#DR3 - Masih saja, kenangan itu?

1.1K 104 4
                                    

Aku terbaring diatas sofa ruang tengah selepas menemani raya sahabat masa kecilku menyiapkan motor balapnya, aku mulai berfikir entah bagaimana caranya agar raya dapat berhenti dalam dunia impiannya (balap). Aku bukan tak mendukungnya dalam dunia balapnya seperti sekarang, apalagi dengan berbagai prestasi yang mampu ia raih dalam balap. Aku ingin ia berhenti dalam dunia balap semata bukan karena aku iri dengan prestasinya yang positif selagi cemerlang hanya saja aku tak bisa lagi melihat tubuh mungilnya dalam bahaya setiap race.

"Ay... inget ya kamu jangan terlalu berambisi untuk mencapai podium satu dalam race ini. Apalagi kondisi badan kamu masih kurang fit setelah sakit seminggu lalu, jadi please fokus saja untuk finish dengan selamat"

"Iya Daf... aku bakal inget dan lakuin apa yang kamu pesenin tadi tapi namanya race konsekuensi yang harus dihadapi besar, jadi aku butuh support dan doa kamu terus selama race"

"pasti Ay, kamu gak perlu khawatirin hal itu"

"makasih ya Daf, aku gak tau harus kaya gimana lagi sama kamu. Daf... sudah waktunya aku race jadi aku duluan ya. Daahh Dafa"

Kamu tidak perlu berbuat apa – apa untuk apa yang aku beri dan lakukan untuk kamu ray, cukup tatap aku sebagai seorang pria yang selalu membawa hatinya untukmu dari enam tahun ini. Tapi aku hanya sanggup mengatakan ini lagi – lagi setelah kamu berlalu dari hadapanku.

Race masih dalam warm-up satu lap penuh setelah itu race benar – benar siap untuk dilakukan. Raya berada diposisi start kedua, aku duduk bersama team ahli yang raya miliki. Rasanya jantung ini berdegup sudah tak semestinya karena mengkhawatirkan orang yang kita cintai dalam kondisi yang tak dapat diprediksi kedepannya.

Lap sudah berjalan selama lima putaran dan raya masih stabil diposisi dua, aku masih terus setia memanjatkan doa kepada Tuhan semoga saja Rayaku bisa sampai finish dengan selamat. Entah kenapa rasanya ada yang aneh dalam hatiku ini, tapi aku takkan memperturuti hal tak mengenakan yang menyerang hatiku. Aku segera mengambil botol air mineral di meja tetapi baru beberapa detik aku meneguk segarnya air mineral ini aku dikejutkan dengan teriakan team yang memanggil manggil nama raya

"rayaaaaaaaaa...."

"team medis mana? Itu raya jatuh"

"team medis cepat !"

Berbagai macam suara masuk kedalam telingaku hingga membuat fokusku menuju sumber suara tersebut dan sungguh aku tak perduli hal lain selain melihat Raya yang masih setia disamping motornya tertidur diaspal. Gegas aku menuju tempat terdekat setelah Raya dibopong team medis untuk dicek kondisinya.

Setelah lima belas menit team medis dengan dokternya keluar dan menemui team balap Raya untuk mengatakan bahwa kondisi Raya cukup parah sehingga lebih baik segera dirujuk kerumah sakit dengan peralatan yang memadai dan lebih lengkap. Ucapan dokter tersebut membuatku untuk segera melihat kondisi raya dan semoga kondisinya tak parah sehingga apa yang dikatan dokter tidak perlu dilakukan.

Dengan perlahan aku masuk dan mendapati Rayaku terpejam dengan wajah pucatnya ada beberapa luka lebam di pipi kirinya, entah bagaimana bisa Rayaku memiliki lebam seperti itu dengan helm kesayangannya yang selalu melindunginya disetiap race dan sepertinya Raya jatuh dengan keras sehingga helmnya bisa rusak. Oh Tuhan aku sungguh tak percaya ini benar – benar terjadi pada wanita yang aku cintai.

"Dorr..."

"emm... mamah bikin kaget dafa aja sih"

"ya abis mamah gregetan liat anak ganteng mama asyik bener ngelamunnya. Mandi dulu gih biar gantengnya gak terkalahkan sama bau asyemnya kamu sekarang. Ih asyem gini sayang" mamaku masih setia mengucapkan kata asyem dengan tangan kanan menutup hidungnya

"oke macan" aku memberikan ibu jariku untuk menyakinkan mamah

Setelah mendengar jawabanku mamah berlalu meninggalkanku untuk sendiri lagi diruang tengah tetapi aku bersyukur mamah datang diwaktu yang tepat ketika aku masih saja mengingat kejadian dua tahun lalu yang membuat raya menghabiskan waktu satu bulan tanpa kesadaran penuh di rumah sakit. Semoga hal itu takkan dan tidak boleh terjadi pada Raya lagi. 

masih tidak bosan loh authornya mau bilang maksih buat yang masih setia baca, silahkan komen untuk typo dan perkembangan ceritanya serta votenya jangan lupa dong   

Don't ReachTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang