Sky City, kota metropolitan yang menjadi pusat bisnis dunia dan menjadi kota tersibuk yang pernah ada tidaklah berubah pada pagi ini. Kota tersebut terus memecahkan rekor sebagai kota dengan pendapatan tertinggi di dunia, kota dengan bangunan termegah dan gemerlapan, namun juga neraka bagi mereka yang tidak memiliki pekerjaan—atau lebih tepatnya pekerjaannya adalah budak—, namun tentu saja kota seperti Sky City merupakan surga bagi para mafia, dan disanalah terdapat nama-nama orang paling berpengaruh dan berbahaya di dunia.
26 Januari 2017 - Detektif Richard dari SCPD (Sky City Police Department) sedang melakukan konferensi pers karena keberhasilannya dalam menangkap tersangka U dengan kasus penipuan saham senilai jutaan dolar. Masalah utamanya bukanlah pada Detektif Richard atau tersangkanya, tetapi pada orang yang 'membantu' mengungkapkan kejahatan tersangka U.
"Sir, anda telah menangkap tersangka yang sudah melaksanakan modus operandinya selama lima tahun, benarkah anda melakukan penyelidikan ini sejak dahulu dan menunggu saat yang tepat?" tanya seorang wartawan.
"Saya pikir itulah pekerjaan saya" jawab detektif dengan singkat.
"Apakah ini karena anda mengubah sasaran anda ke kriminalitas kera putih? Atau.."
"Dengar, saya bukannya terlalu banyak mengurus kejahatan kecil diluar sana dan membiarkan kejahatan besar beroperasi di belakang kami, anda sekalian tahu kota ini bukan? Sky City bukanlah kota yang kecil dengan penjahat yang kecil pula, kami bukan dewa yang selalu bisa mengatasi segalanya. Konferensi pers ini sebenarnya bertujuan untuk mengingatkan masyarakat agar selalu waspada dan percaya pada kami—para penegak hukum--, bukannya justru meragukan kami yang sudah susah payah menangkap para pelaku selama ini." Potong detektif dengan tegas.
"Itulah yang baru saja ingin kami tanyakan juga, detektif, apakah anda benar-benar susah payah menangkap tersangka U tersebut, ataukah ada yang 'membantu' anda menangkapnya? Semacam Robin Hood masa kini?" tanya seorang wartawan yang sempat menegangkan ruangan pers.
"Pihak kami bahkan mendengar bahwa 'Robin Hood' masa kini tersebut menamai diri mereka 'the Empty'? Apa itu benar?" sahut wartawan lainnya.
"Baiklah, saya pikir menegakkan keadilan adalah tugas kami, namun jika ini demi Sky City, masyarakat pun berhak membantu karena mereka juga memiliki kewajiban yang dinamakan 'bela negara', entah itu sebagai saksi, atau semacamnya. Kami memang mendapat sedikit bantuan, tapi saya pikir itu wajar dan memang seharusnya seperti itu. Saya permisi, Selamat Siang." Tutup detektif dengan segera.
"Tunggu, anda belum menjelaskan, apa benar nama mereka 'The Empty'?"
"Siapa sebenarnya 'The Empty' tersebut? Lalu bagaimana anda dibantu oleh mereka?"
Pertanyaan serupa tentang 'The Empty' terus terdengar bersahutan dari wartawan di ruang konferensi pers yang mengiringi kepergian detektif Richard dari ruangan bising yang mengganggunya tersebut. Detektif tidak ingin menjawab pertanyaan mengenai 'itu', dan tidak memperdulikannya.
Selepas konferensi pers tersebut, detektif jangkung yang berkepribadian tegas itu malamnya memutuskan untuk mengistirahatkan pikirannya dengan minum-minum pada sebuah bar milik sahabatnya, Eddie.
"Kau tegas seperti biasa, sobat."
"Ah, aku tidak ingin membicarakan konferensi pers tadi siang." Jawab Richard.
"Yap, lebih baik kau mengistirahatkan pikiranmu, namun setidaknya jika memang aparat 'dibantu', bukankah seharusnya kau senang?" goda Eddie.
"Oh, kau tidak mengenal dunia, Eddie. Bekerja 15 tahun sebagai detektif membuatku menjadi berpengalaman, setidaknya di kota seperti Sky City, orang yang benar-benar baik tanpa mengharap imbalan itu tidak ada. Bukankah uang sudah seperti Tuhan di kota ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Silent Guardian
Mystery / ThrillerSky City, kota metropolis yang menjadi pusat bisnis dunia, tiba-tiba diguncang oleh sekelompok orang yang menamai diri mereka 'The Empty' dan mengenakan topeng putih polos. Bukan hanya melanggar hukum, mereka juga menurunkan angka kriminalitas di ko...