My Story 6 - "Alasan"

43.4K 465 54
                                    

yah mungkin dipart ini terjadi perubahan yang drastis.

maaf kalau akan sangat... sangat mengecawakan kalian. kalau ada kesalahan kata dalam bentuk apapun maaf. maklum saya cuman penulis amatir :D

tapi teteup ya mohon dukungan, komen dan vote dari kalian :D makasiiiiih

yak selamat bacaaaaaa :D

MY STORY

6

“ALASAN....”

 

Tes... Tes... Tes...

“Mas...”

“Hmm? Diamlah!”

“Akh! Pelan-pelan....”

“Sttt...,” desis Dylan terganggu. Dan dengan gerakan sedikit kasar ditariknya keatas tubuh mungil Sera yang sekarang melekat sempurna dibawahnya keatas bantal ranjang mereka, “Diamlah...”

“H-hmmh... Ah...,” sambil menutup matanya tanpa sadar telapak tangan Sera mencengkram rambut Dylan sedikit keras. Dan bersyukur, Dylan tidak merasa terganggu dengan hal itu. Dia malah merasa... Merasa senang.

Sambil menyeringai didekatkannya kepalanya mendekati bibir mungil istri keduanya dan melumatnya kasar dan liar. Entah kenapa hanya dengan mencium bibir Sera saja dia langsung terbakar. Jantungnya berdetak cepat, tubuhnya terasa panas dan dia... Ingin menenggelamkan dirinya dalam-dalam didalam tubuh Sera. Membuat tubuh mungil itu lemas tak bertenaga dan sama seperti pagi-pagi sebelumnya, membuat istri keduanya itu tak bisa bangun dari tempat tidurnya dikarenakan percintaan mereka yang tidak kenal waktu. Ditambah kekasaran dan  keliaran Dylan diatas tempat tidur semakin menambah alasan kenapa Sera tak pernah bisa bangkit dari tempat tidurnya.

Tentang kata ‘malam-malam sebelumnya itu’ sebenarnya sudah dua minggu Dylan menginap dirumah istri kedua yang dibencinya itu. Dikarenakan Dina – istri yang dicintainya? – pergi keluar negeri untuk ber-shopping ria. Yah sedikit aneh juga, kenapa istri pertamanya itu suka sekali berbelanja keluar negeri, padahal produk dalam negeri pun tak kalah bagusnya dengan diluar sana. Dan kalau pun ingin membeli barang-barang itupun kan bisa melalui pemesanan. Tapi yasudah lah, Dylan tidak terlalu memikirkan itu, yang dia pikirkan hanyalah kesenangan istrinya – Dina –. Jadi apapun yang diminta wanitanya dia pasti dengan senang hati akan memberikannya secepat dan sesempurna mungkin.

Satu tambahan lagi. Sebenarnya Dylan... Dylan... Ah, jarang dibelai Dina. Ah tidak bukan. Sebenarnya.... Kalau boleh jujur Dylan selalu merasa kangen pada istri keduanya yang sangat dia benci itu. Apalagi saat dia sedang berada dikantornya, dia selalu terbayang wajah mungil, manis, imut, dan putih merona milik istri keduanya. Bibir mungil merahnya, mata lembut nan polos, tubuh mungil tapi sangat lembut saat disentuh. Aaah... Dylan bisa gila saat teringat semua itu. Membuatnya ingin segera meninggalkan kantor dan menemui istri keduanya itu – tapi genggi – , lalu membawanya kekamar mereka yang seratus persen menggambarkan diri Sera sendiri. Putih, mungil, polos dan bersih.

Kadang Dylan merasa dia akan jatuh dari atas ranjang mereka dikarenakan kecilnya ranjang Sera yang tidak terlalu luas untuk menampung tubuh tinggi besar milik Dylan. Sehingga setiap setelah percintaan panas mereka Dylan selalu memeluk tubuh Sera erat-erat agar dirinya atau Sera -- ? – tidak terjatuh.

Oke, untuk seseorang yang sangat membenci istri keduanya itu, ini memang sebuah tindakan yang aneh dan terlalu intim. Seharusnya Dylan membiarkan saja tubuh Sera jatuh dari ranjang mereka dan tidak memperdulikan keadaan wanita itu. Tapi... Tapi Dylan tidak bisa!

My Story...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang