Cassanova - Chapter 3

2.2K 33 0
                                    

Akhirnya aku selesai ujian jugaa.. pyuuhh

Aku bisa upload akhirnyaa^^ semoga kalian suka ya.. jadi penantian setelah lama menunggu bisa terobati. Selamat membaca ;)

CASSANOVA

Vyreya POV

Aku turun dari tangga secepat mungkin agar si Tukang Pizza tidak menungguku terlalu lama. Dengan sedikit ngos-ngosan, aku menghampiri si Tukang Pizza untuk membayar Pizza yang mama pesan.

“Berapa ya mas semuanya?” tanyaku dengan nada terengah engah, capek banget turun dari tangga.

“Rp 235.500, Mbak.” Jawab Si Tukang Pizza sambil tersenyum ramah. Aku mengangguk dan sambil mencari lembaran uang yang sekiranya pas untuk membayar Pizza pesanan mama.

“ Nah, ini mas uangnya.” Ujarku sambil menyerahkan 2 lembar uang seratusan dan 1 lembar uang limapuluh ribuan. Kemudian kami bertukar uang dengan stumpuk 3 box Pizza yang lumayan berat dan aku lumayan kewalahan membawanya. Memangnya mama mengundang berapa banyak orang sih? Memangnya masakan di belakang kurang banyak ya?

“Makasih ya mbak, permisi.” Pamit si Tukang Pizza dan langsung meluncur dengan kendaraan dinasnya. Aku Cuma tersenyum membalas pamitan si Tukang Pizza dan buru-buru masuk kedalam, aku lapar!

“Rakaaa!!! Bantuiin dooong!!” Teriakku sambil menutup pintu masuk. “Rakaa!!” Teriakku lagi, ini orang budeg apa ya? Huft!

“Iyaaa, apaan sih?” Raka menghampiriku setengah berlari. Dan ia membaca isyarat mataku yang melirik ke arah box Pizza yang menumpuk di tanganku, “Hhh.. kirain apaan.”  lalu ia membantuku membawa semua bawaanku. Hehehe assiikk!

Aku menghampiri Bi Nah yang sedang meracik daging kebab bersama Papa, di sini Papa lah sang Master Chef. Masakan Papa itu emang selangiit nikmatnya, ngalahin masakan Bi Nah deh! Mama? Mama ngga bisa masak. *lesu

“Hmm.. enaakk.” Ujarku sambil mencolek bumbu yang akan dioleskan pada daging.

“Iih.. jorok non,, itu masih mentah.” Seru Bi nah histeris.

“Biarin, enak kok.” Ujarku lagi sambil memeletkan lidahku dan tertawa terkekeh sembari menggoda Bi Nah. Bi Nah sudah aku anggap seperti Ibu,kakak perempuan, bude, hm.. ngga tahu juga harus menempatkannya Bi Nah dimana karena umurnya jauh diatasku tapi ngga setua mama. Pokoknya udah deket banget deh sama Bi Nah. Bi Nah udah ngurus aku dari kecil, sejak waktu dia masih muda. Dia tahu segalanya yang aku mau, terutama makanan. Jadi Bi Nah ngga kesusahan kalau nyiapin makanan buatku pas pulang sekolah.  I love u Bi Nah, hehehe

“Aduuhh makanannya banyak banget ini.” Seru seseorang dari kejauhan.

“Regy!!” Seru Mama kegirangan sambil berlari kearah wanita yang mama panggil Regy itu kemudian memeluknya dengan erat.

“Iiih kangen banget deh sama kamu ‘Na.” Kata Tante Regy senang sambil membalas pelukan mama. Lalu mama melepas pelukannya dan mereka saling pandang. Terlihat sekali mereka sangat rindu satu sama lain.

“Apalagi aku Gy, kamu sih ngapain masih tinggal di SF (Author: San Francisco, USA)? Kan jauh kalo aku mau ngunjungin kamu.” Ratap mama setengah merengek seperti anak kecil.

“Ya mau gimana lagi ‘Na, Imam kan dapet kerja di sana jadi ya ngikut aja deh.”

Tiba-tiba dari kejauhan ada anak kecil laki-laki berlari menghampiri Tante Regy kemudian memeluknya.

“Bundaaa!!!” Panggil anak itu sambil memeluk kaki Tante Regy.

“Aduuhh lucunya, namanya siapa jagoannya Bunda Regy ini?” Tanya mama yang memang gemes kalau sudah melihat anak kecil.

CASSANOVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang