Part 2

271 16 0
                                    

“TERINDAH” -Sad Sto
***
Hari ini Dinda sengaja membawa buku Sherlock holmes itu ke sekolah, tetapi ia sadar bahwa ada keanehan pd buku itu.

Buku itu lebih tebal dr aslinya.

Dinda membuka buku pd halaman pertama dan menemukan kertas dgn tulisan tangan yg rapi.

“Mungkin kamu mengira ini buku sherlock holmes yg kamu inginkan, tetapi maaf, ini adalah buku tentang penelitian akan cintaku kepadamu yg akan menuntunmu kepada siapa aku sebenarnya. Maafkan aku krna aku tdk akan prnah memberikanmu bingkisan manis kepadamu lagi, krna aku sedang sibuk kemoterapi, ya, aku penderita kanker. Buku ini akan mewakili bingkisan2 kecilku sampai aku kembali mengirimkan bingkisan2 itu kepadamu. Doakan saja kalau umurku panjang.”

Seketika mata Dinda membulat sempurna. Ia benar2 tdk tau bahwa pria misterius itu adalah penderita kanker. Kemudian Dinda membuka halaman selanjutnya dan membacanya dari awal hingga akhir. Hingga ia menemukan beberapa kata2 yg membuat hatinya terenyuh.

“... harusnya aku tdk menulis sejarah tentang cintaku kepadamu. Aku tdk ingin membuatmu ketakutan karena tulisan tangan yg tdk layak ini. Setiap hari aku menahan rasa sakit yg hebat akibat kanker otak yg menggerogoti tubuhku semenjak aku rajin berorganisasi. Maafkan aku, harusnya aku tdk menulis ini semua. Yakinlah, ini bukan kesalahanmu karena tdk pernah melirikku sedikit pun, tetapi ini salahku karena sudah mempercayai takdir yg mempertemukan kita. Ku harap nantinya kamu tdk akan merasa kehilanganku karena kamu sudah memiliki buku ini..”

Dinda menggigit bibir bawahnya. “Ya Tuhan.”

***
Dinda kembali membaca lembaran2 baru yg tertulis rapi. Sungguh hal yg paling menyakitkan ketika membaca tulisan tangan lelaki misterius itu, terlebih ketika Ia mengingatkan Dinda kepada kanker yg bersarang di tubuhnya.

“... suaraku mulai parau dan terendam, mungkin beberapa detik lagi aku akan menghembuskan napas terakhir...”

Dinda melirik ke sebelah kanan dan memukul keningnya.

“Bodoh, jika Ia benar2 meninggal bagaimana? Jika ternyata permintaan terakhirnya adalah ingin menjadi kekasihku bagaimana?” batin dinda.

“... tenang saja, aku tdk seburuk yg kamu pikirkan, Dinda. Kamu mengenalku layaknya semut mengenal gula. Aku selalu berada di sekelilingmu, tetapi kamu tdk menyadarinya. Cobalah untuk mencari tahu siapa diriku, aku akan terus membantumu.”

Tenggorokan dan kerongkongan Dinda terasa tercekik membacanya.

“Bagaimana jika Ia ternyata adalah orang yg ku sayangi?” batin dinda 'lagi'

“... tetaplah membaca buku ini sampai akhir. Akan aku yakinkan bahwa aku tdk akan meninggalkanmu sampai kamu selesai membaca buku ini.”

“Yang artinya bahwa saat aku selesai membaca buku itu maka kamu akan meninggal?” ucap dinda pelan.

“Selamat membaca.”

***
Pagi ini Dinda harus bangun dan melaksanakan aktivitas rutin, ya, sekolah. Sesungguh-nya ia hanya ingin fokus membaca buku tebal itu, tetapi ternyata masih banyak pekerjaan lain yg harus ia selesaikan.

Dinda merasa sangat bersalah jika ia tdk bertemu dgn orang itu. Ia sangat ingin bertemu dgn lelaki itu dan menghabiskan waktu dengannya.

“Dinda!”

Dinda tersentak dan bangun dari lamunan pikiran liarnya. Sialnya, ia dimarahi oleh guru favoritnya  sendiri.

“Eh, iya, maaf.”

Ms. Devi mendekati Dinda dan menyodorkan penggaris kayunya ke arah mata Dinda.

“Keluar kamu! Dan bawa barang2 kamu!”

Dinda bangkit dr tempat duduknya dan melangkah keluar dr kelas. Ya, lagi-lagi ia dikeluarkan dr kelas krna melamunkan apa yg seharusnya tdk ia pikirkan. Ia duduk didepan koridor kelas dan menatap langit biru yg mulai gelap.

Sekolah sepi krna bel sekolah belum berbunyi. Hatinya terasa sedih dan hampa, berharap lelaki misterius itu akan memberikan hal2 manis yg akan ia sebut sebagai
‘The Sweetest Thing’ dalam hidupnya.

Dinda membuka tasnya dan menemukan buku pemberian lelaki itu. Masih banyak halaman2 yg belum ia baca. Rasanya sakit sekali ketika mengingat itu semua.

‘Aku rasa semakin aku membacanya memakai perasaanku maka buku itu akan semakin basah oleh air mataku.’ gumam dinda.

Dinda membaca judul diatas kertas baru itu.

10 Reasons Why I Love You, princess <3
( 10 alasan mengapa aku cinta kamu princess <3 )

Dinda tersenyum dan membaca lima urutan pertama dalam sepuluh fakta itu.

1. The way your skin smells and makes me go crazy. It's okay, babe? Haha.
( Bau kulit kamu yg membuatku gila. Tidak apa2 sayang? HAHA )

2. I love how you say 'hi' and start the conversation.
( Aku suka bagaimana mengatakan 'hai' dan memulai prcakapan )

3. When you wake me up in the morning by grabbing my ass. That's weird, you know.
( Ketika kamu membangunkanku  dgn menepuk pantatku. Itu aneh. Kamu tau )

4. When you make me laugh when I cry.
( ketika kamu membuatku trtawa ketika aku menangis )

5. When you are texting me in the middle of the night.
( ketika kamu sms aku ditengah malam )

Dinda tertawa melihat kekonyolannya dan orang itu saat menulis apa yg seharusnya tdk diumbar2kan.

-bersambung-

TERINDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang