Game /2

4.1K 360 21
                                    

Steve mengusap pangkal hidungnya seolah baru saja mendapat kabar bahwa America terserang iblis karena portal neraka terbuka atau karena dunia akan hancur disebabkan oleh Harry Potter dengan Naruto menjadi nyata dan melakukan peperangan di bantu dengan Saitama juga Goku! Oke lupakan, itu terlalu hiperbola.
Tapi serius, Steve terlihat frustasi banget. Apalagi tiba-tiba Tony bilang
"Tadi sudah mau kan, aku serius Steve"
Nahkan, udahlah iya.
Steve mengangguk pasrah.
"Baiklah, apa taruhannya?" Kini Tony terlihat berfikir dengan serius.
"Yang kalah harus menjadi pelayan yang menang selama sebulan, bagaimana? Menarik bukan?"

Iya, menarik banget. Sumpah.

Steve terkekeh lalu mengangguk.
"Oke, dengan sedikit sex aku akan sangat setuju"
Dan ........... Tony mengangguk. Steve rasanya ingin terjun bebas bersama Deadpool saja dari atas menara Stark tower ini.
Nasi sudah menjadi buburkan? Yaudahlah, tambahin aja lauknya. Enak kok.
"Baiklah, sekarang kau mau apa..... Sayang?"
Itu Steve yang bertanya dan Tony mengangkat alisnya lalu tertawa kecil.
"Bagaimana kalau kita keluar untuk membeli donat?"
"Sir, anda sudah makan terlalu banyak donat"
Oh itu JARVIS yang dengan tiba-tiba berbicara. Tony kembali berwajah masam.
"Sial kau JARVIS"

________

Tidak terasa bahwa hari sudah malam saja, Tony yang sedari tadi menganggu anggota lain tengah duduk diatas sofa menghadap sebuah TV yang berukuran sangat besar. Dia tengah di ruang bersantai.
TV itu memutar film Power Rangers. Dan Tony menontonnya.
Steve masuk kedalam ruangan mendapati Tony dengan film anak-anak itu segera menghampirinya.
"Hi babe" Dan memeluk pinggang Tony,sedikit menariknya untuk mendekat.
"Hi Capt" Tony menyenderkan kepalanya pada dada bidang Steve.
"Tidak ada pekerjaan?" Tanya Tony yang masih menonton adegan penghancuran monster.
"Tidak, kurasa belakangan ini aman" Steve mencium rambut Tony.

Tanpa mereka duga, Clint memasuki ruangan itu. Menatap pemandangan yang tidak biasa, Clint berbalik pergi sambil menggelengkan kepalanya tidak yakin tetapi tak lama kemudian kembali lagi lalu menatap mereka dengan intense.
"

Sejak kapan kalian berkencan?"

Mendengar suara Clint, Steve dan Tony tersentak kemudian memisahkan diri, Tony dengan malas berbalik menatap Clint.
"Siapa yang berkencan?"

"kalian"

"kalian siapa?"

"...."

Tony tidak bisa menahan senyum jahil di bibirnya saat melihat wajah bingung Clint yang — uuuuhhh sangat menggelikan.

"Aku yakin kalian berkencan" Clint menatap kearah Steve dan Tony dengan seksama.
"Siapa yang berkencan?" Kali ini Steve yang bicara dengan nada menggoda.
KOK STEVE IKUTAN SIH!

Dengan wajah frustasi Clint kembali pergi sambil merapal mantra "Aku yakin sekali".
Seperginya Clint, Tony tertawa geli.
"Ini sangat menyenangkan Steve"
Dan Steve tertawa kecil
"yeah aku menikmatinya"
"Nah Capt, beri aku ciuman" Tony mendekat kearah Steve yang di sambut dengan Steve tentu saja. Steve meraih dagu Tony membuatnya menatap Steve yang tersenyum.
Kemudian Steve menciumnya.

"TASHAAAA! LIHAT MEREKA RESMI BERKENCAN!!"

——————————————————————————————————————————————————

MOHON MAAF LAHIR BATIN YAAA!!
🙏🙏🙏🙏

Stony [oneshoot,mpreg,agst,sad,romance]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang