Bab 2

48 1 0
                                    


Tiba di Jakarta, Bara langsung menuju gedung Wirdana Tower di daerah Casablanca. Sudah menjelang pukul 6 sore waktu Bara datang. Beberapa temannya masih ada. Muka-muka tegang menyambut Bara.

"Ini dia masternya datang," kata Bim menepuk pundaknya.

Cepat Bara menyalakan komputer yang ada di sana, entah punya siapa.

"Kok bisa sih hang begini," kata Bara.

"Kita juga nggak tahu Bara. Sudah diotak-atik sampai jari-jari tangan kaku semua kelamaan di atas keyboard," kata Bim sambil ikut mengamati layar monitor.

Bara menarik nafas.

"Yang nyuruh lo pulang Bu Zie Zie ya?" tanya Bim lagi

"Iya," kata Bara.

"Bukannya namanya Firza?" tanya Bim seolah tidak yakin. Tapi Bara tidak menghiraukan pertanyaan barusan.

"Zie Zie Firza," kata seseorang mendekat ke arah Bara. Danny, yang tadi mengirim pesan padanya.

Oh jadi namanya Zie Zie Firza. Panggilannya Zie Zie. Imut-imut sih kalau dari sisi nama. Tapi sangarnya jangan ditanya ah. Bikin Bara mual.

"Jangan sedih Bar. Sudah banyak yang jadi korban dia. Lo bukan yang pertama," kata Bim menepuk pundaknya lagi.

"Sst," sesseorang menegur Bim.

"Gue cuma kasih semangat ke Bara biar nggak putus asa karena liburannya terganggu."

Bara hanya bisa nyengir.

Tangan Bara terus bekerja. Fikirannya terus berpacu.

"Oke Bar. Keep on spirit ya. Gue balik dulu ke komputer gue. Kita semua dilarang pulang sebelum sistem on lagi," kata Bim.

Danny masih ada di sebelah Bara.

"Semalam dilakukan update Bar oleh IT Wirdana. Tapi pagi ini sistem nggak bisa diakses," kata Danny.

"Kenapa ya?" tanya Bara seolah pada diri sendiri.

"Gue juga nggak tahu." Dan Danny meletakkan laptopnya di sebelah Bara.

"Ibu yakin?" tanya Carl, kepala Divisi Finance and Accounting sambil memandangi Bu Zie Zie, bosnya, yang juga Chief Financial Officer PT. Wirdana. Carl mencoba mencerna fikiran bosnya, berharap apa yang diinstruksikan Bu Zie Zie kepada Carl hari ini adalah salah. Pemecatan Bara sebagai Pimpinan project. Masalahnya Bara kan bukan karyawan sini. Dia adalah karyawan PT. Enigmatic dan Bara adalah pimpinan proyek yang mmengerjakan sistem accounting mereka.

"Saya yakin Carl. Dan sebagai Division Head Finance, kamu sendiri yang harus menyampaikan informasi ini.

"Alasannya apa?" tanya Carl pura-pura tidak tahu.

"Masih butuh alasan? Apa kamunya saja yang pura-pura tidak tahu?"

Carl terdiam beberapa saat. Belum lagi Carl siap, Bu Zie Zie sudah memberikan satu buah map.

"Silahkan dibaca kalau kamu masih belum jelas," kata Bu Zie Zie.

Dengan enggan, Carl membuka lembaran kertas yang ada dalam map itu. Progress kerja Bara. Semuanya bagus. Semua oke. Sampai hari ini ketika sistem accounting mati total.

Maple LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang