(16) The Day

1K 126 4
                                    

Warning!!! Typo everywhere

Happy reading^^

Rumah Kiara tampak ramai dari biasanya. Dua jam lalu, Kiara dan Andrew sudah menjalani acara pertunangan mereka dan sekarang para tamu sedang menikmati makanan yang tersedia. Acara tersebut cukup sederhana hanya kerabat dekat dan keluarga yang mereka undang, sisa nya adalah wartawan yang meliput acara membahagiakan tersebut.

Kiara tampak cantik dengan gaun pastel selutut dengan renda di bawahnya, sedangkan Andrew memakai jas hitam dengan dasi yang berwarna serupa dengan gaun Kiara. Gadis itu tampak bahagia dan tak hentinya menyunggingkan senyum kepada tamu undangan. Sedangkan Andrew masih dengan sikapnya yang sangat dingin. Dia terpaksa melakukan ini semua karena tidak ingin salah langkah. Dia ingin menebus kesalahan nya terhadap perusahaan karena rasa hormatnya pada Thomas-papa nya.

Kiara merangkul lengan Andrew mesra membuat pria itu jengah setengah mati karena harus bertahan sampai semua nya selesai. Dia menahan diri agar semua orang tidak menyadari sikap Andrew yang sebenarnya tidak menyukai Kiara apalagi di sekitar mereka banyak wartawan yang berkeliaran.

"Bang... haus gak?? Aku ambilin minum yahh"

"Tidak usah" jawabnya ketus

"Tapi abang keliatan nya kepanasan. Tuh liat, dahi abang keringetan" Kiara menaikan tangannya untuk mengusap peluh di dahi Andrew membuatnya melototkan mata. Kiara yang mengetahui perubahan ekspresi tunangan nya itu hanya terkekeh geli.

"Sebentar" Kiara berlalu dan kembali lagi dengan minuman di tangan nya, dia menyodorkan gelas pada Andrew namun pria itu mengelak. Dia tidak suka diperlakukan seperti ini.

"sekali ini aja Please Abang minum, nanti dehidrasi lho..." Kiara kembali menyodorkan gelas tersebut namun Andrew menepis nya sehingga minuman tersebut tumpah ke jas yang Andrew kenakan.

"Shittt!!"

"Yaampun.. abang ga kenapa napa?? Duhh maafin Ara yaa jadi kotor gini jas nya" Kiara meraih tissue dan mencoba membersihkan jas Andrew dari sisa minuman tersebut namun Andrew menatap tajam Kiara membuat nyali gadis itu menciut. Kemudian Andrew berlalu meninggalkan Kiara sendirian yang dilanda rasa bersalah.

"Ra..." panggil seseorang menyadarkan lamunan Kiara

"Ando.. kamu udah sampai? Yang lainnya kemana?"

"Gista sama Vivi lagi cari makanan katanya" Kiara magut-magut sebagai jawaban.

"Kamu masih punya hutang penjelasan sama aku Ra" ucapan Ando benar-benar menohok hati nya. Bagaimana pun juga Kiara mengetahui perasaan Ando terhadapnya. Dan dia sama sekali tidak berniat untuk menyakiti perasaan Ando.

Keduanya kini sudah berada di halaman belakang, Kiara sengaja mengajak Ando kesana karena tidak ingin wartawan mengetahui keberadaan mereka.

"Maaf" buka Kiara dengan raut wajah bersalah, dia menunduk enggan untuk menatap mata Ando.

"Kenapa Ra??? Kenapa harus kak Andrew" desis Ando membuat Kiara sedih

"Kenapa harus aku disini yang tersakiti Ra?? Kamu bahkan sangat tahu perasaan aku selama ini sama kamu. Aku coba untuk nunggu balasan dari perasaan ini. Tapi apa nyata nya?? Kamu bertunangan dengan lelaki lain."

"Maaf Do demi Tuhan aku gak bermaksud nyakitin kamu" Ando menghembuskan nafasnya kasar, sebenarnya Ando tidak ingin berkata dengan nada keras pada Kiara,namun dia merasa kecewa karena cintanya yang tak terbalaskan.

"Bayangin ra... dari dulu aku suka sama kamu, aku sabar nunggu kamu buat ngertiin perasaan kamu. Bahkan aku selalu kasih kamu apapun yang kamu suka" Kiara menatap tjam ke arah Ando. Ucapan nya kali ini benar-benar membuat Kiara kecewa.

My Destiny (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang