JARVIS! ! !

29.1K 923 24
                                    

Tony dan Steve bertengkar lagi kali ini,hanya karena pizza.
Tuna atau daging.
"Oh ayolah kalian. Kita pesan saja keduanya masing-masing 4porsi" clint menengahi pertengkaran sengit itu dengan jengah.
"Tidak,clint. Dia harus memakan setidaknya ikan."
"Apa pedulimu captain!!"
.
.
Dan hari ini terjadi lagi pertengkaran sengit antar keduanya.
Hanya karena handphone.
"Dasar tua!"
"Apa?!"
"Tua! Kau fikir berapa umurmu? Aku memberimu stark phone untuk di gunakan! Bukan-"
"Tony!"
.
.
Walau hampir setiap saat mereka bertemu pasti bertengkar,ada kalanya mereka merindukan satu sama lainnya.
Seperti misalnya kali ini tony mengurung diri dalam labnya selama hampir dua minggu dan Steve yang khawatir akan kesehatan Tony.

"Clint! Dimana tony?" Steve duduk di kursinya memandang Clint menyerngit.
"Kau merindukannya?" Goda Clint
"Dia di lab dan tak keluar" ujar Bruce menghentikan protes yang akan Steve keluarkan.
"JARVIS."
"Yes,sir."
"Kapan dan apa yang terakhir kali tony makan?" Tanya Steve mengabaikan tatapan mata Clint yang menggodanya ataupun Bruce yang menyerngit heran.
"Mr. Stark hanya memakan donat selama 12hari ini,sir. Dan terakhir ia makan adalah tadi pagi,sir."
Steve bergegas pergi meninggalkan kedua temannya kearah dapur untuk membuat sesuatu sebelum akhirnya dia berdiri di depan pintu lab sang billionaire.
"JARVIS. Buka pintunya" printah sang captain.
"Mr.stark melarang siapapun untuk mengganggunya,sir." Ujar jarvis membawa helaan nafas pada Steve.
"JARVIS,buka pintunya"
"Tapi-"
"JARVIS"
"Baik,sir."
Lalu pintu tersebut terbuka memberi Steve akses untuk masuk. Melihat sekelilingnya mencari Tony dan membiarkan pintu kembali menutup.
Tony,sang billionaire sedang tertidur bertumpu dengan kedua tangannya di atas meja kerja.
"Tony" Steve menaruh nampan yang ia bawa di atas meja sisi lain yang kosong lalu mengguncang bahu Tony pelan.
"Hng?cap?" Tony membuka matanya perlahan.
"STEVE? JARVIS ! Aku sudah bilang kan?" Tony melebarkan matanya dan menatap Steve kesal.
"Penghianat kau,JARVIS" mempoutkan bibirnya kesal.
Steve melipat kedua tangannya di dada menatap Tony.
"Ku bawakan spaghetti dengan banyak daging dan air mineral juga susu,habiskan" ujarnya penuh kedewasaan.
"Tidak,aku masih harus menyelesaikan pekerjaanku" masih dengan mempoutkan bibirnya dan nada lelah terdengar.
"Kau butuh istirahat,Tony" Steve menatap Tony.
"Aku sudah tertidur 15 menit! Aku sudah istirahat,orang tua." Cibir Tony
"Habiskan makanan ini" dengan penuh penekanan dan meninggalkan helaan nafas dari Tony yang akhirnya menghabiskan apa yang di bawa oleh Steve.
Setelahnya...
"Sudah,dan silahkan keluar"
"Sekarang saatnya kau tidur"
"Tidak. Aku masih ada pekerjaan cap,kembali ke markas dan lakukan pekerjaanmu" Ujar tony lelah.
"Baiklah" Steve keluar dengan aura yang sangat tidak mengenakkan.
"Sir. Kurasa,kau memang membutuhkannya." Ujar JARVIS tiba-tiba.
"Apa yang aku butuhkan?aku kaya JARVIS. Aku billionaire!"
.
.
.
Tiga hari berselang dan Tony pada akhirnya keluar dari lab dengan perasaat amat kesal.
"Hey man of iron ! Ada apa dengan wajah kusutmu itu?"
"JARVIS mematikan aliran listrik di labku,Thor. Menyuruhku untuk mengambil waktu istirahat"
"Kau memang butuh itu,Tony" ujar Bruce serius.
"Tapi aku hampir saja menyelesaikannya!" Rengek Tony.
"Sir. Waktunya tidur"
"Diam JARVIS!"
"Waktunya tidur man of iron! Lebih baik kau segera tidur!" Ujar Thor semangat.
Helaan nafas sebelum berjalan menjauh dan masuk ke kamarnya, Tony langsung menghempaskan tubuh keatas kasur dan terlelap.

Stony [oneshoot,mpreg,agst,sad,romance]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang