My Story 9 - "Kunjungan Tak Terduga..."

20.5K 602 187
                                    

Maaf ya udah pada lama nunggu >.<

yah aku cuman bisa ngasih segini. maaf kalau pendheeeeek yoo. tapi janji kok hari ini spesial dua part langsung aku post. kalau pendek ya maaf ya. terus ceritanya nggak bagus, dan mengecewakan maaaf lagi. habis ide si Author ini lagi mentoook booo. yaudah selama baca ya teteup lho komen dan votenya ya. yok

CEKEDIIIIR.........

MY STORY

9

“Kunjungan Tak Terduga...”

sebelumnya....

Kuharap...

Dengan mata Sayu Sera menatap handphone-nya  sedih, “Apa Mas tidak merindukan ku?”

------- My Story -------

Tekad...

Itulah yang ada dikepala Sera saat ini. Dia sudah tidak tahu harus bagaimana lagi. Hari mendung dan itu tidak mengurungkan niatnya. Tubuh mungilnya gemetar tapi tidak menyurutkan keputusan yang sudah diambilnya. Bertemu atau tidak sama sekali.

Dan juga ini suruhan ibu mertuanya juga sih. Jadi...

Sera mengigit bibir bawahnya gugup. Jari-jari mungilnya mengepal, menahan tubuhnya yang seakan akan jatuh sekarang. Diliriknya kotak bekal ditangan kanannya. Aku hanya akan mengantarmu. Menatap Mas Dylan sebentar, setelah itu pulang... Ingatnya. Sedari dia membuat makanan kesukaan suaminya itu, bersiap-siap dan didalam taksi sampai akhirnya dia tiba didepan kantor perusahaan milik Dylan, Sera terus mengulang kata-kata itu. Takut lupa.

Memberanikan diri, Sera masuk kedalam perusahaan besar itu. Resepsionis yang sudah mengenal wajahnya menyapanya dan memberikan senyum manis untuk Sera yang dibalas wanita itu sama dan kembali mekanjutkan langkahnya sambil membalas sapaan ramah pegawai suaminya itu.

Sepeninggal Sera...

“Lo lihatkan Bu Sera tadi?” tanya resepsionis yang tadi menyapa Sera.

Teman disebelahnya mengangguk, “Beda banget sama Bu Dina.”

“Jauh banget...” lanjut resepsionis yang tadi.

“Gue kalau ngeliat Bu Sera entah kenapa suka,” si resepsionis terdiam saat mendapat delikan dari teman disebelahnya, dia tau apa yang dipikirkan temannya itu, “Eit gue masih normal kaka,” tangkisnya langsung.

“Gue juga. Aura Bu Sera itu entah kenapa didominasi sama warna putih, pink sama bunga-bunga. Hahahaha..” setuju temannya sambil cengengesan dan sukses mendapat ledekan norak dari si-resepsionis.

“Yah tapi kasian juga ya... Istri kedua lho boo.” Dan diangguki teman disebelahnya.

“Tapi bagus yang Bu Sera ini dari pada Bu Dina. Cantik sih cantik tapi mulut sama matanya itu lho Medusa mah lewat.” Selorohnya sebal. Masalahnya dia pernah kena semprot istri pertama bosnya itu. Mana masalahnya sepele pula. Bikin gondok.

Si resepsionis tertawa pelan, “Betul banget. Tapi kalau dipikir-pikir kasian juga sih Bu Dina sampai dimadu begitu. Gue jadi bingung disini yang jahat Bu Dina atau Bu Sera ya. Terus juga kenapa tuh bos ganteng sampai kawin lagi begitu,” pensarannya.

“Lo denger gosip nggak?” tanya sitemana resepsionis yang dibalas gelengan oleh si resepsionis. Dan membuat teman disebelahnya itu langsung semangat. Cih kalau gosip aja cepat banget kaya monyet dikasih pisang.

“Katanya bukan kemauan pak Dylan buat nikah lagi. Tapi Ibu Siska, Ibunya Pak Dylan yang nyuruh.”

“Lho kok bisa kayak gitu?”

My Story...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang