharap bunda nya menggenggam tangan nya di saat saat seperti ini.
Kiara menangis di sela kesakitan nya, dia menangkap sosok pria tegap yang tadi mendorong nya, ekspresi nya menyiratkan emosi dan kebencian membuat Kiara menatap nya sedih. Pria itu meraih benda tajam di saku nya lalu berjalan menghampiri Kiara. tubuh gadis itu kaku tak bisa di gerakkan, dia hanya bisa menunggu apa yang pria itu akan lakukan selanjutnya.
“Enyahlah ke neraka gadis jalang!!”
“Jangannnnn!!!!” pekik Kiara cukup keras. Kiara terbangun dengan nafas terengah engah
Mimpi itu lagi
Kiara yang ketakutan hanya meraih selimutnya sampai kepala, dia menangis sesenggukan di dalam selimut itu. tak banyak yang mampu Kiara lakukan karena kaki nya sulit di gerakkan. Dia ketakutan setengah mati namun enggan membangunkan orang rumah. Jadilan kini Kiara hanya diam sambil memeluk boneka nya erat. Dia menggigit kuku jarinya mencoba menenangkan dirinya sendiri.
******
Tok tok tok
“Masuk” ucap Andrew tanpa menatap ke arah suara. Dia dapat mendengar suara sepatu heels yang mendekati nya perlahan namun Andrew seolah enggan untuk menoleh sedikit pun.
“Sayang…” ucap wanita itu terdengar seperti desahan menjijikan bagi Andrew.
“Pergi” ucap nya dingin, dia hafal betul seseorang yang berdiri di hadapan nya saat ini yang tak lain adalah mantan kekasih nya, Olivia.
“Kasih aku kesempatan mas, aku janji akan berubah, benar kata kamu aku terlalu egois dan mementingkan karir aku daripada hidup sama kamu. Aku mohon maafin aku mas” Ucap nya lirih. Andrew mengalihkan pandangan nya tepat ke hadapan wanita itu. ada seulas senyum ketika Olivia merasa Andrew luluh dengan ucapan nya.
“Saya bilang pergi, apa saya harus memanggil satpam untuk mengusir mu lagi??” senyuman Oliv kini memudar, dia tak menyangka Andrew tidak lagi mau mendengarkan perkataan nya.
“Sayang… aku bersedia nikah sama kamu. Please… kasih aku kesempatan” Andrew menyeringai mendengar ucapan Olivia. Mungkin jika Olivia mengatakan nya dulu Andrew akan merasa bahagia, namun berbeda dengan sekarang, perasaan nya sudah hilang seiring berjalan nya waktu.
“Kau butuh uang berapa??” tanya nya dingin. Olivia yang mendengar nya hanya salah tingkah tak bisa menjawab, lidah nya seketika kelu.
“Kau fikir saya tidak tahu berita yang sudah beredar? Karir mu hancur gara gara ulah mu sendiri. Dan sekarang kau ingin kembali padaku untuk menyelamatkan karir mu itu kan??” Olivia membelalakan matanya, tubuh nya seketika membeku saat tahu bahwa Andrew mengetahui semuanya. Andrew benar, Olivia sengaja menemui nya untuk meminta kembali ke pelukan nya sekaligus memperbaiki karir Olivia yang sedang di ujung tanduk akibat perbuatan nya yang menjalin hubungan terlarang dengan salah satu pembisnis terkenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny (Slow Update)
RandomBEBERAPA PART DI PRIVAT Kiara mencintai Andrew, namun Andrew membenci Kiara. Kiara yang pertama kali melihat Andrew langsung jatuh hati dan meng klaim pria itu sebagai 'pangeran berkuda putih' nya. Berbagai cara telah Kiara lakukan agar bisa berdek...