Sebelumnya aku ucapin terimakasih untuk para reders yang setia membaca cerita ini, dan jg yg memberikn coment serta vote.. maaf ya aku nggak bisa bls coment kalian, karena aku tinggal di salh satu pelosok negeri ni, jd sinyal disini jelek bener... mau coment, mau lihat news feed aja muter2 terus smpk puyeng, but syukur msih bsa post dengan lancar.. Happy reading!
***
Kami berenam akhirnya menonton film yang judulnya the conjuring, dari posternya aja udah nyeremin. Ada tali bekas orang gantung diri yang tergantung di sebuah pohon besar. Ini ide Bagas, ih pasti dia udah kesenengan bayangin Viska meluk-meluk dia.
Kami duduk berderet dari Yudhit, aku, Evan, Ayu, Viska dan Bagas. Dari filmnya dimulai, sampai pertengahan ini aku nggak tau alur ceritanya. Aku hanya sesekali melihat saat sound effect nya bergema.
Kebanyakan pandanganku tercurah pada Ayu. Ayu dan Evan tampak berbincang-bincang ringan. Mereka asyik sekali sama seperti aku, tak menghiraukan para pelakon yang sedang beracting di depan kami. Sementara Viska, Cih.. enek deh ngeliatnya. Dia bergelayut manja di pundak Bagas. Yudhit yang duduk disampingku hanya diam dan memakan popcornnya.
Saat adegan tiba-tiba yang mnyeramkan itu mengalihkanku, reflek tanganku mencengkeram tangan orang yang duduk disampingku. Mataku kututup dan aku berpaling dari layar. Saat mataku ku buka kembali, kudapati Evan menatapku. Aku sadar tangan ku mencengkeram tangan Evan. Aku segera melepasnya dengan tersenyum nyengir. Evan membalas dengan tersenyum simpul. Kemudian Ia malah mendekap tanganku. Tapi Ia tak melihatku lagi, Ia kembali berbincang ringan dengan Ayu.
Hanya seperti itu saja, hatiku seperti ditusuk-tusuk. Apalagi kalau Ayu seperti Viska ke Evan. Bisa-bisa aku mati mendadak disini.
Aku menyadari lampu sudah menyala saat Yudhit menepuk pundakku. Sebagian orang sudah keluar, sumpah aku nggak bisa menjaga konsentrasiku.
Kami berjalan keluar mall, menuju parkiran motor. Deg! jantungku serasa anjlok saat melihat Ayu begitu saja naik di motor Ninja merah itu, dia.. memakai helmku. Aku baru saja berfikiran akan naik di motor itu. Kemudian kulihat mereka melaju, disusul dengan Bagas dan Viska. Semantara aku hanya mematung memandang mereka.
"Mau disini terus?!" Tanya Yudhit yang sudah siap diatas kuda besinya.
Aku terkesiap. Hari ini aku benar-benar lemot setengah mati.
"Ayo!!" Tegur Yudhit lagi.
Aku beranjak dan naik ke motor Ninja hitam itu.
***
Sebel bener hari ini... Aku ingin teriak sekenceng-kencengnya. Tapi aku terjebak disini, duduk ditepi danau buatan hanya diam dan menutup kepalaku dengan topi jaket. Kenapa nggak pulang aja sih! Malah meneruskan triple date ini. Yudhit yang melempar batu-batu disampingku hanyam diam dari tadi. Sebenarnya bukan dari tadi, tapi dari kami pulang dari Bali.
"Kenapa?"
Tanya Yudhit yang masih melempari batu kedanau.
"Bisa kita pulang aja!" Jawabku to the point.
"Kenapa?"
Kenapa terus sih.
"Bosen!"
Yudhit menghentikan kegiatannya, kemudian Ia menghampiriku.
"Kenapa?"
"Kenapa-kenapa??! Gua lama-lama bosen denger lu nanya gitu!"
"Gue nggak pernah bosen kalo sama lo!"
Ehm.. Selalu saja dia membuatku terdiam srperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy ! My Brother !
RomanceIya.. Gue suka dia! Tapi.. Dia saudara tiri gue.. terus gue musti apa? gimana? ngapain?