Sweet as Sugar

3.1K 301 19
                                    

Steve itu tipikal orang yang tidak terlalu suka manis, malah cenderung tidak suka.
Tapi pagi-pagi Bruce sudah membuatkan satu team sarapan dengan menu yang manis- menurut Steve ini sangat manis- yang sialnya tetap Steve makan.
Steve bukannya takut gemuk atau apa. Siapapun tau tubuhnya adalah puncak kesempurnaan dari manusia, dan siapapun tidak ada yang dapat memungkiri itu. Steve hanya tidak suka merasakan rasa itu menggeliat di lidahnya. Toh dia tidak akan gemuk, kan hobinya aja olahraga.
Berbeda dengan Tony yang melahap sarapannya itu dengan bahagia.

Bukan tidak mensyukuri, sungguh.
Dia hanya tidak suka manis.

Tiba-tiba alarm di gedung itu berbunyi. Menjadi superhero memang tidak mudah. Natasha yang awalnya cerah menjadi gelap dengan efek petir menyambar dengan emosi.
Tony menggeram.
Ini sih masih mending, dia pernah saat di dalam kamar mandi dan alarm itu berbunyi. - oke lupakan, Tony akan semakin kesal kalau mengingat. Ini bukan berarti dia tidak ingin menjadi ironman loh...
Mereka bergegas pergi

Loh clint masih memakan makanannya. Dan Tasha menyeretnya paksa.

"PANCAKE KUUUU"

----------

Kali ini mereka melawan robot robot aneh yang tiba-tiba saja menyerang kota, awalnya mereka pikir hanya sedikit sialnya setelah di hitung sekitar dua ribu robot yang menyerang kota. Untungnya robot itu tidak terlalu kuat, jadi yah mereka dapat menyelesaikannya. Walau berakhir pegal-pegal.

Tony yang merangkap sebagai Iron man itu mendarat tepat di sebelah Steve. Membuka besi penutup wajahnya, dia menatap para remah-remah robot yang baru saja mereka hancurkan dengan wajah masam.
"Robot-robot sialan" kutuknya yang membuat Steve menoleh.
"Ada masalah Tony?" Steve mengernyit heran.
"Masalah? Kau bertanya dengan tanpa dosa dan seolah yang terjadi seperti kita hanya membunuh seekor cicak. 'Ada masalah Tony?' Katamu?!"
Steve menghela nafas. Kalau sudah penuh emosi seperti ini, Steve harus tenang.
"Tentu masalah capt! Aku belum menghabiskan kopiku dengan pancake yang di buatkan Bruce!" Lalu terdengar raungan Hulk lewat komunikator mereka. Tony mematikan komunikatornya setalah dia berkata 'ironman out'.
"Tony-" Steve menahan lengan Tony yang sudah berbalik hendak pergi.
"Apa? Ingin bertanya aku mau kemana?! Mau melanjutkan-" Steve mengisyaratkan Tony untuk diam. Dengan masih berwajah masam Tony menatap Steve. Steve membuka topengnya lalu menatap Tony. Menariknya mendekat lalu tanpa di duga mencium Tony.

Oh shit

Tony terdiam sebentar sebelum menyadari hal itu. Terlambat Steve sudah mulai melumatnya dan membuatnya luluh. Entah Jarvis memiliki otak mesum atau terlalu peka, dia melepas helm ironman Tony yang membuat Steve dapat dengan leluasa menciun Tony.

Steve menyadari satu-satunya rasa manis yang sangat dia sukai adalah bibir Tony.
Steve melepas pangutan mereka lalu menatap Tony lurus, sembari mengatur nafasnya yang dengan segera kembali normal.
"Sial aku tidak menyangka bahwa kau mempunyai selera yang seperti ini capt"
"Apa? Selera bahwa sex setelah bertarung?"

ITU VULGAR STEVE !

"Wow, aku tidak menyangka Steve!" Itu Clit dari alat komunikator Steve.
Oh sial. Dia lupa.
"Apa kalian sedang melakukan itu?" Kali ini Tasha.
"Jangan lupa pengaman" dan ini Bruce.
Steve merona sampai lehernya.
"Ada apa capt? Kau baru menyadari ucapan vulgarmu?"

"Bukan, tapi bahwa alat komunikator belumku matikan"

Dan mata Tony terbelalak.
Dia lah yang akan di jadikan bulan-bulanan Clint.

Stony [oneshoot,mpreg,agst,sad,romance]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang