Game // Stony

4.5K 369 18
                                    

Stark tower.
Siapa yang tidak tahu bangunan megah itu? Ya, semua orang mengetahuinya. Sebuah bangunan mewah yang sangat tinggi, pemiliknya? Siapa lagi kalau bukan sih playboy yang mengaku dirinya baik hati dan kaya.
Anthony. Stark.

Dengan berbagai macam pahlawan di dalamnya tengah berkumpul. Enggak sih, mereka sudah memutuskan untuk tinggal di tower milik playboy itu. Katanya tempat mereka yang dulu terlalu sempit dan enggak semegah ini. Yap! Tony kan totalitas, dia juga gak mau terlihat kuno. Jadi jelas saja kalau di dalam tempat itu sangat canggih dan mewah.

Tony sang playboy yang tampaknya bakalan jadi playboy dunia akhirat ini jengah, dirinya tidak boleh makan donat ataupun kerja di dalam lab kesayangannya.
"JARVIS!"
"sorry sir, kau sudah terlalu banyak mengkonsumsi donat."
Dan Tony hanya mengerang kesal sambil menghantamkan kepalanya sedikit kencang kearah pintu kaca milik labnya.
"Setidaknya buka—"
"Tidak sir, kau butuh istirahat"
Tony mendengus kasar dan akhirnya menyerah. Percuma juga, ya kan?
Ia memutuskan untuk kedapur dengan kesal juga wajahnya yang cemberut. Tanpa di duganya, ia bertemu dengan sang Captain America.
"Hi Capt" sapa Tony lesu.
"Ah Tony, kau mau?" Sang Captain menyodorkan piring berisi beberapa potong sandwich saat Tony sudah duduk manis (masih dengan wajah masamnya).
"Mau donat~" Sedikit merajuk membuat Steve mendengus geli.
"Cobalah, mereka sama-sama roti Tony." Ucapan Steve barusan sukses membuat Tony memajukan bibirnya beberapa senti tanpa sadar sebelum akhirnya mengambil satu potong sandwich dan memakannya dengan perlahan.
"Aku bosan" Ujar Tony di tengah-tengah kunyahannya.
"Lakukanlah sesuatu" Saran Steve yang duduk di hadapannya juga tengah menyantap sandwich.
"Apa?" Tony mendengus kesal dengan sedikit keras. Steve menuangkan teh hangat kedalam cangkir lalu memberikannya kepada Tony sebelum menuangkan miliknya sendiri. Menatap Tony dengan senyumnya kemudian menggeleng dan meminum teh miliknya dengan tenang.
"Kau seperti bocah kau tau, kalau begitu bermain game saja" Steve terkekeh menatap wajah Tony yang semakin masam. Tony mengambil cangkirnya dengan sedikit kasar lalu meminumnya.

Oh

Tony terdiam dalam posisi cangkir itu masih menempel dengan bibirnya.

"Aku suka game." Tony menaruh cangkirnya lalu menatap Steve serius.
Tatapan matanya sangat lurus membuat Steve sedikit ragu mendengar kalimat selanjutnya.

"Ayo main game!"
Oh oke, Steve semakin tidak yakin dengan isi otak sang playboy jenius itu.
Dengan semangat yang mengebu-ngebu Tony mulai membicarakan ide dari otaknya.
"Ayo kita bermain permainan, Steve" Steve? Hanya mengangguk tidak yakin.
"Ayo saling mengucapkan selamat pagi dan selamat malam setiap harinya. Ayo saling mengucapkan kata-kata cinta, ayo saling mencium atau memeluk!, ayo saling memanggil dengan panggilan cinta! Dan siapa yang jatuh cinta terlebih dahulu, dia yang kalah!"

Nahkan. Steve sudah mengira akan tercetusnya ide gila.

Kegabutan Tony beneran brengsek.

Stony [oneshoot,mpreg,agst,sad,romance]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang