Egoisme sang Bocah

6.5K 419 57
                                    

"Boruto! Sasuke-sama bergerak!" Seru Mitsuki.

Sangking hening dan hitmatnya. Pergerakkan sedikit pun menjadi penantian.

Tapi gerakkan Sasuke membuat yang lain tegang.

Mendekatkan diri ke wanita di depannya. Tangan putihnya yang kekar itu perlahan mendekat ke wajah putih susu yang merona.

Kaki hinata refleks mundur selangkah.

Sasuke maju selangkah dan...

"Grep"

...

Boruto melihat pemandangan dari layar di depan matanya.

Jantungnya berdetak tidak karuan.

Ia sangat mencintai ibunya. Ia ingin ibunya bahagia. Dan ia membenci ayahnya yang menurutnya sudah tidak sayang dan perhatian lagi dengan keluarga.

Ayah yang membuat ibunya menangis bukanlah ayahnya. Ia benci.

Ia benci melihat air mata wanita nomor satu yang disayangnya.

Ia benci ayahnya lebih mementingkah kertas-kertas urusan orang lain ketimbang keluarganya sendiri.

Ia benci.

Tapi melihat ibunya bersama dengan laki-laki selain ayahnya ia juga benci. Hatinya merasa semua ini salah.

Tidak memperdulikan teriakan Mitsuki, Boruto berlari ke arah rumahnya.

'Okaa-chan.. itu bukan ayah..' gumamanya dalam hati. Berlari secepat ia bisa sebelum shisounya semakin mendekat ke arah ibunya.

"Grep"

"Ibu!!" Seru Boruto.

Mata Boruto terbelalak kaget dengan pemandangan di depannya.

"Ayah?"

Kini di hadapan Boruto ada shishounya yang sedang berkacak pinggang dan ayahnya yang terlihat memeluk sesuatu di balik jubah Hokagenya.

Dimana ibunya?

Flashback ON

Sasuke mendekat ke arah Hinata. Entah apa yang dipikirkan oleh ninja hebat pemilik sharingan dan rinnegan itu.

Tangannya terulur ingin menyentuh kulit putih susu milik wanita di depannya yang entah mengapa gampang sekali memerah.

Tomat.

Sasuke jadi teringat buah favoritenya itu.

Ketika tangan Sasuke mendekat "Grep" sesuatu bergerak cepat dengan jubah kebanggaan. Menyembunyikan objek yang ingin di dekatinya tadi.

"Ini tidak dalam rencana, Teme!!" Bentak Naruto datar.

Belum Sasuke menjawab

"Ibu!!" Boruto muncul dengan nafas yang tersengal.

Flashback OFF

"Tidak juga. Ini masih dalam rencana." Balas Sasuke bisa di dengar Naruto.

Pergerakkan kecil terjadi dibalik jubah Naruto.

Kepala berambut indigo muncul di celah jubah. "Okaerinasai-Boruto." Sapa Hinata.

"O..okaa-chan.. Ta..tadaima~" balas Boruto kikuk.

Dibelakang Boruto ada Mitsuki dan Sarada yang mengikuti.

"Bodoh! Kau menggagalkan rencana Boruto!" Sarada datang dan langsung menghadiahi Boruto dengan jitakan.

Genjutsunya tidak akan berfungsi jika mereka-anak muncul dan menampakkan diri.

Boruto tidak bisa menjawab. Lagi pula tubuhnya bergerak sendiri. Tubuhnya refleks ingin menyelamatkan ibu tersayangnya.

Be My Ideal "Tou-chan" Please...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang