"Aku tidak percaya, ini terlalu..." Rachel cemas.
"Aku tahu ini sulit diterima, aku sendiri pun lebih sulit menerimanya, tapi untuk apa Richard berbohong?" Desak Eddie.
"Agar dia bisa memecah belah kita, karena metode Lucio sedikit banyak melanggar hukum dan jelas tidak sesuai dengannya?"
Eddie memejamkan mata seolah sudah tahu Rachel akan mengatakan itu.
"Dengar Rachel, aku sudah mengenal Richard jauh lebih lama sebelum mengenal Lucio, aku tahu Richard bukanlah tipe orang yang ahli berbohong, dan jelas-jelas dia tidak berbohong, lain halnya dengan Lucio. Aku hanya minta satu hal darimu, selidikilah kasus-kasus yang pernah ditangani Lucio sebelum kita bekerja padanya, selidikilah masa lalunya melalui itu, karena selain menggunakan cara itu tidak akan berhasil, dia sudah memalsukan identitasnya dengan cerdik." Jelas Eddie.
"Baiklah. Tapi aku akan melakukannya sewajarnya saja, karena aku tidak mempercayaimu ataupun Lucio sepenuhnya. Aku netral disini."
Eddie mengangguk. " Itu cukup, terimakasih Rachel."
**
Gelap. Dingin. Aku tidak merasakan apapun...
Tunggu, aku barusan disentuh.. Ya, semakin terasa..
"Aaaagh" teriak Richard setelah tiba-tiba membuka matanya. Dunia yang gelap total tiba-tiba berubah menjadi silau dan memusingkan gara-gara alat pengejut syaraf yang dihantamkan ke tubuhnya itu.
"Setelah bangun langsung berteriak ya? Reaksi yang bagus." Ujar wanita pendek bermuka galak didepannya.
Richard langsung mengingat kejadian dimana dia diculik.
"Brengsek, lepaskan aku!! Apa maumu?!!" Bentaknya.
"Informasi."
"Apa maksudmu? Kau ingin kuberitahu ulangtahunku atau semacamnya?" Ledek Detektif jangkung itu.
"Kami ingin tahu kenapa kau menembus firewall CIA dan mencoba mengakses data pribadi milik direktur kami." Jawab perempuan itu dengan tatapan membunuh.
"A..apa maksudmu?! Apa yang kau bicarakan?!"
Perempuan itu terdiam dan kali ini dia mendekatkan wajahnya ke Detektif malang itu.
"Aku tidak akan bertanya dua kali!!" Bentaknya.
"Tu..tunggu!! Kau ini CIA kan?! Kau salah paham, aku tidak mengerti apa yang terjadi!!" Seru Richard.
Perempuan itu diam cukup lama, lalu akhirnya mengangguk.
"Dia tidak berbohong." Jawab perempuan itu. Lalu, pintu di pojok ruangan yang serba silver itu terbuka dan masuklah seorang lelaki yang tidak lain juga merupakan wajah yang dilihat Richard pada saat menculiknya, bedanya kali ini dia tidak memakai seragam polisi.
"Apa maksud kalian?!"
"Tak perlu mesin pendeteksi kebohongan jika ada aku, detektif. Aku mengharapkan kerjasamamu kali ini. Kami, CIA, sedang mengalami sebuah krisis"
**
"Kau lama sekali, darimana?"
"Maaf aku terlambat, Lucio, aku harus mengurus bar cukup lama tadi." Jawab Eddie.
Lucio memandangi Eddie dengan tatapan menyelidiki, tapi akhirnya mengangguk pelan.
"Baiklah, aku memiliki sebuah misi untukmu."
"Apa itu?"
"Jangan kaget ketika mendengar ini, tapi aku sudah punya kecurigaan terhadap seseorang, kita akan jebak dia dan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Silent Guardian
Mystery / ThrillerSky City, kota metropolis yang menjadi pusat bisnis dunia, tiba-tiba diguncang oleh sekelompok orang yang menamai diri mereka 'The Empty' dan mengenakan topeng putih polos. Bukan hanya melanggar hukum, mereka juga menurunkan angka kriminalitas di ko...