Janeta Stefany anak pertama dari dua saudara, dia mempunyai adik laki-laki yang tinggal bersama ibu dan ayahnya di Jakarta.Janeta adalah anak dari satu keluarga yang tidak utuh, seperti anak-anak yang lainnya. Mahasiswi semester lima di salah satu universitas swasta di Jakarta, dan sekarang sedang menjalani liburannya di kota Bandung, mencari inspirasi untuk menyelesaikan novel yang sedang dibuatnya. Janeta sangat senang menulis seperti membuat cerpen dan novel walau pun jurusan yang dia jalani berbeda dengan hobinya.
Ini hari pertama Janeta di Bandung. “Selamat pagi Bandung.” Ucap Janeta dengan riang saat membuka matanya dan melihat seisi ruangan sambil mencoba bangkit dari kasur, dia berjalan menuju jendela kamar hotelnya untuk membuka gordeng kamar agar sinar matahari dari luar masuk ke dalam ruangan yang masih terlihat gelap.
Sekarang waktu menujukan sekitar enam pagi. “Akhirnya bisa liburan ke kota ini lagi, sampai kapan pun gue akan tetap suka sama kota ini apa pun yang udah terjadi sama gue.” Ucap Janeta sambil melihat cahaya yang sudah mulai mengisi kamar hotelnya. Janeta sangat mengagumi kota Bandung, menurut Janeta kota ini adalah kota yang paling dia kagumi selain daerah Lombok, banyak hal yang sangat dia sukai di kota Bandung. Menurutnya, kota Bandung adalah kota yang bisa membuatnya tenang saat ia berada di kota ini.
Janeta membalikan badannya menuju kasur dan mencari hpnya yang tadi malam dia simpan dibawah bantalnya. Janeta mencoba mengecek hpnya ada delapan panggilan tak terjawab ada delapan sms masuk, semua sms dan telepon dari Alex, kakaknya. Mungkin lebih tepatnya abang-abangan. Janeta memang pernah meminta Alex untuk menghubunginya tidak lebih dari delapan kali saat telepon atau smsnya gak direspon sama sekali. Janeta mencoba mengklik warna hijau dilayar hp-nya TUTUT..TUTTUT..
“Halo…” Ucap Janeta terhenti ketika seseorang di balik telepon sudah terdengar menyahut duluan.
“Kamu dimana de? Aku dari tadi telepon kamu gak kamu angkat, aku sms gak dibales. Sekarang kamu dimana?”
“....”
“Kamu tuh bisa banget buat aku khawatir.” Ucapnya tanpa titik dan koma.
“Bisa tenang gak? Aku gak bisa ngejelasin sama sekali kalau gini caranya.” Jawab Janeta geram.
“Yaudah sekarang jawab kamu ada dimana?” Tanyanya memaksa.
“Aku ada di hotel Dago Pakar, yang waktu itu aku nginep. Kamu gak usah khawatir aku baik-baik aja.” Ucap Janeta dengan senyum yang terulas dari bibirnya walau dia sadar orang yang ada diseberang telepon itu gak akan tahu kalau dia tersenyum.
“Yaudah aku kesana kamu jangan kemana-mana sebelum abang yang genteng ini jemput.”
Janeta mengangguk tanpa sadar “Iya aku gak akan kemana-mana, kamu jemputnya jam sepuluhan aja.”
“Iya nanti abang jemput jam sepuluhan, ditunggu di lobi hotel aja ya. Kamu turun ke bawah.” Jawab Alex lembut.
“Oke bos nanti aku ke lobi, bye.”
Janeta mematikan teleponnya. Alex adalah cowok yang tujuh tahun lalu menjadi orang yang dia benci, tetapi sekarang menjadi orang yang selalu menemaninya disaat susah mau pun senang. Saat pertama kali bertemu, Janeta tidak sengaja menyerempet mobil Alex yang sedang berhenti di satu tempat nongkrong di kawasan Jakarta, setelah kejadian itu Janeta menjadi bahan bully-an dari Alex dan teman-temannya. Janeta harus mengerjakan semua kebutuhannya selama satu bulan untuk membayar semua biaya mobilnya yang tergores karena kecerobohan Janeta dan tanpa dia sadari, Alex yang hampir setiap hari bertemu dengan dirinya ternyata mempunyai rasa suka kepada Janeta, wanita sederhana yang mempunyai kulit coklat, rambut hitam dan badannya tinggi. Tetapi saat itu ternyata Janeta sudah mempunyai kekasih yang lebih dia sayang. Akhirnya Alex hanya bisa memutuskan menjalani hubungan sebatas kakak dan adik dalam hubungan mereka selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love Ole
Teen FictionApa kalian percaya akan arti dari karma? Karma itu bukan pembalasan tetapi karma adalah sebuah keadilan yang Tuhan berikan agar manusia itu tidak mengulangi kesalahanya lagi. Janeta: Disini aku Berpijak di kota Bandung. Mencoba menyelesaikan tulisan...