CASSANOVA
Dimas POV
Aku menggandeng tangannya yang mungil, aku menyadari ia terlihat bingung dan kesal karena aku culik dengan cara seperti ini. Dengan kondisi sekolah yang sudah lumayan sepi, rasanya ini adalah waktu yang tepat untuk membawanya pergi. Di dalam mobil ia terlihat kikuk dan canggung, aku tahu ia merasa bingung dengan tindakanku ini. Entah kenapa aku merasa senang dan pikiranku jadi kemana-mana. Kupacu mobilku dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai ke rumah, dan ia justru semakin ketakutan. Apa benar perempuan ini adalah dia?
Sesampai di rumah, aku bingung harus melakukan apa. Tidak seharusnya aku mengajaknya ke rumah. Tapi bunda sama ayah menyuruhku untuk menjemputnya untuk acara nanti malam. Tapi kenapa harus tunggu di rumah? Tidak mengantarnya pulang ke rumahnya? Dan akhirnya aku memutuskan untuk bersikap biasa saja dan menganggap tidak-terjadi apa-apa. Ya, seperti yang biasa aku lakukan ketika sampai di rumah.
Aku mengambil game console kesayanganku sambil menunggu ayah dan bunda pulang, juga untuk mengusir kecanggunganku berdua dengan Vreya. Hari ini aku mendapat mandat dari Bunda untuk pulang bersamanya dan membawanya pulang ke rumah. Lebih tepat sebenarnya memaksaku untuk mengajaknya pulang bersama. Dengan alasan keluarga kami akan mengadakan acara makan keluarga di sebuah restaurant yang telah di pesan khusus oleh mereka. Tapi apa ngga bisa aku antar ke rumahnya, dan nanti aku jemput lagi? Kan dia punya rumah, dan di rumahnya pun tidak kosong. Ia punya 2 pembantu yang sedang bertugas di rumahnya. Kenapa harus di bawa ke sini? Aku melihatnya berkeliling mengitari isi rumah sembari melihat berbagai macam foto yang sengaja kami pajang di dinding rumah. Kulihat layar yang ada di depanku bertulisan ‘Loading..’ dan memakan waktu yang cukup lama. Tak sengaja aku melihat Vreya sedang mendangah ke atas, melihat ke arah foto yang letaknya lebih tinggi letaknya dari tinggi badannya. Entah kenapa aku merasakan sesuatu yang aneh setiap kali melihatnya. Rasa bahagia, rindu, kesal, benci menjadi satu. Aku menarik nafasku dan menhembuskannya dengan pelan, mencoba kembali sadar dari lamunanku yang agak kacau dan kembali pada game ku yang telah memulai level baru.
“Dim, ini siapa?” tiba-tiba Vreya membuka pembicaraan di antara kami setelah sekian lama hening sejenak.
“Kakek buyut gue.” Jawabku sambil tetap fokus dengan game yang aku mainkan. Aku tidak fokus kali ini.
“Oooh.. keren ya, cakep.” Pujinya, dan aku tertawa kecil sedikit berbangga diri.
“Kenapa? Gue kan ngga muji lo.”
“Oh ya?” Aku menghentikan game yang aku mainkan, dan menghampirinya. Aku dapat merasakan harum tubuhnya, wangi shampoo pada rambutnya, dan merasakan hembusan nafas yang tak berarturan yang menunjukkan jantungnya berdegup kencang. Setakutkah itu ia padaku? Bukannya ia menyukaiku? Bahkan seluruh sekolahpun tahu akan hal itu.
“Dim.. “, Ia mulai membuka mulutnya dengan nada yang sedikit bergetar.
“Hm..?” Aku menurunkan kepalaku kearah wajahnya, dan menatapnya secara seksama wajahnya yang mungil. “Kalo lo muji kakek gue, berarti itu sama aja lo muji gue.” Lanjutku lagi. Aku semakin bisa merasakan betapa kencangnya detak jantungnya ketika tubuhnya semakin dekat dengan tubuhku. Rasanya aku tak peduli melihatnya ketakutan, mendengar nafasnya tak beraturan, dan ini justru membuatku senang dan ingin sekali menggodainya. Tapi entah kenapa tubuhku enggan melanjutkannya lagi, seperti ada yang salah dengan apa yang aku lakukan barusan. Aku langsung menarik tubuhku dan kembali bermain game stage selanjutnya untuk meringankan pikiranku barusan. Vreya langsung berlari menuju kamar mandi dengan mataberkaca-kaca, kenapa aku jadi sakit melihatnya? Seharusnya aku senang melihatnya seperti itu. “Shit!”
CASSANOVA
Author POV
“Assalamualaikum..” Regy dan Imam pulang lebih awal sore ini, mereka akan berencana pergi keluar malam ini. Acara yang telah mereka persiapkan sejak lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
CASSANOVA
Teen FictionCinta mati pada Dimas, itu yang menjadi pedoman Vreya. namun ia hanya bisa menyimpannya dalam hati. sampai suatu hari ada Kevin, Cowok populer di sekolah yang dengan tulus mencintainya dan ingin menjadi pasangannya. Takdir berkata lain, ketika Vreya...