Wakaf

2.2K 81 7
                                    

Kelaparan melanda diri kami . Maaf kalau cerita ini banyak cakap pasal kelaparan saja . Kami budak asrama . Harap faham . Hehe . Malam itu , kami prep seperti biasa . Walaupun peperiksaan sudah habis , tetapi belajar tetap belajar . Belum sampai ke kemuncaknya . Baru saja exam kecil , ada yang lebih besar menanti kami tahun depan . SPM ! 

"Wei , nak order tak ?" , bertanya aku pada mereka semua .

Selalunya , hampi tiap tiap malam kalau kami lapar dan ada duit , ulang sekali lagi , jalau ada duit kami akan order makanan di cafe dengan hanya menghantar SMS kepada mereka . Sampai sana semuanya sudah tersedia . Hanya tinggal untuk mengambil dan memakannya . Eh , bayar jangan lupa ya .

"Entah , aku lapar jugak ni , Dollah kau nak order tak ?" , Zack bertanya . 

"Order kan aku lima . Aku nak lima nasi bujang" , Dollah membalas .

 Huh lima ? Wow banyaknya . Dia ni perut apa ? Perut paus mungkin , bisik hati kecilku . Setelah semua selesai membuat tempahan , aku pun menghantar SMS kepada makcik cafe tersebut .

" Nasi Bujang - 10 , Teh ais - 4 . #Syawmiiil" 

*Tettttt* , lalu butang send ditekan olehku . Melihat jam tangan yang berada di pergelangan tangan kiriku , jam menunjukkan pukul 10.30p.m . Huh baru 10.30 ? Lambat lagi . Ada setengah jam lagi . Perut sudah berkeroncong ni . Kebiasaannya , kalau kelas prep malam , kalau tak ada kerja rumah , kami akan duduk melahu sajalah . Kebosanan , kemalasan semuanya bercampur baur di dalam hati ini . Melihat budak budak lain yang pandai pandai , semuanya sibuk belajar . Patutlah aku tak pernah dapat keputusan yang cemerlang setiap kali exam . Duduk relaks je macam tak ada apa yang berlaku . 

Lama lama , lama sungguh kami menunggu . Ya sungguh lama . Tapi lama lama datang juga pukul 11 itu . Hehe . 

"Hah ! Dah 10.55p.m . Jum lah gerak . Nanti lambat lambat ramai orang pulak !" , aku bersuara .

"Haa jom lah . Aku pun dah bosan duduk lama lama dalam kelas ." , kata Zack .

Jadi kami pun bersiap siap , mengemas barang barang kami . Kelihatan Dollah sudah tiada dari pandangan kami . Dia suka tinggalkan orang . Jalan tak tengok orang . Itulah dia . Kisah diri sendiri je . Haha

Kami pun melangkah keluar dari kelas , menuju ke cafe . Langkah kami dilajukan mengikut rentak perut kami . Perut yang kelaparan . Menuruni anak tangga , melalui kaki lima sambil berborak sakan . Kejap tawa didengari . Akhirnya sampai di cafe . Kelihatan begitu ramai orang sedang berebut rebut untuk mengambil makanan mereka . Ada yang baru nak order . hah , order lambat , ambik pun lambat lah . Apa lah diorang ni . Punyalah lama menunggu , akhirnya dpat juga . Hampir setengah jam kami menunggu . Ya , lebih dari tu . Hampir sejam kami menunggu . Jam menunjukkan pukul 11:46 malam . Perut kami sudah siap beberapa buah lagu . Siap ada band lagi .

Selesai membayar dan mengambil makanan , kami pun berjalan menuju ke port lepak biasa kami kalau nak makan malam malam ni . Wakaf . Wakaf yang hujung sekali . Kalau tak tahu wakaf tu apa , haa ini yang nak bagitahu ni . Wakaf tu pondok . Pondok yang diwakafkan . Haha

Kami mengambil tempat masing masing . Biasanya kami akan duduk ditempat yang sama . Macam dah cop tempat masing masing . Aku seperti biasalah , duduk membelakangi padang yang belakangnya ada ladang getah . Jam menunjukkan 11.54p.m .

"Hihihihiihii ! Apalah bla bla bla" , kedengaran bunyi tawa ngilai dari arah cafe

"Huih . Siapa mengilai tuh . Wei jom wei balik , kau tak dengar ke ?" , Atiq kelihatan gelabah sekali sambil mengemaskan barang barangnya , seakan akan mahu segera beredar dari situ .

"Hey , rileks la . Apa benda kau ni . Gelabah gila . Acik cafe lah" , Dollah meninggikan suara pada Atiq . 

"Owhh ye ke ? Err sorry sorry . Haa jom makan" , kata Atiq dengan penuh malu . Mukanya merah padam . 

Kami pun makan . Makan dan makan . Sampai habis . Perut pun sudah diisi . Kenyang . Tapi kami tak naik atas terus . Kami selalunya akan borak borak dulu sebelum naik dorm . Jam menunjukkan tepat pukul 12 tengah malam . Kebiasaannya disini , tepat jam 12 tengah malam , kabus akan menyelubungi padang . Tetapi malam ini lambat pula . Walaupun kabus belum menyelubungi kami , lesejukan terasa menyelubungi diri ini . Kami teruskan berborak . Berborak kosong saja . Tak ada yang penting sangat pon . Sambil kebosanan melanda kami semua , jadi kami pun mainlah truth or dare . Haa dah bosan sangat kot . Biasalah . 

Kelihatan Dollah nampak resah . Dipandangnya ke arah DS a.k.a Dewan Selera . Entah apa entah yang dia pandang . Tangannya bermain main dengan Aji Shio . Serbuk lada . Kelihatan agak laju , agak rancak . Tiba tiba , angin bertiup di belakangku . Meremang bulu di belakang tengkukku . Mereka pula berdiam diri . Eh , pelik . Kebiasannya mereka semua kecoh saja . Mereka berborak seakan akan berbisik . Pelik .

Aku terdengar satu bisikan dibelakang . Bukan bisikan , tetapi seakan tangisan kecil . Aku cuba menoleh ke belakang . tetapi tidak berani sebenarnya . jadi aku berpura pura ingin pandang ke padang . Belum sempat aku memandang padang , mataku terpaku pada tiang wakaf yang berada di belakangku . Aku terdiam . Segera menoleh pandanganku semula ke meja wakaf . Segera kulafazkan istighfar . Terkumat kamit dimulutku . Apa yang aku nampak ? Seorang budak kecil perempuan , sedang duduk memeluk lututnya . Menangis perlahan , teresak esak  . Agak dekat . Jaraknya tak sampai setengah meter . Betul betul dibelakangku . AKu tidak dapat berbuat apa apa lagi . Aku segera mengajak mereka untuk naik ke atas dengan alasan aku sakit perut . Mereka memahamku . Mereka tahu sebenarnya aku tak sakit perut pun sebenarnya . Di atas , aku menceritakan hal sebenar .

TegurWhere stories live. Discover now