Aku tak berhenti memandangi gedung tinggi dihadapanku. Gedung itu mempunyai dua bangunan yang meruncing yang sama persis. Diantaranya ada jembatan kecil yang menghubungkan keduanya.
Aku duduk dikursi taman menghadap air mancur yang sedari tadi menari-nari. Banyak turis yang lalu lalang, sementara aku hanya duduk bersandar. Dari tadi aku sudah berkeliling, membidik gedung tinggi yang megah itu.
Sesekali aku membidik kameraku pada anak-anak yang bermain di kolam renang anak di balik jembatan. Atau anak-anak yang sedang berseluncur dengan sepatu rodanya.
Aku sangat lelah akhir-akhir ini. Mengikuti lomba desain grafis yang membawaku sampai ke grand final. Dan aku harus menyiapkan ide baru. Tapi otakku mandeg. Dan aku sudah sampai dititik kejenuhan.
Itu salah satu aku berkunjung ke kota ini. Kota yang sangat rapi dan cukup bersih dibanding Jakartaku. Berharap mendapat inspirasi dan sekaligus refreshing. Kota yang nyaman dengan public transportationnya.
Aku sudah menyusuri chinese old town, masjid jamek dan central market. Sungguh sebuah gang kota yang unik dengan para pedagang dikanan kiri jalan. Aku jadi lupa akan tugas desain grafisku. Aku berpikir akan ikut lomba foto grafer.
Kuala Lumpur, disinilah aku saat ini. Duduk ditaman belakang SURIA KLCC Mall sambil memandangi gedung pencakar langit yang terkenal itu, Twin tower.
Sudah duapuluh menit, Evan tak muncul juga. Ia masuk ke SURIA untuk membeli makanan. Ok.. aku sudah melihatnya, berjalan kearahku dengan tergopoh-gopoh sambil membawa dua kantong kresek McD.
"Sorry lama banget!" Katanya langsung mnjatuhkan bokongnya disampingku.
"Gila! Kalo aku ilang gimana?"
"Iya.. tadi sumpah rame bener! aku cuman dapet ini!" Evan menyodorkan sebungkus burger padaku.
Aku menerimanya sambil mendengus.
"Ok.. Where is Nera? Aku udah nunggu sampek jamuren disini!" Protesku.
"Bentar.. tadi katanya baru masuk LRT!" Jawab Evan.
Setelah habis burgerku, aku meneguk pepsiku sampai separoh. Kemudian kulihat cewek berjilbab menghampiri kami. Evan langsung menyambutnya.
"Sorry.. Sorry.. I'm late! Dah tunggu lama ke?" Katanya dengan logat melayu.
She is Nera. Evan's girl friend and she from Malaysia. Aku nggak pernah kepikiran bakalan punya kakak ipar orang malaysia. Sementara aku, masih jomblo. Aku masih berharap Yudhit menepati janjinya.
"Oh .. no pobrlem huny! Kita baru nyampek kok!" Jawab Evan.
"Oh ye ke? Sebab tadi bapak lambat ambik Nera kat umah.. tadi dia orang hantar sampai kat pasar seni je!"
Ok.. aku mulai pusing mendengar pembicaraan mereka. I dont know how Evan can understad her. Bisa kan speak in english.
"E.. Aku mau jalan-jalan dulu deh bang!" Kataku pada Evan.
"Tak apa ke sorang-sorang, nanti sesat pulak!" Nera menambahkan.
"Nggak papa! Aku bisa balik ke hotel sendiri kok!"
"Ok! Jangan jauh-jauh.. kalo nggak tau jalan, telpon aja!" Pesan Evan.
"Iya sip! Aku bukan anak kecil lagi kali!"
Dan aku berpisah dengan Evan. Sebenarnya aku hanya menyebrang keisisi lain air mancur. Aku mau disini sampai petang. Mau lihat air mancur bernyanyi nanti pukul tujuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy ! My Brother !
RomanceIya.. Gue suka dia! Tapi.. Dia saudara tiri gue.. terus gue musti apa? gimana? ngapain?