Unbeatable Gambler

1.3K 168 9
                                    

Tanpa berbasa-basi lagi, Jane langsung menemui Kenny untuk dimintai keterangan. perempuan mungil itu sebenarnya tidak terlihat seperti orqang yang begitu galak, namun begitu dia melotot dan terfokus ke sesuatu, terlihat jelas bahwa dia sangat ahli dalam menginterogasi karena tatpannya yang sangat mengintimidasi, bahkan para saksi pun sering merasa dirinya lebih berposisi sebagai 'pelaku' daripada 'saksi'.


"Jadi kau yang bernama kenny? Kudengar kau tidak pernah kalah berjudi ya?" sapa Jane.


"Itu berlebihan. Lucio mengalahkanku dua kali."


"Wah, langsung intinya ya? baiklah, ceritakan tentang Lucio" jawab Jane dengan suara datar namun tetap terkesan mengancam itu.


"kau tidak akan percaya meskipun aku mengatakannya, tapi dia bukanlah Lucio. Orang yang menantangku berjudi bukanlah dia."


"Aku tahu rasanya dikecewakan orang terdekat kita, tapi tidak usah bertele-tele." potong Jane.


"Dengarkan aku dulu" seru Kenny, "kurasa aku bukan pejudi tak terkalahkan, namun aku memang baru sekali kalah, ketika pertama kali bertemu Lucio enam tahun lalu. Berjudi sudah menjadi mata pencaharianku saat itu, keahlianku untuk membaca emosi orang dan mengungguli pertarungan psikologis bagiku semudah bernafas. Aku yang saat itu tidak ada tandingannya melihat seorang remaja yang memiliki mata orang yang benar-benar hancur dan terluka, namun dalam sekilas pandang aku tahu bahwa dia orang kaya, atau setidaknya mantan orang kaya. Aku hanya bisa menebak dia sukses di usia yang terlampau muda dan bangkrut dengan cepat juga, jadi artinya dia berpotensi tapi tidak ahli dalam mengambil keputusan, mempertimbangkan resiko, itu adalah hal yang bisa kau tempa melalui judi, apalagi saat itu dia terlihat membutuhkan uang. Aku mengajarinya bermain poker, dia tampak menurut dan ikut mencobanya, namun percobaan pertama tentu saja dia kukalahkan."


"Aku tidak tertarik pada dongeng, Mr.Kenny"


"Namun yang unik adalah pada percobaan kedua" sahut kenny tidak mengacuhkan Jane, "entah karena dia pertama kali main poker atau karena alasan lain, aku sama sekali tidak bisa membaca ekspresinya, dia tidak memasang poker face tapi dia memang seperti tidak memiliki ekspresi, saat itulah pertama kali aku kalah. Setelah itu, dia tidak pernah bisa mengalahkanku meskipun dia berjuang berapa kalipun. Kedua kalinya adalah hari ini, dia memakai topeng untuk mengalahkanku, aku pikir menggertak menggunakan topeng The Empty yang sedang hits dan berpura-pura menjadi orang lain sambil menyembunyikan wajahnya membuatnya bisa mengalahkanku, jadi kupikir dia tidak ada hubungannya dengan The Empty."


Jane menatapnya dengan serius.


"Kau berusaha melindunginya? Jelas-jelas dia menghilang saat ini, aku juga memiliki banyak saksi yang menguatkan dugaan bahwa dialah The Empty, setidaknya jika bukan, dia adalah pelaku peretasan server CIA dua hari yang lalu."


"Ah, jadi ada peristiwa seperti itu juga?" tanya Kenny.


"Aku mengatakannya bukan karena terpancing, tapi aku sengaja mengatakan pada orang awam sepertimu bahwa server CIA diretas karena kau adalah orang yang mengenal Lucio, atau setidaknya Lucio mengenalmu, dari ekspresimu jelas bahwa kau tidak terlibat dalam peretasan itu." jawab Jane.

The Silent GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang