Sudah sebulan ini Bara ada di Jakarta. Dia pun sudah kembali bekerja di Mugee. Posisinya tetap sebagai director di salah satu perusahaan milik Remon.
Banyak PR yang harus diselesaikan Bara. Banyak rencana yang harus dilaksanakan. Dan banyak ide yang harus didiskusikannya dengan Remon. Dan diantara banyak yang harus Bara fikirkan itu, ingatannya melayang ke Zie Zie. Bagaimana pertemuan Zie Zie dan keluarganya ya? Akan seemosional apa?
Mr. Smith sering berkirim email dengan Bara. Demikian juga Mama Zie Zie. Andrew apalagi yang sering banyak bertanya soal perkuliahan Bara di UBC dan sekarang jadi ingin mendalami ilmu komputer sama seperti Bara. Keluarga itu seolah-olah menganggap Bara sebagai bagian dari keluarga mereka. Dan Bara sih senang-senang saja.
"Menurut kamu kalau saya akuisisi Wirdana gimana?" tanya Remon yang tiba-tiba muncul di hadapannya.
"Apa? Akuisisi? Kenapa tuh Wirdana?"
"Sejak nggak dipegang Zie Zie, mulai oleng. Saya mau beli."
"Yakin sama prospeknya?" tanya Bara. Sejak belajar banyak hal selain urusan komputer, sedikit-sedikit Bara yakin kalau diajak ngomong soal bisnis.
"Yakin banget. Dan setelah itu saya mau minta Zie Zie pegang Wirdana lagi."
"HA?"
"Why not? Dia nggak kerja dengan perusahaan manapun. She is available now."
"Terserahlah. Itu kan duit kamu."
Remon tertawa.
"Lo mau ke Hong Kong?" tanya Remon penasaran melihat tiket yang sedang dipegang Bara.
"Iya."
"Mau ke Macau lagi?"
"Nggak. Disneyland Hong Kong."
"Elo? Ke Disneyland?" Dan Remon tertawa terbahak-bahak.
"Iya. Sama adik gue, Chika. Dia ulang tahun. Hadiahnya jalan-jalan ke sana dari Bokap gue."
"Trus kenapa lo yang nemenin?"
"Bokap lagi ada urusan di Amerika. Rasti lagi sibuk."
"Perasaan sering elo yang jagain Chika daripada orang tuanya."
Bara tertawa. "Hitung-hitung latihan ntar kalau punya anak nggak canggung lagi."
"Betul juga."
"Ikut?" ajak Bara.
"Nggaklah. Ngapain ke Disneyland."
"Lihat sleeping beauty."
"Hehehe," Remon terkekeh.
"Eh, boleh nanya soal pribadi nggak?" tanya Bara. Sekian tahun mereka dekat dan selama ini Bara nggak pernah mencampuri urusan Remon, kali ini jadi tergerak ingin tahu.
"Ya?" tanya Remon.
"Soal Mika," kata Bara.
"Mika. Kenapa?" tanya Remon.
"Kamu pernah suruh dia balik dari Hong Kong ya walau waktu itu dia baru beberapa menit mendarat di sana?"
"Iya." Dan Remon terkekeh geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maple Lady
RomanceSinopsis Bara Putratama Bernandi diminta segera balik ke Jakarta. Padahal baru beberapa menit mendarat di Bandara Hong Kong International Airport. Sistem Accounting di PT. Wirdana mati total. Sebagai manager project yang membuat sistem itu, Bara di...